Suksesi dalam Pengelolaan Hutan


Proses suksesi yang dapat dilihat dalam membangun hutan berkaitan dengan pembangunan hutan Wanaga I di Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Bermula dari bentang lahan berbatuan kapur yang kritis dan gundul, pada tahun sekitar 1963-an dimulai proses pembelukaran dengan menebar biji-biji jenis tumbuhan legume (berbuah polong), a.l. lamtoro (Leucaena glauca) dan lamtoro merah (Acacia villosa). Kedua jenis tumbuhan ini termasuk jenis pioneer yang mampu tumbuh dan hidup dengan kondisi tempat tumbuh yang sangat minim.

Dengan perjalanan waktu, ditunjang pengembangaqn infrastruktur berupa pembuatan teras-teras pada lahan berbatu kapur, ternyata mampu menghadirkan jenis tumput-rumputan. Oleh masyarakat setempat, pertumbuhan tanaman legume dan rumput menjadi sumber kehidupan mereka, yaitu untuk memberi makan hewan ternak. Mereka mengembalikan ke areal suksesi dengan membawa kotoran hewan. Kegiatan ini dapat mempercepat proses restorasi lahan menjadi siap ditanami dengqan pohon-pohon berkayu lainnya.




Percobaan pertama dengan mengembangkan tanaman Cendana, dan pada mulanya hanya sedikit yang mampu tumbuh dan hidup. Rupanya pohon cendana yang hidup ini telah menjadi sumber biji yang mampu berkembang secara alami dengan bantuan satwa burung pemakan buah cendana dan membantu menyebarkannya di tempat lain. Saat ini Wanagama I sudah menjadi hutan setelah 40 tahun kemudian mulailah kehadiran satwa Rusa Jawa hidup di Wanagama I.

Tulisan-Tulisan Berkaitan :
  1. Definisi Suksesi
  2. Tahap-Tahap Suksesi
  3. Tipe-Tipe Suksesi
  4. Definisi Suksesi Primer
  5. Definisi Suksesi Sekunder
  6. Suksesi dalam Pengelolaan Hutan
  7. Suksesi dalam Komunitas Hewan
  8. Perkembangan Suksesional Ekosistem
  9. Suksesi Chronosequence dan Suksesi Toposequence
  10. Suksesi Siklis dan Suksesi Direksional (searah)
  11. Suksesi Progresif dan Suksesi Retrogresif
  12. Suksesi Autogenik dan Suksesi Allogenik.
  13. Tahap-tahap Perkembangan Suksesi Sekunder
  14. Suksesi Hutan Mangrove Pulau Marsegu
  15. Pengelolaan Hutan Berbasis Ekosistem
  16. Definisi Habitat
  17. Definisi Homoestatis
  18. Definisi Ekotipe
  19. Pengertian Ekosistem
  20. Pengertian Lingkungan
  21. Pencemaran Lingkungan
  22. Ekologi
  23. Ekologi Hutan
  24. Parasit
  25. Predator
  26. Pemangsaan
  27. Heterogenitas Ruang
  28. Persaingan
  29. Definisi dan Pengertian Hutan
  30. Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
  31. Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
  32. Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
  33. Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
  34. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon
  35. Silvikultur Hutan Alam Tropika
  36. Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
  37. Tipe-tipe Hutan Tropika
  38. Struktur Hutan Hujan Tropika
  39. Faktor-Faktor yang Mengontrol Siklus Hara
  40. Faktor-Faktor Lingkungan dan Pembangunan Hutan
  41. Pengelolaan Hutan Tanaman
  42. Penentuan Kerapatan Tegakan
  43. Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
  44. Ruang Tumbuh Kerapatan Tegakan Jarak Antar Pohon
  45. Metode Lain Pengukuran Kerapatan Tegakan
  46. Evaluasi Berbagai Metode Mengukur Kerapatan Tegakan
  47. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Habis
  48. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Pilih
  49. Proyek Pembuatan Hutan di Gurun Sahara

PENGERTIAN DAN DEFINISI :


No comments:

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer