KLASIFIKASI HUTAN TROPIS, RANGKUMAN dan Soal-Soal Latihan

KLASIFIKASI HUTAN TROPIS


A. Tipe Hutan Berdasarkan Faktor Iklim

Di daerah tropis umumnya temperaturnya tinggi dan ketersediaan air merupakan faktor yang sangat penting. Berdasarkan dua faktor tersebut dilahirkan berbagai zonasi atau pengelompokan vegetasi dengan cara-cara yang berbeda.
Klasifikasi berdasarkan kedua hal tersebut dilakukan antara lain oleh :
- de Martone (1926)
- Koeppen (1936)
- Koeppen dan Trewartha (1943) dan
- Lauer (1952)

Klasifikasi menurut Koeppen (1936), Koeppen dan Trewartha (1943) merupakan klasifikasi yang paling banyak digunakan. Sistem ini didasarkan pada pengaruh iklim terhadap pertumbuhan vegetasi yang selanjutnya dikelompokkan dalam lima kelompok besar yaitu :
- Iklim Hutan Tropis (A)
- Iklim Tropis Kering (B)
- Iklim Savana
- Iklim Stepa
- Iklim Gurun
rain forest
Peta Lokasi Daerah Tropis


Iklim Hutan Tropis (A), secara umum dicirikan oleh suhu rata-rata bulanan lebih dari atau sama dengan 180 C, dengan suatu klasifikasi lebih lanjut berdasarkan besarnya curah hujan bulanan dan distribusinya lebih lanjut, sebagai berikut :
  • Af : tanpa bulan kering, hujan sepanjang tahun dengan curah hujan bulanan lebih dari 60 mm.
  • Am : memiliki bulan kering yang pendek, dimana pada bulan kering lapisan tanah bagian dalam tetap lembab dan curah hujan rata-rata tahunan tinggi.
  • Aw : hujan pada bulan kering
  • As : jarang dijumpai.

Ketinggian tempat merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kondisi iklim, baik dari segi suhu, kelembaban udara maupun curah hujan, yang selanjutnya mempengaruhi vegetasi yang ada. Masing-masing zona ketinggian tempat memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi floristik, komposisi maupun struktur. Klasifikasi menurut ketinggian tempat secara umum sebagai berikut :

1. Hutan Tropis Dataran Rendah (0 – kurang dari 800 m dpl.)
Famili penyusun hutan ini untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Dipterocarpaceae, Annonaceae, Bombacaceae, Guttiferae, Sapindaceae, Euphorbiaceae, Dilleniacee, Leguminoceae, Meliaceae, Sterculiaceae.

2. Hutan Tropis Dataran Tinggi/ Pegunungan (800-1.500 m dpl.)
Famili penyusun hutan ini untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Fagaceae, Lauraceae, Myrtaceae, Araucariaceae, Juglandaceae.

3. Hutan Tropis Pegunungan Tinggi (lebih dari 1.500 m dpl.)
Famili penyusun tipe hutan ini untuk wilayah Asia Tenggara, yaitu : Myrtaceae, Podocarpaceae.

Bagaimana dengan tipe hutan tropis menurut iklim yang terdapat di Indonesia ?
Anda dapat mengetahui hal itu dari penjelasan berikut ini.

Tipe Hutan Tropis Menurut Iklim di Indonesia


1. Hutan Tropis Basah
Hutan tropis basah adalah hutan yang memperoleh curah hujan yang tinggi, sering juga kita kenal dengan istilah hutan pamah. Hutan jenis ini dapat dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Bagian Utara dan Papua. Jenis-jenis yang umum ditemukan di hutan ini, yaitu : Meranti (Shorea dan Parashorea), keruing (Dipterocarpus), Kapur (Dryobalanops), kayu besi (Eusideroxylon zwageri), kayu hitam (Diospyros sp).

2. Hutan Muson Basah
Hutan muson basah merupakan hutan yang umumnya dijumpai di Jawa Tengah dan Jawa Timur, periode musim kemarau 4-6 bulan. Curah hujan yang dialami dalam satu tahun 1.250 mm-2.000 mm. Jenis-jenis pohon yang tumbuh di hutan ini antara lain jati, mahoni, sonokeling, pilang dan kelampis.

3. Hutan Muson Kering
Hutan muson kering terdapat di ujung timur Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Tipe hutan ini berada pada lokasi yang memiliki musim kemarau berkisar antara 6-8 bulan. Curah hujan dalam setahun kurang dari 1.250 mm. Jenis pohon yang tumbuh pada hutan ini yaitu Jati dan Eukaliptus.

4. Hutan Savana
Hutan savana merupakan hutan yang banyak ditumbuhi kelompok semak belukar diselingi padang rumput dengan jenis tanaman berduri. Periode musim kemarau 4 – 6 bulan dengan curah hujan kurang dari 1.000 mm per tahun. Jenis-jenis yang tumbuh di hutan ini umumnya dari Famili Leguminosae dan Euphorbiaceae. Tipe Hutan ini umum dijumpai di Flores, Sumba dan Timor.

TAHUKAH ANDA ?
Istilah Hutan Hujan Tropis pertama kali diperkenalkan oleh A. F. W. Schimper pada tahun 1898 di dalam bukunya Plant Geography, dan istilah ini terus dipergunakan sampai sekarang.
(T.C. Whitmore, 1975)

B. Tipe Hutan Berdasarkan Physiognomi

Pada sistem klasifikasi ini dasar yang dipakai adalah ciri-ciri luar vegetasi yang mudah dikenali dan dibedakan, seperti semak, rumput, pohon dan lain-lain. Ciri lebih lanjut seperti menggugurkan daun, selalu hijau, tinggi dan derajad penutupan tegakan dapat pula diterapkan. Ciri-ciri yang umum digunakan yaitu :
- Tinggi vegetasi, yang berkaitan dengan strata yang nampak oleh mata biasa
- Struktur, berpedoman pada susunan stratum (A, B, C, D dan E), dan penutupan tajuk (Coverage).
- Life-form atau bentuk hidup atau bentuk pertumbuhan, merupakan individu-individu penyusun komunitas tumbuh-tumbuhan.

Contoh :

a. Ciri physiognomi hutan tropis dataran rendah :
Kanopi
:
25 – 45 m
Tinggi pohon (emergent)
:
Khas, 60 – 80 m
Daun penumpu
:
Sering dijumpai
Elemen daun dominan
:
Mesophyl
Akar papan
:
Sering dijumpai dan sangat besar
Kauliflori
:
Sering dijumpai
Liana berkayu
:
Sering dijumpai
Liana pada batang
:
Sering dijumpai
Ephyphit
:
Sering dijumpai
b. Ciri physiognomy hutan tropis dataran tinggi/ pegunungan :
Kanopi
:
15 – 33 m
Tinggi pohon (emergent)
:
Sering tidak ada
Daun penumpu
:
Jarang dijumpai
Elemen daun dominan
:
Mesophyl
Akar papan
:
Jarang dijumpai dan kecil
Kauliflori
:
Jarang dijumpai
Liana berkayu
:
Jarang dijumpai
Liana pada batang
:
Sering dijumpai
Ephyphit
:
Sangat sering dijumpai
c. Ciri physiognomi hutan tropis pegunungan tinggi :
Kanopi
:
2 - 18 m
Tinggi pohon (emergent)
:
Pada umumnya tidak ada
Daun penumpu
:
Sangat jarang dijumpai
Elemen daun dominan
:
Microphyl
Akar papan
:
Pada umumnya tidak ada
Kauliflori
:
Tidak ada
Liana berkayu
:
Tidak ada
Liana pada batang
:
Jarang dijumpai
Ephyphit
:
Sering dijumpai
Di Indonesia berdasarkan ciri physiognomi tedapat dua tipe hutan yaitu : Hutan Hujan Tropis, hutan yang selalu hijau dan hutan musim atau hutan yang menggugurkan daun. Hutan hujan tropis umumnya dijumpai di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku bagian Utara dan Papua sedangkan hutan musim yang menggugurkan daun dijumpai di Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku bagian Selatan.

C. Tipe Hutan Berdasarkan Sosiologi Vegetasi

Tipe hutan berdasarkan sosiologi vegetasi merupakan pengklasifikasian hutan berdasarkan jenis yang dominan pada hutan tersebut atau berdasarkan famili yang dominan di daerah itu. Contoh :
  • Hutan Dipterocarpaceae di Asia Tenggara, merupakan hutan tropis yang umum dijumpai dan Famili yang mendominasi adalah Famili Dipterocarpaceae.
  • Hutan Shorea albida di Serawak, merupakan hutan tropis yang didominasi jenis Shorea albida.
  • Hutan Ebony (Diospyros sp) di Sulawesi, merupakan hutan tropis yang didominasi oleh Ebony atau kayu hitam.
  • Hutan Mahoni di Jawa, meupakan hutan musim yang didominasi oleh mahoni di pulau Jawa.
tegakan mahoni
Tegakan Mahoni di Pulau Jawa

Tipe-tipe Hutan pada Kondisi Khusus (Azonal)

Hutan pada tipe azonal umumnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dan air serta kondisi tempat tumbuh yang miskin hara.

1. Hutan Mangrove

Hutan yang berada di tepi pantai, didominir oleh pohon-pohon tropika atau belukar dari genus Rhizophora, Languncularia, Avicennia dan lain-lain.

2. Hutan Gambut (Peak Forest)

Hutan yang tumbuh pada tanah organosol dengan lapisan gambut yang memiliki ketebalan 50 cm atau lebih, umumnya terdapat pada daerah yang memiliki tipe iklim A atau B menurut klasifikasi tipe iklim Schmidt dan Ferguson.

3. Hutan Rawa (Swamp Forest)

Hutan yang tumbuh pada daerah-daerah yang selalu tergenang air tawar, tidak dipengaruhi iklim. Pada umumnya terletak dibelakang hutan payau dengan jenis tanah aluvial. Tegakan hutan selalu hijau dengan pohon-pohon yang tinggi bisa mencapai 40 m dan terdiri atas banyak lapisan tajuk.
hutan sagu
Hutan Rawa di Pulau Seram (Hutan Sagu)


RANGKUMAN

1. Tipe hutan berdasarkan faktor iklim umumnya diklasifikasikan berdasarkan curah hujan, suhu udara dan ketinggian tempat. Berdasarkan curah hujan dan suhu udara maka tipe hutan tropis terdiri dari hutan tropis basah, hutan muson basah, hutan muson kering dan hutan savanna. Berdasarkan ketinggian tempat hutan tropis terdiri atas hutan tropis dataran endah, hutan tropis dataran tinggi dan hutan tropis pegunungan tinggi.

2. Tipe hutan berdasarkan physiognomi didasarkan pada ciri luar vegetasi yang mudah dikenali seperti tinggi vegetasi, struktur dan life-form. Tipe hutan ini yaitu hutan hujan tropis dan hutan musim (muson).

3. Tipe hutan berdasarkan sosiologi vegetasi didasarkan pada famili atau jenis yang dominant penyusun hutan tersebut. Tipe hutan ini antara lain Hutan Dipterocarpaceae di Asia Tenggara dan Hutan Eboni di Sulawesi.


SOAL LATIHAN

Soal-soal ini dikerjakan secara individual dan diselesaikan sebagai tugas di rumah dan anda harus memasukkannya pada awal pertemuan berikutnya Soal :
  1. Jelaskan tipe hutan tropis berdasarkan faktor iklim !
  2. Sebutkan tipe hutan tropis menurut curah hujan dan suhu udara yang terdapat di daerah Saudara !
  3. Bagaimana cara pengklasifikasian hutan menurut ciri physignomi ?
  4. Menurut anda tipe hutan tropis yang ada di daerah Saudara termasuk kedalam tipe hutan apa menurut ciri physiognomy ?
  5. Bagaimana cara pengklasifikasian hutan berdasarkan sosiologi vegetasi ?
  6. Apakah terdapat tipe hutan yang didominasi oleh jenis atau famili tertentu di daerah Saudara? Jika ada sebutkan lokasi dan jenis atau famili yang mendominasi hutan tersebut !
  7. Di daerah Saudara terdapat tipe-tipe Hutan Azonal. Sebutkan tipe hutan Azonal di daerah Saudara!


Tulisan-Tulisan Berkaitan :
  1. Definisi dan Pengertian Hutan
  2. Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
  3. Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
  4. Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
  5. Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
  6. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon
  7. Silvikultur Hutan Alam Tropika
  8. Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
  9. Tipe-tipe Hutan Tropika
  10. Struktur Hutan Hujan Tropika
  11. Faktor-Faktor yang Mengontrol Siklus Hara
  12. Faktor-Faktor Lingkungan dan Pembangunan Hutan
  13. Pengelolaan Hutan Tanaman
  14. Penentuan Kerapatan Tegakan
  15. Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
  16. Ruang Tumbuh Kerapatan Tegakan Jarak Antar Pohon
  17. Metode Lain Pengukuran Kerapatan Tegakan
  18. Evaluasi Berbagai Metode Mengukur Kerapatan Tegakan
  19. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Habis
  20. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Pilih
  21. Tahap-tahap Perkembangan Suksesi Sekunder
  22. Suksesi Hutan Mangrove Pulau Marsegu
  23. Proyek Pembuatan Hutan di Gurun Sahara

DAFTAR PUSTAKA
Arief, Arifin, 1994, Hutan : Hakikat dan Pengaruhnya terhadap Lingkungan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta

Arief, Arifin, 2002, Hutan dan Kehutanan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta

Suhendang, Endang, 2002, Pengantar Ilmu Kehutanan, Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan IPB, Bogor.

Weidelt, H. J, 1995, Silvikultur Hutan Alam Tropika (Diterjemahkan oleh : Nunuk Supriyanto), Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

Whitmore, T. C, 1984, Tropical Rain Forest of The Far East (Second Edition), Oxford University Press, Oxford.


No comments:

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer