Macam dan Tipe Hutan di Indonesia

Tipe hutan di Indonesia dapat dibedakan dengan melihat faktor utama yang mempengaruhinya, yaitu wilayah, edafik (tanah) dan iklim.

Faktor wilayah didasarkan pada letak Indonesia yang berada diantara benua Asia dan Australia, sehingga pengaruh vegetasi dari kedua benua tersebut tampak nyata dari barat ke timur. Oleh karena itu, hutan Indonesia dapat dibedakan ke dalam:

  1. Zona barat, yaitu hutan dengan pengaruh kuat vegetasi daratan Asia, meliputi pulau-pulau Sumatra, Kalimantan dan Jawa;
  2. Zona peralihan, yaitu hutan dengan pengaruh vegetasi Asia dan Australia sama besar, meliputi pulau Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sekitarnya;
  3. Zona timur, yaitu hutan dengan pengaruh kuat vegetasi Australia, meliputi Irian Jaya, Maluku dan Nusa Tenggara.

Disamping itu, juga terdapat pembagian ekosistem termasuk hutan Indonesia yang lebih mendalam, yaitu berdasarkan Biogeographic region. Menurut pembagian ini, terdapat tujuh wilayah, yaitu
(1) Sumatra,
(2) Kalimantan,
(3) Jawa-Bali,
(4) Sulawesi,
(5) Nusa Tenggara,
(6) Maluku, dan
(7) Irian Jaya.

Tipe atau formasi hutan sebagai hasil dari pengaruh faktor edafik dan iklim secara garis besar dapat dibedakan menjadi :

a. Hutan payau (mangrove) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:
  • Tidak terpengaruh iklim;
  • Terpengaruh pasang surut,
  • Tanah tergenang air laut, tanah lumpur atau pasir, terutama tanah liat;
  • Tanah rendah pantai; - Hutan tidak mempunyai strata tajuk;
  • Tinggi pohon dapat mencapai 30 m;
  • Tumbuh di pantai merupakan jalur.

b. Hutan rawa (swamp forest) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:
  • Tidak terpengaruh iklim;
  • Tanah tergenang air tawar;
  • Umumnya terdapat di belakang hutan payau;
  • Tanah rendah;
  • Tajuk terdiri dari beberapa strata;
  • Pohon dapat mencapai tinggi 50 - 60 m;
  • Terdapat terutama di Sumatera dan Kalimantan mengikuti sungai-sungai besar.

c. Hutan pantai (beach forest) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:
  • Tidak terpengaruh iklim;
  • Tanah kering (tanah pasir, berbatu karang, lempung);
  • Tanah rendah pantai;
  • Pohon kadang-kadang ditumbuhi epyphit
  • Terdapat terutama di pantai selatan P. Jawa, pantai barat daya Sumatera dan pantai Sulawesi.

d. Hutan Gambut (peat swamp forest) dengan ciri antara lain sebagai berikut:
  • Iklim selalu basah;
  • Tanah tergenang air gambut, lapisan gambut 1 - 20 m;
  • Tanah rendah rata;
  • Terdapat di Kalimantan Barat dan Tengah, Sumatera Selatan dan Jambi.

e. Hutan Karangas (heath forest) dengan ciri antara lain sebagai berikut:
  • Iklim selalu basah;
  • Tanah pasir, podsol;
  • Tanah rendah rata; .
  • Terdapat di Kalimantan Tengah.

f. Hutan Hujan Tropik (tropical rain forest) dengan ciri umum antara lain sbb:
  • Iklim selalu. basah;
  • Tanah kering dan bermacam-macam jenis tanah;
  • Terdapat di pedalaman yang selanjutnya dapat dibagi lagi menurut ketinggian daerahnya, yaitu :
  1. hutan hujan bawah, terdapat pada tanah rendah rata atau berbukit dengan ketinggian 2 - 2000 m dpl.;
  2. hutan hujan tengah, terdapat pada dataran tinggi dengan ketinggian 1000 – 3000 m dpl.;
  3. hutan hujan atas, terdapat di daerah pegunungan dengan ketinggian 3000 - 4000 m dpl.; Tipe hutan ini terdapat terutama di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya.

g. Hutan musim (monsoon forest) dengan ciri umum antara lain sebagai berikut:
  • Iklim musim;
  • Tanah kering dan bermacam-macam jenis tanah;
  • Terdapat di pedalaman yang selanjutnya dapat dibagi lagi menurut ketinggian, yaitu:
  1. hutan musim bawah terdapat pada ketinggian 2 - 1000 m dpl.;
  2. hutan musim tengah atas terdapat pada ketinggian 1000 - 4000 m dpl.;
  • Terdapat secara mozaik diantara hutan hujan di Jawa dan Nusa Tenggara.

Artikel Terkait :

No comments:

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer