Suksesi primer adalah perkembangan vegetasi, mulai dari habitat yang tidak bervegetasi serta mampu melewati tahapannya tanpa gangguan dari luar, sampai pada masyarakat yang stabil atau klimaks. Suksesi primer terjadi apabila masyarakat asal terganggu. Gangguan ini mengakibatkan hilangnya masyarakat asal tersebut secara total. Suksesi primer ini terbagi lagi menjadi 2 jenis, yakni suksesi yang berawal dari habitat kering, yang disebut suksesi xerark, dan suksesi yang berawal dari daerah basah (air tergenang) yang disebut suksesi hidrark. Masing-masing jenis suksesi tersebut diawali dengan komunitas pioner yang mirip ianpa dibantu oleh adanya faktor iklim.
Gangguan dari komunitas secara total bisa terjadi secara alami, misalnya letusan gunung berapi, tanah longsor, endapan lumpur baru di muara sungai dan endapan pasir di pantai, bahkan ada pula gangguan yang berasal dari manusia seperti penambangan batu bara dan timah. Pada habitat yang baru ini akan berkembang suatu komunitas yang baru pula, yang disebabkan adanya biji, spora dan benih yang masuk ke habitat sebelumnya tersebut dengan bantuan tidak langsung dari air, angin bahkan manusia.
Gangguan dari komunitas secara total bisa terjadi secara alami, misalnya letusan gunung berapi, tanah longsor, endapan lumpur baru di muara sungai dan endapan pasir di pantai, bahkan ada pula gangguan yang berasal dari manusia seperti penambangan batu bara dan timah. Pada habitat yang baru ini akan berkembang suatu komunitas yang baru pula, yang disebabkan adanya biji, spora dan benih yang masuk ke habitat sebelumnya tersebut dengan bantuan tidak langsung dari air, angin bahkan manusia.
Tulisan-Tulisan Berkaitan :
- Definisi Suksesi
- Tahap-Tahap Suksesi
- Tipe-Tipe Suksesi
- Definisi Suksesi Primer
- Definisi Suksesi Sekunder
- Suksesi Tumbuhan | Suksesi Hutan
- Suksesi dalam Pengelolaan Hutan
- Suksesi dalam Komunitas Hewan
- Perkembangan Suksesional Ekosistem
- Suksesi Chronosequence dan Suksesi Toposequence
- Suksesi Siklis dan Suksesi Direksional (searah)
- Suksesi Progresif dan Suksesi Retrogresif
- Suksesi Autogenik dan Suksesi Allogenik.
- Tahap-tahap Perkembangan Suksesi Sekunder
- Suksesi Hutan Mangrove Pulau Marsegu
- Definisi Habitat
- Definisi Homoestatis
- Definisi Ekotipe
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan
- Ekologi
- Ekologi Hutan
- Parasit
- Predator
- Pemangsaan
- Heterogenitas Ruang
- Persaingan
- Definisi dan Pengertian Hutan
- Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
- Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
- Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
- Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
- Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon
- Silvikultur Hutan Alam Tropika
- Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
- Tipe-tipe Hutan Tropika
- Struktur Hutan Hujan Tropika
- Faktor-Faktor yang Mengontrol Siklus Hara
- Faktor-Faktor Lingkungan dan Pembangunan Hutan
- Pengelolaan Hutan Tanaman
- Penentuan Kerapatan Tegakan
- Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
- Ruang Tumbuh Kerapatan Tegakan Jarak Antar Pohon
- Metode Lain Pengukuran Kerapatan Tegakan
- Evaluasi Berbagai Metode Mengukur Kerapatan Tegakan
- Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Habis
- Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Pilih
- Proyek Pembuatan Hutan di Gurun Sahara
No comments:
Post a Comment