DEFINISI DAN PENGERTIAN POLUSI ATAU PENCEMARAN LINGKUNGAN
Definisi dan Pengertian Polusi atau Pencemaran lingkungan adalah suatu istilah yang mengacu pada semua aktivitas manusia yang merugikan lingkungan alam sekitar.
Sesuai Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982 mendefinisikan Polusi atau Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Banyak orang telah menyaksikan polusi yang terjadi pada lingkungan. Secara jelas dapat dilihat pada daerah pembuangan sampah atau pun kepulan asap hitam yang dikeluarkan suatu mobil di jalanan. Namun pencemaran atau polusi dapat juga tidak kelihatan, tidak berbau, dan tidak berasa.
Beberapa macam polusi nampaknya tidak mengotori tanah, udara, atau air, tetapi dapat mengurangi kualitas hidup manusia atau mahluk hidup di sekitarnya. Sebagai contoh, kebisingan dari lalu lintas dan mesin-mesin industri dapat digolongkan dalam bentuk polusi.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah salah satu permasalahan yang paling serius dihadapi oleh manuasia dan bentuk kehidupan lainnya. Udara yang kotor dapat merugikan tanaman dan penyebab berkembangnya macam-macam penyakit. Polusi udara juga sudah mengurangi kapasitas atmosfir dalam menyaring radiasi ultra violet yang berbahaya dari sinar matahari. Para ilmuwan memprediksikan bahwa polusi udara sudah mulai merubah iklim di seluruh permukaan bumi. Polusi air dan tanah mengancam kemampuan petani untuk memproduksi jumlah bahan makanan yang cukup.
DEFINISI DAN PENGERTIAN POLUTAN (POLLUTANT)
Definisi dan Pengertian Polutan adalah semua bahan yang dapat menjadi penyebab pencemar. Bahan Pencemar tersebut dapat berasal dari rumah tangga, dari pabrik/industri, dari hasil suatu kegiatan/pekerjaan; misalnya puing-puing/bekas galian, bekas tebangan.
Bahan atau zat yang ada di alam dapat disebut polutan atau pencemar jika :
- Jumlah bahan atau zat tersebut telah melampaui batas normal.
- Bahan atau zat berada pada waktu yang tidak tepat.
- Bahan atau zat tersebut terdapat di tempat yang tidak tepat.
- Penyebab kerusakan untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
- Penyebab kerusakan dalam waktu lama. Misalnya pada konsentrasi yang rendah Pb tidak menyebabkan kerusakan, namun dalam jangka waktu yang panjang, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai memberikan efek merusak.
Pencemaran yang terjadi dapat dibedakan berdasarkan bahan, bentuk, jenis atau tempat terjadinya pencemaran. Contohnya pembagian berdasarkan tempat pencemaran yaitu pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah.
Pencemaran Lingkungan :
- Macam dan Jenis Pencemaran Lingkungan
- Berdasarkan Lingkungan Tempat Terjadinya
- Berdasarkan Bahan dan Tingkat Pencemaran
- Parameter Pencemaran Lingkungan
- Dampak Pencemaran Lingkungan
- Usaha Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
PENGERTIAN DAN DEFINISI PRODUKTIVITAS SERASAH
Pengertian dan Definisi dari Produktivitas Serasah adalah jumlah serasah yang jatuh ke lantai hutan pada periode tertentu, per satuan luas areal tertentu. Dilihat dari sudut pandang ekologi hutan, produktivitas serasah merupakan hal yang sangat penting karena merupakan pengembalian unsur-unsur hara pokok bagi pertumbuhan suatu tegakan hutan, jenis penyusun, tingkat kerapatan pohon dan luas bidang dasar suatu tegakan telah diketahui mempunyai korelasi dengan tingkat produktivitas serasah tegakan. Secara umum hutan-hutan yang selalu hijau mempunyai tingkat produktivitas serasah yang lebih tinggi dibanding dengan hutan yang menggugurkan daun.
Tingkat kesuburan tanah tempat tegakan hutan itu berada, juga berpengaruh terhadap tingkat produksi serasahnya. Pada hutan-hutan di daerah tropis, secara umum mempunyai tingkat produktivitas yang paling tinggi, semakin ke utara atau ke selatan, yaitu untuk hutan-hutan Warm Temperate, Cool Temperate, dan di daerah Artic alphin, semakin menurun tingkat produktivitas serasahnya. Dari hasil penelitian yang sudah ada, perbandingan angka tingkat produksi serasah dari ke empat daerah iklim tersebut, adalah 10 : 5 : 3 : 1.
Secara vertikal, tinggi tempat dari permukaan laut juga berpengaruh terhadap tingkat produktivitas serasah dari suatu tegakan hutan. Produksi serasah suatu tegakan akan berfluktuasi secara musiman. Fluktuasi tersebut sangat bervariasi, tergantung dari keadaan tegakan serta iklim dimana tegakan tersebut berada. Secara umum, dapat dijelaskan bahwa serasah daun yang merupakan bagian utama dari keseluruhan serasah, mencapai maksimum pada awal dan akhir musim pertumbuhan. Pada hutan hutan di daerah sedang (temperate), misalnya produksi serasah mencapai puncaknya pada musim semi dan musim gugur.
Faktor cuaca seperti adanya angin topan, badai salju dan aktivitas cuaca lainnya, juga sangat berpengaruh terhadap fluktuasi produksi serasah. Disamping faktor yang sifatnya insidentil seperti serangan hama dan penyakit. Produksi serasah suatu tegakan juga berfluktuasi dari tahun ke tahun. Maksimum produksi serasah tahunan umumnya dicapai pada saat terjadi musim bunga, musim buah dan biji, yang besar.
Artikel Terkait :
- Pengertian serasah / lantai hutan (forest floor)
- Pengertian dan definisi produktivitas serasah
- Pengertian humus dan humufikasi
- Porositas tanah
- Struktur tanah
- Pengertian tekstur tanah
- Tanah organis
- Tanah mineral
- Tanah hutan
- Definisi dan Pengertian Tanah
- Klasifikasi Tanah
- Proses Pembentukan Tanah
- Pencemaran Tanah
- Manfaat Tanah
- Unsur Hara Nitrogen (N)
- Unsur Hara Fosfor (P)
- Unsur Hara Kalium (K)
- Bahan Organik Tanah
- Kemasaman Tanah (pH Tanah)
- Lengas Tanah
- Tekstur dan Struktur Tanah
- Pemupukan Tanaman
PENGERTIAN SERASAH / LANTAI HUTAN (FOREST FLOOR)
Pengertian dari Serasah pada Lantai Hutan adalah lapisan yang terdiri dari bagian tumbuh-tumbuhan yang telah mati seperti guguran daun, tangkai, ranting, dahan, cabang, kulit kayu, bunga, kulit, onak dan sebagainya, yang menyebar di permukaan tanah di bawah hutan sebelum bahan-bahan tersebut mengalami dekomposisi.
Dalam Bahasa Inggris, istilah serasah sering disebut "Litter" yaitu bahan hasil guguran dari bagian tumbuhan yang menutupi permukaan tanah. Definisi serasah yang dipakai dalam bahasa Inggris yaitu "Litter" bila dilihat dalam terjemahan aslinya ke Bahasa Indonesia diberi arti "kotoran" atau "sampah". Memang bila dilihat tampak jelas bahwa guguran bagian tumbuhan itu mengotori lantai hutan, namun pada akhirnya guguran itu bermanfaat sebagai input unsur hara ke dalam tanah.
Serasah dapat mempengaruhi pola regenerasi semai di hutan hujan tropis dengan proses yang mempengaruhi lingkungan phisik dan kimia (Facelli& Pickett, 1991).
Di tingkat perkecambahan benih, serasah dapat menghalangi cahaya, akan menghambat perkecambahan dengan mengubah perbandingan red/far-red (Vazquez-Yanes et al., 1990); hal ini dapat menjadi suatu penghalang phisik untuk kemunculan semai (Molofsky& Augspurger, 1992), terutama untuk jenis small-seeded yang tidak mempunyai suatu persediaan sumber daya besar (Metcalfe& Turner, 1998), dan dapat menghambat radicula berkecambah mencapai tanah. Serasah dapat juga mencegah pendeteksian benih oleh pemangsa benih, dengan demikian meningkatkan kesempatan sukses perkecambahan (Cintra, 1997).
Untuk tanaman pada tingkat semai, serasah dapat menciptakan lingkungan micro setempat berbeda dengan pelepasan nutrisi atau campuran phytotoxic selama pembusukannya, dengan mengurangi erosi lahan dan evapotranspiration (tetapi mungkin juga menahan curah hujan) dan mengurangi temperatur tanah maksimum.
Serasah juga dapat bertindak sebagai suatu faktor mekanik, merusakkan atau mematikan semai ketika gugur ke tanah (Clark & Clark, 1989; Scariot, 2000). Dapat juga terjadi efek tidak langsung serasah daun, sebagai contoh, kelembaban yang lebih tinggi di dalam lapisan serasah dapat menunjang pertumbuhan jamur pathogens yang dapat kemudian menyerang semai (Garcia-Guzman& Benitez-Malvido, 2003).
Di dalam hutan hujan tropis tingkat serasah gugur sangat tinggi, dan merupakan jalan siklus hara yang paling penting dalam ecosystems (Vitousek& Sanford, 1986; Proctor,1987). Heterogenitas Serasah meningkat dengan perbedaan tingkat pembusukan daun-daun dari jenis yang berbeda. Keanekaragaman jenis serasah pada lantai hutan dapat menciptakan relung regenerasi berbeda (sensu Grubb, 1977) dan karenanya membantu menyumbangkan keanekaragaman jenis yang begitu tinggi dalam hutan hujan tropis.
Tumbuh-tumbuhan hutan hujan tropis lebih nyata proses dekomposisi serasah untuk nutrisi sebagai penyedia hara karena iklim. Oleh karena itu ada kemungkinan bahwa, dalam hutan, variasi utama status nutrisi akan berkaitan dengan variasi masukan nutrisi organik, berasal dari serasah daun.
Artikel Terkait :
- Pengertian serasah / lantai hutan (forest floor)
- Pengertian dan definisi produktivitas serasah
- Pengertian humus dan humufikasi
- Bahan organik tanah
- Porositas tanah
- Struktur tanah
- Pengertian tekstur tanah
- Tanah organis
- Tanah mineral
- Tanah hutan
- Definisi dan Pengertian Tanah
- Klasifikasi Tanah
- Proses Pembentukan Tanah
- Pencemaran Tanah
- Manfaat Tanah
- Unsur Hara Nitrogen (N)
- Unsur Hara Fosfor (P)
- Unsur Hara Kalium (K)
- Bahan Organik Tanah
- Kemasaman Tanah (pH Tanah)
- Lengas Tanah
- Tekstur dan Struktur Tanah
- Pemupukan Tanaman
DEFINISI DAN PENGERTIAN PERAMBAH HUTAN
Definisi dan Pengertian Perambah Hutan adalah orang atau kelompok masyarakat yang memasuki hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaat sumber dan potensi dari hutan.
Sedangkan pengertian dari Perambahan adalah kegiatan memungut hasil hutan baik kayu ataupun bukan kayu yang dilakukan secara tidak sah dan tanpa izin pihak kehutanan.
Perambah hutan adalah salah satu pihak yang sering dipersalahkan dalam kerusakan hutan. Perambahan hutan dalam kelompok kecil atau besar dengan intensitas yang tinggi dapat merusak hutan. Mereka melakukan penebangan hutan untuk di jual kayunya. Pohon-pohon ditebang tanpa dipikirkan akibat yang ditimbulkan dari gundulnya hutan.
Selain memungut hasil hutan, perambah hutan juga membuka lahan dengan cara menebang dan membakar hutan untuk dijadikan tempat bercocoktanam. Setelah lahan dirasakan tidak produktif lagi maka mereka akan berpindah mencari lahan baru untuk dibuka kembali.
PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA
Banyak pembukaan lahan dengan cara membakar merupakan penyebab kebakaran hutan dan lahan. Tetapi bukan hanya itu penyebab kebakaran, masih banyak faktor penyebab lain yang membuat hutan dan lahan dapat terbakar. Penyebab kebakaran dapat disengaja atau pun yang tidak disengaja. Peran manusia sangat besar dalam mengelola lingkungan alam sekitarnya yang menciptakan penyebab kebakaran hutan.
Salah satu hal yang sering dipersalahkan adalah musim kemarau yang berkepanjangan akibat dampak dari El Nino sehingga lahan menjadi kering. Kondisi alam yang kering mempermudah perluasan kebakaran hutan dan lahan yang sangat cepat.
Pembukaan jalan melintasi hutan yang dibuat pemerintah maupun pengusaha swasta mempermudah akses ke menuju bagian-bagian hutan yang dulunya sulit dijangkau. Akses yang mudah ke dalam hutan memberi angin segar kepada perambah hutan membuka lahan baru untuk bertani dan berkebun. Cara tradisional membuka lahan dengan cara membakar akhirnya dilakukan oleh orang-orang tersebut.
Penebangan hutan untuk tujuan kayu industri kayu pertukangan atau dengan alasan pembukaan lahan perkebunan dilakukan oleh pengusaha bermodal besar baik legal maupun ilegal. Diikuti juga penebangan hutan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang mendesak.
Pemanfaatan dan konversi lahan hutan hujan tropis yang dulunya lembab, menjadi berkurang kelembabannya. Kemampuan menyimpan air hujan yang jatuh meresap ke dalam tanah juga berkurang akibat tingkat kerapatan pohon yang rendah. Bila pohon-pohon ditebang pada hutan bergambut, sinar matahari dapat masuk langsung ke lantai hutan. Semakin luas areal penebangan semakin besar rumpang yang tercipta. Lahan gambut menjadi kering dan merupakan bahan bakar yang memicu kebakaran hutan dan lahan. Hutan di Sumatera dan Kalimantan merupakan daerah-daerah yang sering terbakar setiap tahunnya.
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat membuat masyarakat mencari dan membuka lahan-lahan pemukiman baru. Sasaran empuk adalah areal hutan yang belum didiami oleh orang. Persaingan antara masyarakat pendatang dan penduduk asli kadang menimbulkan kecemburuan sosial. Keberhasilan usaha dari masyarakat pendatang dalam mengolah lahan membuat penduduk asli merasa tersaingi. Tindakan-tindakan pembakaran lahan milik orang lain dapat terjadi karena rasa ketidakpuasan.
Itulah beberapa penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Usaha-usaha preventif perlu dilakukan daripada tindakan memadamkan kebakaran hutan dan lahan itu sendiri yang memakan biaya dan kerugian yang lebih besar. Tindakan pengendalian memerlukan campur tangan semua pihak untuk turut terlibat dalam mengatasi penyebab kebakaran hutan dan lahan.
PENGERTIAN DAN DEFINISI TEMPAT PENIMBUNAN KAYU (TPK)
Pengertian dan definisi dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) adalah suatu tempat untuk menyimpan kayu sebelum kayu dirakit, diangkut, diolah atau dipasarkan. Tempat penimbunan kayu biasanya dekat dengan tempat pengolahan/pemasaran.
Kayu berada di tempat penimbunan relatif lama dibanding dengan di tempat pengumpulan. Luas tempat penimbunan kayu bervariasi tergantung volume kayu yang diproduksi, yaitu berkisar 3 - 10 ha. Kayu di tempat penimbunan ini disusun sedemikian rupa, sehingga tidak banyak mengalami kerusakan.
Tempat Penimbunan Kayu (TPK) yang terletak dekat pengangkutan kapal di pantai sering disebut "Log Pond", sedangkan yang terletak di darat dinamakan "Log Yard". Namun kedua tempat ini sama fungsinya yaitu tempat penimbunan kayu sebelum diangkut atau diolah pada Industri Kayu
PENGERTIAN DAN DEFINISI TEMPAT PENGUMPULAN KAYU (TPn)
Pengertian dan definisi Tempat Pengumpulan Kayu (TPn) adalah tempat untuk menumpuk kayu hasil penyadaran dari petak tebangan yang kemudian kayu tersebut siap untuk diangkut ke tujuan akhirnya, misalnya tempat penimbunan kayu, atau pemasaran. Tempat pengumpulan kayu ini disiapkan dengan membersihkan batang pohon, tunggak dan kayu tumbang, sehingga ada ruang bagi traktor atau alat muat untuk bergerak dan menyusun atau memuat kayu ke atas truck. Tempak pengumpulan kayu ini luasnya tergantung pada ukuran dan jumlah alat sarad, juga ukuran alat muat dan ukuran serta jumlah alat angkutan yang digunakan.
Pada sistem penyaradan panjang (tree length system) tempat pengumpulan haruslah lebih luas dari pada sistem penyaradan kayu pendek (shorth wood system). Bila kayu harus dipilih terlebih dulu sebelum diangkut sesuai dengan rencana produksi atau perjanjian penyediaan kayu, maka tempat pengumpulan kayu tersebut harus dapat menampung kegiatan lain tersebut. Luas tempat pengumpulan berkisar antara 0,3 - 1,5 ha.
Keselamatan kerja dan efisiensi penumpukan kayu harus dipertimbangkan dalam pembuatan tempat pengumpulan kayu. Kelerengan yang aman adalah mutlak diperlukan, agar kayu yang dilepas dari traktor tidak dapat tergelincir. Sistem pengeringan air di tempat pengumpulan harus sempurna, sehingga tidak terjadi genangan air, dan sisa kotoran pemungutan hasil dan limbah kayu mudah dibersihkan.
Artikel Terkait :
- Kriteria Kelestarian Hasil Hutan
- Dampak Pemanenan Kayu Hutan
- Manfaat Ekonomi dan Dampak Ekologis Pengusahaan Hutan
- Pengertian Riap Pertumbuhan
- Pengertian dan Definisi Manajemen Hutan
- Pengertian Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi
- Pengelolaan Hutan Berbasis Ekosistem
- Kendala-kendala Pengusahaan Hutan
- Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi
- Suksesi dalam Pengelolaan Hutan
- Analisis Vegetasi Untuk Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung
- Hak Masyarakat Adat dalam pengelolaan sumber daya hutan
- Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
- Faktor Ekslpoitasi (FE)
- Etat Tebangan Tahunan
- Annual Allowable Cut (AAC)
KABUT ASAP AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
Memang serba salah di negeri ini, pada saat musim hujan terjadi banjir, ketika musim kemarau datang, muncul kekeringan bahkan sampai bahaya kebakaran hutan dan lahan. Apakah memang negeri ini tempat terjadinya bencana? atau semua itu hanya akibat ulah manusia.
Kebakaran hutan dan lahan banyak terjadi di Sumatera dan Kalimantan. Daerah-daerah ini memiliki areal hutan yang luas namun dari hari ke hari terus saja berkurang. Ditambah lagi lahan gambut yang luas, menjadi bahan bakar sebagai pemicu terjadinya kebakaran pada saat musim kemarau. Hasil dari kebakaran hutan dan lahan yang tampak jelas sekarang ini adalah kabut asap, yang sangat mengganggu kegiatan transportasi dan kesehatan.
Jalur-jalur transportasi masyarakat baik lalu lintas lewat darat, sungai maupun udara menjadi terganggu. Banyak kecelakaan lalu lintas terjadi akibat jarak pandang yang pendek hanya beberapa meter saja. Penerbangan dari dan ke bandara tujuan yang tertutup kabut asap untuk sementara dihentikan. Pesawat tidak bisa melakukan "take off" maupun "landing" karena jarak pandang tidak memenuhi syarat untuk melakukan penerbangan.
Asap yang dihasilkan membahayakan kesehatan, dan sudah banyak orang yang mengalami gangguan pernafasan. Infeksi saluran pernafasan bagian atas atau yang lebih dikenal dengan ISPA bisa menyerang masyarakat yang terus menghirup asap dari kebakaran hutan dan lahan. Apalagi bila dihirup oleh anak-anak dan orang usia lanjut yang mempunyai daya tahan tubuh relatif rendah.
Akibat dari kabut asap ini tidak dirasakan oleh bangsa kita sendiri tetapi negara-negara tetangga pun ikut menerima dampak dari kebakaran hutan dan lahan. Negara kita terkenal sebagai "pengekspor" kabut asap yang diterima secara gratis oleh negara-negara tetangga.
Selain dampak negatif yang terlihat jelas, kebakaran hutan juga dapat menghilangkan biodiversitas dan membunuh jasad renik di dalam tanah. Mikroorganisme yang hidup dalam tanah, berfungsi sebagai pengurai bahan organik pada proses dekomposisi menjadi mati. Bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman untuk mengikat nitrogen turut musnah. Jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman, yang lebih dikenal dengan nama "mikoriza" turut terbakar pada saat itu. Selain itu banyak mesofauna yang lenyap akibat kebakaran hutan dan lahan.
Kebakaran hutan dan lahan bukan saja akibat dari faktor-faktor alam tetapi ada campur tangan manusia di dalamnya terutama saat pembukaan lahan untuk berbagai tujuan. Dalam memperhitungkan biaya, pembukaan hutan atau land clearing dengan cara membakar memang relatif murah. Cara-cara ini sudah dilakukan sejak dulu kala, namun berbagai dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan cukup mengkhawatirkan. Pembakaran lahan yang tidak terkendali menyebabkan kebakaran hutan meluas dan menyebar dengan cepat. Ini sangat merugikan daerah sekitar, bahkan areal lain yang tidak direncanakan untuk dibakar menjadi terbakar. Orang kadang tidak memperhitungkan cepatnya api menyebar pada musim panas dan kencangnya angin yang bertiup. Hal-hal yang membuat kebakaran lahan dan hutan tidak dapat dikendalikan.
Sebenarnya kebakaran merupakan suatu proses yang alamiah dalam peristiwa regenerasi hutan. Benih-benih yang ortodoks dengan kulit biji yang keras dapat berkecambah karena terbakar oleh api. Benih-benih dapat tumbuh setelah mendapat "perlakukan khusus" dari api yang merangsang pertumbuhannya. Namun bila kebakaran itu dipicu oleh intervensi manusia, maka hasil yang ada lebih berdampak negatif bagi lingkungan.
Artikel Terkait :
- Dampak Kebakaran Lahan
- Kabut Asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan
- Kekeringan karena Pohon ditebang
- Kerusakan Hutan Indonesia
- Penyebab Kerusakan Hutan
- Akibat Kerusakan Hutan
- Kebakaran Hutan Kalimantan Timur
- Kebakaran Hutan Kayu Putih
- Pengertian Perlindungan Hutan
- Strategi Perlindungan Hutan
- Pengertian Degradasi Hutan
- Pengertian Deforestasi
- Kerusakan Hutan Pulau Kecil
- Gambar-Gambar Kerusakan Hutan
- Pengertian Global Warming
- Penyebab Global Warming
- Akibat Global Warming
- Cara Mencegah Global Warming
- Protes Pemanasan Global : Greenpeace 600 Orang Bertelanjang Ria
- Gambar Pemanasan Global
- Dampak Negatif Pertambangan
- Pengertian Reboisasi dan Penghijauan
- Konservasi Tanah
- Pengertian Hak Pengusahaan Hutan (HPH)
- Dampak Pemanenan Kayu Hutan
- Manfaat Ekonomi dan Dampak Ekologis Pengusahaan Hutan
- Macam dan Tipe Hutan di Indonesia
- Fungsi Hutan
- Kerusakan Hutan Pulau Kecil
- Pengertian Hutan | Definisi Hutan
- Manfaat Hutan
- Pengertian Abrasi Pantai
- Formasi Ekosistem Hutan
- Manfaat Hutan Mangrove
- Definisi Hutan Mangrove
- Suksesi Hutan
- Pengertian Ekosistem
- Tipe Tipe Hutan Tropis
- Indonesia jadi Miskin Tanpa Hutan
- Presiden Dedikasi Tiga Tahun Terakhir untuk Hutan Indonesia
- Illegal Logging pada Kawasan Hutan Konservasi
PROSES SUKSESI TUMBUHAN | KLIMAKS IKLIM
Klimaks iklim merupakan tingkat terakhir dari suatu proses Suksesi, baik primer maupun sekunder dengan komposisi dan struktur alam ditentukan oleh faktor-faktor iklim, dengan vegetasi dominan yang stabil. Jenis dominan ini tidak dapat diganti oleh tumbuhan lain, kecuali kalau terjadi perubahan iklim, atau adanya gangguan dari luar.
Secara umum, kondisi klimaks iklim bagi suatu daerah yang cukup air, adalah berupa hutan. Apabila kurang cukup air maka akan berupa padang rumput, semak belukar atau savana. Apabila kondisinya terlalu kering maka akan dapat berupa Gurun Pasir.
Dalam suatu ekosistem hutan, terdapat suatu Tahapan Suksesi yang mencapai klimaks. Jenis-jenis pionir pada akhirnya akan diganti oleh jenis-jenis yang kurang agresif, yang menyelinap di bawah kanopi.
Ciri-ciri bahwa hutan dalam tingkatan klimaks adalah : vegetasi dalam keadaan stabil, jenis dominan akan mengganti dirinya sendiri, tidak ada jenis dominan baru yang masuk, kondisi tanahnya mantap; dan komposisi jenisnya seragam untuk daerah-daerah yang mempunyai tipe iklim sama.
Sulit untuk mengenali suatu hutan klimaks yang sebenarnya, karena vegetasi yang stabil dalam suatu daerah yang luas mungkin akan sering mengalami gangguan-gangguan seperti adanya berbagai macam aktivitas manusia, kebakaran yang berulang-ulang serta adanya penggembalaan. Adanya gangguan-gangguan eksternal secara terus-menerus, akan menghasilkan vegetasi yang seolah-oleh telah sampai pada kondisi klimaks. Kondisi vegetasi ini dikenal dengan istilah "sub klimaks".
Tulisan-Tulisan Berkaitan :
- Definisi Suksesi
- Tahap-Tahap Suksesi
- Tipe-Tipe Suksesi
- Definisi Suksesi Primer
- Definisi Suksesi Sekunder
- Suksesi Tumbuhan | Suksesi Hutan
- Suksesi dalam Pengelolaan Hutan
- Suksesi dalam Komunitas Hewan
- Perkembangan Suksesional Ekosistem
- Suksesi Chronosequence dan Suksesi Toposequence
- Suksesi Siklis dan Suksesi Direksional (searah)
- Suksesi Progresif dan Suksesi Retrogresif
- Suksesi Autogenik dan Suksesi Allogenik.
- Tahap-tahap Perkembangan Suksesi Sekunder
- Suksesi Hutan Mangrove Pulau Marsegu
- Definisi Habitat
- Definisi Homoestatis
- Definisi Ekotipe
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan
- Ekologi
- Ekologi Hutan
- Parasit
- Predator
- Pemangsaan
- Heterogenitas Ruang
- Persaingan
- Definisi dan Pengertian Hutan
- Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
- Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
- Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
- Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
- Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon
- Silvikultur Hutan Alam Tropika
- Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
- Tipe-tipe Hutan Tropika
- Struktur Hutan Hujan Tropika
- Faktor-Faktor yang Mengontrol Siklus Hara
- Faktor-Faktor Lingkungan dan Pembangunan Hutan
- Pengelolaan Hutan Tanaman
- Penentuan Kerapatan Tegakan
- Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
- Ruang Tumbuh Kerapatan Tegakan Jarak Antar Pohon
- Metode Lain Pengukuran Kerapatan Tegakan
- Evaluasi Berbagai Metode Mengukur Kerapatan Tegakan
- Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Habis
- Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Pilih
- Proyek Pembuatan Hutan di Gurun Sahara
PENGERTIAN HUMUS DAN HUMUFIKASI
Definisi dan Pengertian Humus adalah Lapisan sisa-sisa bahan organik yang telah mengalami penguraian menjadi fraksi-fraksi yang lebih stabil. Lapisan ini terjadi karena proses pengendapan akibat adanya pencucian dari lapisan di atasnya.
Humus merupakan lapisan bahan organik yang berasal dari daun, kayu dan lainnya yang menjadi lapuk sesudah mengalami proses pelapukan di atas permukaan tanah. Lazimnya berwarna hitam, banyak mengandung unsur hara yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan. Dapat juga dibatasi sebagai tanah yang berkembang dari endapan yang belum membentuk horizon.
Definisi dan Pengertian Humufikasi adalah suatu proses penghancuran guguran-guguran daun, ranting-ranting, cabang pohon dan batang pohon yang tumbang serta mikroorganisme di dalam hutan.
Humus atau disebut juga Humida Acid mempunyai pH yang rendah karena bersifat asam. Bila dilihat dari gambar profil tanah secara vertikal, biasanya humus terletak di bagian atas tetapi di bawah seresah. Sererah inilah yang akan mengalami proses humufikasi dan fermentasi selanjutnya terbentuk humus.
Pada tanah hutan hujan tropis yang terkenal "miskin hara", humus sangat membantu meningkatkan kesuburan tanah karena mempunyai kapasitas pertukaran kation yang tinggi serta kaya akan bahan organik.
Artikel Terkait :
- Pengertian serasah / lantai hutan (forest floor)
- Pengertian dan definisi produktivitas serasah
- Pengertian humus dan humufikasi
- Bahan organik tanah
- Porositas tanah
- Struktur tanah
- Pengertian tekstur tanah
- Tanah organis
- Tanah mineral
- Tanah hutan
- Definisi dan Pengertian Tanah
- Klasifikasi Tanah
- Proses Pembentukan Tanah
- Pencemaran Tanah
- Manfaat Tanah
- Unsur Hara Nitrogen (N)
- Unsur Hara Fosfor (P)
- Unsur Hara Kalium (K)
- Bahan Organik Tanah
- Kemasaman Tanah (pH Tanah)
- Lengas Tanah
- Tekstur dan Struktur Tanah
- Pemupukan Tanaman
DEFINISI DAN PENGERTIAN GAMBUT (Bod Peat)
Definisi dan Pengertian Gambut (Bod Peat) adalah jenis tanah yang sebagian besar terdiri dari pasir silikat dan sebagaian lagi terdiri atas bahan-bahan organik asal tumbuhan yang sedang dan / atau sudah melalui proses dekomposisi. Jenis tanah ini sebagian besar terdiri atas bahan organik yang tidak dirombak atau dirombak sedikit, terkumpul dalam keadaan air berlebihan (melimpah ruah).
Gambut terjadi pada hutan-hutan yang pohonnya tumbang dan tenggelam dalam lumpur yang hanya mengandung sedikit oksigen, sehingga jasad renik tanah sebagai pclaku pembusukan tidak mampu melakukan tugasnya secara baik. Akhirnya bahan-bahan organik dari pepohonan yang telah mati dan tumbang tertumpuk dan lambat laun berubah menjadi gambut yang tebalnya bisa mencapai 20 m.
Selanjutnya >>> Ekosistem Hutan Gambut
Artikel Terkait :
- Pengertian serasah / lantai hutan (forest floor)
- Pengertian dan definisi produktivitas serasah
- Pengertian humus dan humufikasi
- Bahan organik tanah
- Porositas tanah
- Struktur tanah
- Pengertian tekstur tanah
- Tanah organis
- Tanah mineral
- Tanah hutan
- Definisi dan Pengertian Tanah
- Klasifikasi Tanah
- Proses Pembentukan Tanah
- Pencemaran Tanah
- Manfaat Tanah
- Unsur Hara Nitrogen (N)
- Unsur Hara Fosfor (P)
- Unsur Hara Kalium (K)
- Bahan Organik Tanah
- Kemasaman Tanah (pH Tanah)
- Lengas Tanah
- Tekstur dan Struktur Tanah
- Pemupukan Tanaman
BAGIAN GENERATIF DAN VEGETATIF PADA TUMBUHAN
Tumbuhan mempunyai struktur secara morfologi yang bisa diamati dari tampakan luarnya. Organ-organ tumbuhan mempunyai struktur dan fungsinya masing-masing seperti akar, batang, daun, bunga, buah dan biji.
Organ pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu bagian generatif dan vegetatif.
Bagian Generatif :
- Bunga
- Buah
- Biji
- Akar
- Batang
- Daun
Artikel Terkait :
- Definisi Benih
- Definisi Benih Bermutu
- Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
- Definsi Sumber Benih
- Viabilitas Benih
- Vigor Benih
- Dormansi Benih
- Tipe Dormansi Benih
- Perlakuan Awal Dormansi Fisik
- Metabolisme Perkecambahan
- Pengaruh Suhu Selama Penyimpanan Terhadap Daya Kecambah Benih
- Penyimpanan Benih
- Periode Simpan Benih
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih
- Endosperm dalam Biji
- Embryo
- Ovule
- Pembuahan
- Pengertian Pembuahan Ganda
- Penyerbukan
- Bentuk - bentuk Penyerbukan atau polinasi
- Bioteknologi
- Kebun Benih
- ANATOMI TUMBUHAN
- Pengertian dan Definisi Pohon
- Morfologi dan Anatomi daun
- Manfaat dan Fungsi Daun
- Batang Tumbuhan
- Morfologi Batang Tumbuhan
- Anatomi Batang Tumbuhan
- Fungsi Batang Tumbuhan
- Bentuk dan Tipe Sistem Perakaran
- Definisi Akar Tumbuhan dan Ciri-Cirinya
- Manfaat dan Fungsi Akar Tanaman
- Teknik Kultur Jaringan Jati
- Sistim Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
- Sistim Perbanyakan Tanaman
- Jati (Tectona grandis L.f.)
- Teknik Kultur Jaringan Tanaman Jati
- Usaha Pengembangan Tanaman Jati
- Pengembangan tanaman Sukun (Artocarpus sp)
- Manfaat Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati
- Hutan Tanaman Shorea smithiana Prospektif, Sehat dan Lestari
DEFINISI DAN PENGERTIAN PEMBIAKAN VEGETATIF
Definisi dan Pengertian Pembiakan Vegetatif adalah suatu cara pembiakan/perbanyakan tanaman dengan menanam bagian vegetatif dari tanaman yang bersangkutan, baik berupa akar, batang dan daun.
Pembiakan secara vegetatif mempunyai keuntungan dan kelebihan, antara lain untuk :
- perkembangbiakan tanaman yang tidak menghasilkan biji tetapi jumlahnya terbatas,
- tanaman yang bijinya sukar diperoleh,
- tanaman yang mempunyai kapasitas daya kecambah (viabilitas) rendah,
- tanaman yang periode pemanenannya lama,
- tanaman yang bijinya mudah terserang hama dan penyakit,
- tanaman yang bijinya mengalami kegagalan dalam perkecambahan,
- biayanya lebih murah dan pengerjaannya lebih mudah,
- dapat menghasilkan tanaman yang bagus dan indah,
- tanaman yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang sama dengan induknya.
Pertama, bagian yang dipergunakan untuk pembiakan vegetatif adalah bagian tanaman yang telah mempunyai semua organ lengkap, seperti daun, cabang, batang pokok dan akar. Dalam kelompok ini dikenal dengan beberapa cara pembiakan vegetatif seperti : stek, merunduk, cangkok, dll.
Kedua, bagian yang digunakan untuk pembiakan vegetatif adalah bagian tanaman lain yang digabungkan pada tanaman bersangkutan. Dalam kelompok ini dikenal seperti cara pembiakan vegetatif dengan cara mengenten atau menyambung (grafting) dan okulasi.
Artikel Terkait :
- Definsi Sumber Benih
- Definisi Pohon
- Definisi Benih
- Definisi Benih Bermutu
- Definisi Respirasi
- Definisi Silvikultur
- Viabilitas Benih
- Vigor Benih
- Dormansi Benih
- Tipe Dormansi Benih
- Perlakuan Awal Dormansi Fisik
- Metabolisme Perkecambahan
- Pengaruh Suhu Selama Penyimpanan Terhadap Daya Kecambah Benih
- Penyimpanan Benih
- Periode Simpan Benih
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih
- Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
- Hormon Tumbuhan
- Definisi dan Pengertian Persemaian
- Jenis-Jenis Persemaian
- Pemupukan
- Penyimpanan Benih
- Pemilihan Pohon Induk Plus
- Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
- Teknik Kultur Jaringan Jati
- Sistim Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
- Sistim Perbanyakan Tanaman
- Jati (Tectona grandis L.f.)
- Teknik Kultur Jaringan Tanaman Jati
- Usaha Pengembangan Tanaman Jati
- Pengembangan tanaman Sukun (Artocarpus sp)
- Manfaat Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati
- Hutan Tanaman Shorea smithiana Prospektif, Sehat dan Lestari
- Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau (Intsia bijuga O.K.)
- Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Hoch.)
- Pengembangan Tanaman Buah Rao - Dracontomelon dao Blanco
PEMBIAKAN VEGETATIF DENGAN MENGGUNAKAN STEK
Pengertian dan definisi dari stek adalah suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman (akar, batang, daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk akar. Dengan dasar itu maka muncullah istilah stek akar, stek batang, stek daun, dan sebagainya. Definisi lain dari stek adalah salah satu cara pembiakan tanaman tanpa melalui proses penyerbukan (generatif) tetapi dengan jalan pemotongan batang, cabang, akar muda, pucuk, atau daun dan menumbuhkannya dalam media padat atau cair sebelum dilakukan penyapihan.
Tanaman yang dihasilkan dari stek biasanya mempunyai sifat persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu kita juga memperoleh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang mempunyai akar, batang, dan daun yang relatif singkat.
Stek batang adalah tipe stek yang paling umum dipakai dalam bidang kehutanan. Stek batang didefinisikan sebagai pembiakkan tanaman dengan menggunakan bagian batang yang dipisahkan dari induknya, sehingga menghasilkan tanaman yang sempurna. Stek batang sebaiknya diambil dari bagian tanaman ortotrof sehingga diharapkan dapat membentuk suatu batang yang pokok dan lurus keatas.
Keuntungan dari stek batang adalah pembiakkan ini lebih efisien jika dibandingkan dengan cara lain karena cepat tumbuh dan penyediaan bibit dapat dilakukan dalam jumlah yang besar. Sedangkan kesulitan yang dihadapi adalah selang waktu penyimpanan relatif pendek antara pengambilan dan penanaman.
Artikel Terkait :
- Definsi Sumber Benih
- Definisi Pohon
- Definisi Benih
- Definisi Benih Bermutu
- Definisi Respirasi
- Definisi Silvikultur
- Viabilitas Benih
- Vigor Benih
- Dormansi Benih
- Tipe Dormansi Benih
- Perlakuan Awal Dormansi Fisik
- Metabolisme Perkecambahan
- Pengaruh Suhu Selama Penyimpanan Terhadap Daya Kecambah Benih
- Penyimpanan Benih
- Periode Simpan Benih
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih
- Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
- Hormon Tumbuhan
- Definisi dan Pengertian Persemaian
- Jenis-Jenis Persemaian
- Pemupukan
- Penyimpanan Benih
- Pemilihan Pohon Induk Plus
- Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
- Teknik Kultur Jaringan Jati
- Sistim Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
- Sistim Perbanyakan Tanaman
- Jati (Tectona grandis L.f.)
- Teknik Kultur Jaringan Tanaman Jati
- Usaha Pengembangan Tanaman Jati
- Pengembangan tanaman Sukun (Artocarpus sp)
- Manfaat Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati
- Hutan Tanaman Shorea smithiana Prospektif, Sehat dan Lestari
- Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau (Intsia bijuga O.K.)
- Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Hoch.)
- Pengembangan Tanaman Buah Rao - Dracontomelon dao Blanco
DEFINISI DAN PENGERTIAN TUMBUHAN BAWAH
Definisi dan Pengertian dari tumbuhan bawah adalah tumbuhan berupa herba dan semak serta tanaman rendah yang menutupi bagian bawah suatu kawasan hutan. Fungsi tanaman bawah adalah untuk menahan daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan derasnya aliran air di atas permukaan tanah, karena tumbuhan bawah menambah bahan organik tanah dan melakukan transfer yang memperbesar kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan aliran air hujan yang jatuh.
Sering kali terjadi salah pemahaman dalam analisis vegetasi antara tumbuhan bawah dan tumbuhan tingkat permudaan atau semai. Kadang-kadang ada yang memasukan tingkat permudaan semai ke dalam tumbuhan bawah atau pun sebaliknya. Tumbuhan bawah tidak akan berkembang lebih besar lagi seperti semai yang akan tumbuh menjadi pohon besar. Jadi jika tumbuhan itu dapat bertumbuh menjadi tumbuhan yang besar atau tingkat pohon maka termasuk dalam permudaan.
Baca Juga : Manfaat Tumbuhan Bawah Pada Tanaman Jati.
PENGERTIAN DAN DEFINISI TEGAKAN HUTAN
Pengertian dan Definisi Tegakan Hutan adalah suatu skala unit ekosistem hutan yang dapat diidentifikasi relatif lebih homogen. Komposisi, struktur, dan fungsi ekologis di dalam tegakan cukup mirip. Bentuk pengelolaan dan pemanfaatan dapat diterapkan secara seragam dan tidak ada perubahan parameter ekologi sesuai yang diinginkan.
Dalam kehutanan konvensional, "tegakan" sebagian besar ditentukan oleh karakteristik kayu, yang pada gilirannya didorong oleh variabel ekonomi jangka pendek . Namun, dalam rangka untuk merencanakan dan melaksanakan pemanfaatan hutan bertanggung jawab secara ekologis menggunakan pendekatan berbasis ekosistem, tegakan ditentukan dalam kaitannya dengan faktor-faktor ekosistem secara keseluruhan. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan berfungsi hutan secara keseluruhan pada level tegakan dan lansekap.
Dengan kata lain, batas-batas tegakan tidak ditentukan oleh kriteria manajemn yang kaku seperti ukuran kayu dan kualitas kayu, tetapi oleh spektrum penuh parameter ekosistem yang telah dibentuk oleh pola gangguan alam dan yang mencerminkan pergerakan energi, unsur hara, air, dan hewan yang masuk dan keluar dari suatu ekosistem tertentu.
Pendekatan berbasis ekosistem harus selalu mempertimbangkan bahwa apa yang terjadi pada tegakan atau skala yang terlihat juga akan berdampak pada berbagai skala lainnya, dari lanskap sampai bagian terkecil.
DEFINISI TENTANG HUTAN :
- DEFINISI HUTAN
- DEFINISI HUTAN ALAM
- DEFINISI HUTAN PRIMER
- DEFINISI HUTAN SEKUNDER
- DEFINISI HUTAN RAWA
- DEFINISI HUTAN PERDU
- DEFINISI HUTAN PERAWAN
- DEFINISI HUTAN PEGUNUNGAN
- DEFINISI HUTAN PANTAI
- DEFINISI HUTAN MUSIM
- DEFINISI HUTAN KEMASYARAKATAN
- DEFINISI HUTAN KONVERSI
- DEFINISI HUTAN PRODUKSI
- DEFINISI HUTAN LINDUNG
- DEFINISI HUTAN KONSERVASI
- DEFINISI HUTAN RAKYAT
- DEFINISI HUTAN MANGROVE
- DEFINISI HUTAN KLIMAKS
- DEFINISI HUTAN TANAMAN
- DEFINISI HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
- DEFINISI HUTAN KOTA
- DEFINISI DEGRADASI HUTAN
- DEFINISI DEFORESTASI
- DEFINISI REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
- DEFINISI KONSERVASI TANAH
- MANFAAT DAN FUNGSI HUTAN LINDUNG
- FORMASI EKOSISTEM HUTAN
- EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS
- EKOSISTEM HUTAN MUSIM
- EKOSISTEM HUTAN PANTAI
- EKOSISTEM HUTAN PAYAU ATAU MANGROVE
- EKOSISTEM HUTAN RAWA
- EKOSISTEM HUTAN GAMBUT
- EKOSISTEM HUTAN TANAMAN
SIKLUS AIR ATAU SIKLUS HIROLOGI
Air yang kita pergunakan setiap hari, bahkan yang ada di bumi mengalami suatu perputaran atau yang biasa disebut Siklus. Siklus air biasa disebut juga siklus hidrologi adalah sirkulasi air secara terus menerus dari atmosfer ke bumi kemudian kembali ke atmosfer melalui beberapa cara seperti kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Proses pemanasan air laut oleh penyinaran matahari adalah awal proses siklus hidrologi atau siklus air dan berjalan secara terus menerus secara kontinu. Air menguap atau berevaporasi, akan jatuh menjadi presipitasi dengan berbagai bentuk seperti hujan, salju, hujan batu, hujan es dan salju (sleet), hujan gerimis atau kabut.
Dalam prosesnya menuju bumi beberapa presipitasi mungkin saja ber-evaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Disinilah tenaga dari tumbukan air menjadi berkurang karena diintersepsi oleh tanaman sehingga mengurangi bahaya erosi.
Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda:
- Evaporasi / transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dsb. kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer) dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam bentuk hujan, salju, es.
- Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
- Air Permukaan - Air bergerak di atas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
Artikel Terkait :
- Pengertian dan Definisi Hidrologi
- Siklus Air atau Siklus Hidrologi
- Debit Aliran Sungai
- Daerah Aliran Sungai (DAS) Bagian Hulu /Upper Water
- Dam atau Bendungan
- Pengertian Danau
- Daerah Kawasan Penyangga
- Pola Pengaliran dan Penyimpanan Air Daerah Aliran Sungai
- Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS)
- Daerah Aliran Sungai (DAS)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Paling Populer
-
Definisi dan Pengertian dari Porositas Tanah adalah ruang volume seluruh pori-pori makro dan mikro dalam tanah yang dinyatakan dalam perse...
-
Evapotranspirasi yang terjadi dibawah pengaruh kondisi tanah, vegetasi dan faktor-faktor cuaca setempat. Evapotranspirasi aktual diukur den...
-
Pengertian dan definisi Permudaan hutan adalah suatu proses peremajaan kembali dari pohon-pohon penyusun tegakan yang telah mati secar...
-
Pengertian dan Definisi dari anakan atau seedling adalah anakan muda yang tumbuh dari biji. Salah satu tugas dan tanggungjawab yang paling...
-
Salah satu kekuatan yang mengatur terjadinya proses suksesi adalah pengaruh tumbuhan yang mempengaruhi kondisi habitatnya. Tajuk tumbuhan...
-
Pengertian dan definisi dari Ekosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari...
-
Definisi Komputer merupakan kata dari bahasa Yunani – COMPUTARE – . Computare artinya memperhitungkan atau menggabungkan bersama-sama. K...
-
Pengertian dari Hutan Alam adalah hutan yang ditumbuhi pohon-pohon secara alami dan sudah ada sejak dulu kala. Hutan alam yang dapat ber...
-
Gelombang elektromagnetik (EM) yang dihasilkan matahari dipancarkan (radiated) dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Interaksi antara radiasi d...
-
Pengertian dan Definisi Tegakan Hutan adalah suatu skala unit ekosistem hutan yang dapat diidentifikasi relatif lebih homogen. Komposis...