Pemangsaan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgHi3m5Rd4lmPE1EcDgFHiD9JagpUNO8sg-TIum84xX3XWN6o_nWn6nk7VJ9o0Cjgk-akp1wleck1ZKlTMHs1JEv8HKkT8m4ovXjWlUdQiSLPgk9Lstt4VARkzhiiK3041oJn__qEYS6Pr/s1600/ecosystem_predation.jpg

Keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh hubungan fungsional tingkat tropik atau pemangsaan. Pemangsaan dan persaingan saling menunjang dalam mempengaruhi kenaekaragaman spesies. Pemangsaan besar pengaruhnya terhadap keanekaragaman spesies-spesies yang dimangsa sedang fluktuasi keanekaragaman jenis pemangsa lebih banyak dipengaruhi oleh faktor persaingan. Efesiensi pemangsaan berpengaruh langsung terhadap keanekaragaman jenis dengan mempertahankan monopolisasi syarat-syarat lingkungan utama oleh suatu jenis. Sedangkan efesiensi pemangsaan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain frekuensi makan, selera pemangsa terhadap rasa mangsa, kerapatan mangsa, kualitas makanan dan adanya inang alternatif (Odum, 1988).

Kondisi daerah tropik memungkinkan keberadaan hewan pemangsa dan parasit dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan di subtropik, dan aktivitasnya menekan populasi inang. Turunnya populasi inang membuat kompetisi antar sesama inang menjadi lebih longgar. Pada kondisi ini sangat mungkin terjadi pertambahan jenis inang yang lain, dan kemudian sekaligus menyebabkan bertambahnya jenis pemangsa dan parasit di dalam ekosistem tersebut (Odum, 1988).



Artikel Terkait :




No comments:

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer