PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI INDONESIA
Banyak pembukaan lahan dengan cara membakar merupakan penyebab kebakaran hutan dan lahan. Tetapi bukan hanya itu penyebab kebakaran, masih banyak faktor penyebab lain yang membuat hutan dan lahan dapat terbakar. Penyebab kebakaran dapat disengaja atau pun yang tidak disengaja. Peran manusia sangat besar dalam mengelola lingkungan alam sekitarnya yang menciptakan penyebab kebakaran hutan.
Salah satu hal yang sering dipersalahkan adalah musim kemarau yang berkepanjangan akibat dampak dari El Nino sehingga lahan menjadi kering. Kondisi alam yang kering mempermudah perluasan kebakaran hutan dan lahan yang sangat cepat.
Pembukaan jalan melintasi hutan yang dibuat pemerintah maupun pengusaha swasta mempermudah akses ke menuju bagian-bagian hutan yang dulunya sulit dijangkau. Akses yang mudah ke dalam hutan memberi angin segar kepada perambah hutan membuka lahan baru untuk bertani dan berkebun. Cara tradisional membuka lahan dengan cara membakar akhirnya dilakukan oleh orang-orang tersebut.
Penebangan hutan untuk tujuan kayu industri kayu pertukangan atau dengan alasan pembukaan lahan perkebunan dilakukan oleh pengusaha bermodal besar baik legal maupun ilegal. Diikuti juga penebangan hutan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi yang mendesak.
Pemanfaatan dan konversi lahan hutan hujan tropis yang dulunya lembab, menjadi berkurang kelembabannya. Kemampuan menyimpan air hujan yang jatuh meresap ke dalam tanah juga berkurang akibat tingkat kerapatan pohon yang rendah. Bila pohon-pohon ditebang pada hutan bergambut, sinar matahari dapat masuk langsung ke lantai hutan. Semakin luas areal penebangan semakin besar rumpang yang tercipta. Lahan gambut menjadi kering dan merupakan bahan bakar yang memicu kebakaran hutan dan lahan. Hutan di Sumatera dan Kalimantan merupakan daerah-daerah yang sering terbakar setiap tahunnya.
Pertambahan jumlah penduduk yang pesat membuat masyarakat mencari dan membuka lahan-lahan pemukiman baru. Sasaran empuk adalah areal hutan yang belum didiami oleh orang. Persaingan antara masyarakat pendatang dan penduduk asli kadang menimbulkan kecemburuan sosial. Keberhasilan usaha dari masyarakat pendatang dalam mengolah lahan membuat penduduk asli merasa tersaingi. Tindakan-tindakan pembakaran lahan milik orang lain dapat terjadi karena rasa ketidakpuasan.
Itulah beberapa penyebab terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Indonesia. Usaha-usaha preventif perlu dilakukan daripada tindakan memadamkan kebakaran hutan dan lahan itu sendiri yang memakan biaya dan kerugian yang lebih besar. Tindakan pengendalian memerlukan campur tangan semua pihak untuk turut terlibat dalam mengatasi penyebab kebakaran hutan dan lahan.
DEFINISI DAN PENGERTIAN ARTIKEL
Definisi dan Pengertian dari Artikel dalam kamus Bahasa Indonesia adalah pertama : "pasal" dan kedua : "karangan" (dalam surat kabar dan sebagainya). Ada yang memberi pengertian Artikel adalah Suatu karangan yang dimuat di surat kabar atau majalah. Pada era informasi seperti saat ini orang dapat mempublikasikan tulisannya dengan mudah di internet. Sehingga tulisan atau karangan tersebut dapat dibaca dan di-download dengan mudah. Jadi Artikel adalah suatu karangan atau tulisan yang dipublikasi pada surat kabar, majalah, maupun internet.
Artikel Terkait :
DEFINISI DAN PENGERTIAN LINGKUNGAN HIDUP MENURUT PARA AHLI

Daya dukung lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Menurut para ahli : Manan (1978) mengemukakan bahwa daya dukung lingkungan merupakan kemampuan lingkungan untuk medukung kehidupan pada tingkat yang memungkinkan terhadap kegiatan manusia dalam mencapai hidup yang wajar dan lestari.

Daya dukung lingkungan harus diperhatikan agar setiap upaya manusia memanfaatkan sumber daya alam disesuaikan dengan daya dukungnya. Misalnya pada pengelolaan hutan produksi, pemaanfaatan kayu yang dilakukan melalui kegiatan pemanenan kayu harus disesuaikan dengan kemampuan lahan hutan menghasilkan kayu setiap hektar setiap tahun yang dikenal riap tahunan rata-rata (MAI).
Riap tahunan rata-rata sebagai daya dukung untuk hutan produksi dalam menghasilkan kayu, sehingga jika pengelola hutan produksi menghendaki hutannya lestari maka besarnya jatah penebangan tahunan (JPT) tidak boleh melebihi riap tahunan rata-rata.

Pencemaran Lingkungan :
- Macam dan Jenis Pencemaran Lingkungan
- Berdasarkan Lingkungan Tempat Terjadinya
- Berdasarkan Bahan dan Tingkat Pencemaran
- Parameter Pencemaran Lingkungan
- Dampak Pencemaran Lingkungan
- Usaha Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Artikel Terkait :
- Pengertian Lingkungan
- Pengertian Lingkungan Hidup
- Kerusakan Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan
- Artikel dam Makalah Lingkungan Hidup
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan
- Pengertian AMDAL
- Penerapan AMDAL Pada Pembangunan
- Definisi dan Pengertian Audit Lingkungan
- Kerusakan Hutan
- Degradasi Hutan
- Deforestasi
- Kerusakan Hutan Pulau Kecil
- Gambar-Gambar Kerusakan Hutan
- Dampak Kebakaran Lahan
- Dampak Negatif Pertambangan
- Pengertian Reboisasi dan Penghijauan
- Konservasi Tanah
- Pengertian Ekologi
- Pengertian Ekologi Hutan
- Pengertian Parasit
- Pengertian Predator
- Pengertian Pemangsaan
- Pengertian Heterogenitas Ruang
- Pengertian Persaingan
- Pengertian Homoestatis
- Pengertian Ekotipe
- Formasi Ekosistem Hutan
- Ekosistem Hutan Hujan Tropis
- Ekosistem Hutan Musim
- Ekosistem Hutan Pantai
- Ekosistem Hutan Payau atau Hutan Mangrove
- Ekosistem Hutan Rawa
- Ekosistem Hutan Gambut
DAMPAK NEGATIF KEGIATAN PERTAMBANGAN

Seharusnya kegiatan pertambangan memanfaatkan sumberdaya alam dengan berwawasan lingkungan, agar kelestarian lingkungan hidup tetap terjaga.
Dampak Negatif yang ditimbulkan dari kegiatan pertambangan adalah masalah lingkungan dan dapat diuraikan sebagai berikut :
- Pertama, usaha pertambangan dalam waktu yang relatif singkat dapat mengubah bentuk topografi dan keadaan muka tanah (land impact), sehingga dapat mengubah keseimbangan sistem ekologi bagi daerah sekitarnya;
- Kedua, usaha pertambangan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan antara lain; pencemaran akibat debu dan asap yang mengotori udara dan air, limbah air, tailing serta buangan tambang yang mengandung zat-zat beracun. Gangguan juga berupa suara bising dari berbagai alat berat, suara ledakan eksplosive (bahan peledak) dan gangguan lainnya;
- Ketiga, pertambangan yang dilakukan tanpa mengindahkan keselamatan kerja dan kondisi geologi lapangan, dapat menimbulkan tanah longsor, ledakan tambang, keruntuhan tambang dan gempa.

Artikel Terkait :
- Pengertian AMDAL
- Penerapan AMDAL Pada Pembangunan di Bidang Kehutanan
- Definisi dan Pengertian Audit Lingkungan
- Pengertian Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan
- Artikel dam Makalah Lingkungan Hidup
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Ekologi
- Potensi Pertambangan
- Penyebab Kerusakan Hutan
- Akibat Kerusakan Hutan
- Dampak Positif dan Negatif Kerusakan Hutan
- Kerusakan Hutan Indonesia
- Kerusakan Ekosistem Hutan
- Kerusakan Lingkungan Karena Kemiskinan Masyarakat
- Definisi dan Pengertian Global Warming
- Protes Pemanasan Global : Greenpeace 600 Orang Bertelanjang Ria
- Menebang hutan untuk menyukseskan Gerhan
- Pengertian Perlindungan Hutan
- Strategi Perlindungan Hutan
- Pengertian Kebakaran Hutan
- Akibat Kebakaran Hutan
- Dampak Kebakaran Lahan
- Penanggulangan Kebakaran Hutan
- Perlindungan Hama dan Penyakit Hutan
- Macam dan jenis hama hutan
- Kerusakan Lingkungan
- Pengertian Degradasi Hutan
- Pengertian Deforestasi
- Kerusakan Hutan Pulau Kecil
- Gambar-Gambar Kerusakan Hutan
- Dampak Kebakaran Lahan
- Dampak Negatif Pertambangan
- Pengertian Reboisasi dan Penghijauan
- Konservasi Tanah
- Pengertian Hak Pengusahaan Hutan (HPH)
- Dampak Pemanenan Kayu Hutan
- Manfaat Ekonomi dan Dampak Ekologis Pengusahaan Hutan
- Macam dan Tipe Hutan di Indonesia
- Fungsi Hutan
- Kerusakan Hutan Pulau Kecil
- Pengertian Hutan | Definisi Hutan
- Manfaat Hutan
- Pengertian Abrasi Pantai
- Formasi Ekosistem Hutan
- Manfaat Hutan Mangrove
- Definisi Hutan Mangrove
- Suksesi Hutan
- Pengertian Ekosistem
- Tipe Tipe Hutan Tropis
- Indonesia jadi Miskin Tanpa Hutan
- Presiden Dedikasi Tiga Tahun Terakhir untuk Hutan Indonesia
- Illegal Logging pada Kawasan Hutan Konservasi
AMDAL | Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Pembangunan yang dilakukan selalu berdampak pada lingkungan, baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Dampak yang terjadi ini harus dianalisis sebaik mungkin untuk mendapat masukan dan pertimbangan guna menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman.
Definisi dan Pengertian dari AMDAL diperkenalkan pertama kali tahun 1969 oleh National Environmental Policy Act di Amerika Serikat. Menurut UU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP No. 27/1999 tentang Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial budaya, dan kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha dan/atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif.
Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya digunakan kriteria mengenai :
-
besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
-
luas wilayah penyebaran dampak;
-
intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
-
banyaknya komponen lingk ungan hidup lain yang akan terkena dampak;
-
sifat kumulatif dampak;
-
berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.
Menurut PP No. 27/1999 pasal 3 ayat 1 Usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :
-
pengubahan bentuk lahan dan bentang alam
-
eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tak terbaharu
-
proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya;
-
proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya;
-
proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya dan/atau perlindungan cagar budaya;
-
introduksi jenis tumbuh -tumbuhan, jenis hewan, dan jenis jasad renik;
Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta menekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dengan demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan hidup.
ARTIKEL DAN MAKALAH LINGKUNGAN HIDUP

Pencemaran Lingkungan :
Artikel Terkait :
- Definisi dan Pengertian Audit Lingkungan
- Pengertian AMDAL
- Penerapan AMDAL Pada Pembangunan
- Dampak Negatif Kegiatan Pertambangan
- Pengertian Lingkungan
- Pengertian Lingkungan Hidup
- Pencemaran Lingkungan
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Ekologi
- Pengertian Ekologi Hutan
- Pengertian Parasit
- Pengertian Predator
- Pengertian Pemangsaan
- Pengertian Heterogenitas Ruang
- Pengertian Persaingan
- Pengertian Homoestatis
- Pengertian Ekotipe
PENGERTIAN LINGKUNGAN | Menurut Para Ahli Lingkungan.

Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal, menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat masing-masing.
- Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.
- Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan energi.
- Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan. Pada komponen nutrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.
- Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.

Odum (1993) mengemukakan bahwa semua ekosistem apabila ditinjau dari segi struktur dasarnya terdiri atas empat komponen. Pernyataan yang serupa juga dikemukakan oleh Resosoedarmo dkk. (1986) bahwa ekosistem ditinjau dari segi penyusunnya terdiri atas empat kompoenen, yaitu komponen abiotik, komponen biotik yang mencakup produsen, konsumen, dan pengurai. Masing-masing dari komponen itu diuraikan sebagai berikut:
- Komponen Abiotik (benda mati atau nonhayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain sebagainya yang berupa medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan. Menurut Setiadi (1983), komponen biotik dari suatu ekosistem dapat meliputi senyawa dari elemen inorganik misalnya tanah, air, kalsium, oksigen, karbonat, fosfat, dan berbagai ikatan senyawa organik. Selain itu, juga ada faktorfaktor fisik yang terlibat misalnya uap air, angin, dan radiasi matahari.
- Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau. Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis, sehingga mampu mengasimilasi CO, dan H20 menghasilkan energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat. Energi kimia inilah sebenarnya merupakan sumber energi yang kaya senyawa karbon. Dalam proses fotosintesis tersebut, oksigen dikeluarkan oleh tumbuhan hijau kemudian dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup di dalam proses pemapasan.
- Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang dan manusia yang makan organisme lain. Jadi, yang disebut sebagai konsumen adalah semua organisme dalam ekosistem yang menggunakan hasil sintesis (bahan organik) dari produsen atau dari organisme lainnya. Berdasarkan kategori tersebut, maka yang termasuk konsumen adalah semua jenis binatang dan manusia yang terdapat dalam suatu ekosistem. Konsumen dapat digolongkan ke dalam: konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen ketiga, dan mikrokonsumen (Resosoedarmo dkk., 1986; Setiadi, 1983).
- Konsumen pertama adalah golongan herbivora, yaitu binatang yang makan tumbuh-tumbuhan hijau. Contoh organisme yang termasuk herbivora adalah serangga, rodensia, kelinci, kijang, sapi, kerbau, kambing, zooplankton, crustaeeae, dan mollusca.
- Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora. Karnivora kecil, yaitu binatang yang berukuran tubuh lebih kecil dari karnivora besar dan memakan binatang lain yang masih hidup, misalnya anjing, kucing, mbah, anjing hutan, burung prenjak, burung jalak, dan burung gagak. Omnivora, yaitu organisme yang memakan herbivora dan tumbuh-tumbuhan, misalnya manusia dan burung gereja.
- Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi). Karnivora besar, yaitu binatang yang memakan atau memangsa karnivora kecil, herbivora, maupun omnivora, misalnya singa, harimau, serigala, dan burung rajawali.
- Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit, scavenger, dan saproba. Parasit tumbuhan maupun binatang hidupnya bergantung kepada somber makanan dari inangnya. Sedangkan scavenger dan saproba hidup dengan makan bangkai binatang dan tumbuhan yang telah mati.
- Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan, dan manusia yang telah mati). Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas bakteri dan jamur. Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati, maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer (Setiadi, 1983). Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan humus. Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh produsen (tumbuh-tumbuhan), dan proses dekomposisi itu disebut mineralisasi yang menghasilkan zat hara.

Faktor-faktor lingkungan yang kemungkinan dapat menjadi penting bagi hidup dan pertumbuhan individu dan masyarakat tumbuh-tumbuhan.
No
|
Faktor Lingkungan
|
Aspek-Aspek Penting
|
A
| Faktor Abiotik | |
I
| Faktor-Faktor Iklim : | |
1
| Cahaya | Intensitas, Kualitas, Lama dan Periodisitas |
2
| Suhu | Derajat, Lama dan Periodisitas. |
3
| Curah Hujan | Kuantitas dan Intensitas, Frekwensi, Distribusi dan Musim |
4
| Kelembaban Udara | Kelembaban Nisbi, Tekanan Uap dan Defisit tekanan uap. |
5
| Angin | Kecepatan, Kekuatan dan Arah, Frekwensi dan Jenis |
6
| Gas Udara | Oksigen, Karbondioksida, gas-gas lain |
II
| Faktor-Faktor Geografis | |
Letak Geografis | Derajat lintang (Latitude), Derajat Bujur (Longitude), Pulau atau Benua, Jarak dari panti | |
Topografi | Lereng, Derajat dan Arah, Letak tinggi dari permukaan laut (Altitude), Bentuk Lapang. | |
Geologi | Sejarah Geologi, Batuan dan Bahan Induk | |
Vulkanisme | Pengaruh panas, mekanis dan kimia | |
III
| Faktor-Faktor Edafis | |
Jenis Tanah | ||
Sifat –Sifat Fisik | Profil, struktur, tekstur, aerasi, porosistas dan bulk density, kadar air, permeabilias, drainase, infiltrasi, suhu | |
Sifat –Sifat Kimia | pH, Mineral tanah, Senyawa organik tanah, Sifat Base excange | |
Sifat –Sifat Biologi | Bahan Organik, Humus dan serasah, flora tanah, jamur, bakteri, fauna tanah, cacing, rayap. | |
Erosi | ||
B
| Faktor Biotik | |
I
| Faktor Manusia | Penebangan, Pembakaran, Aktivitas budidaya, pemupukan dan pengolahan tanah. |
II
| Faktor Hewan | Penyerbukan, Penyebaran Buah dan Biji, Pengaruh Kotoran, Memakan dan merusak bagian tumbuh/tumbuhan, Transmisi Penyakit, Pemadatan Tanah. |
III
| Faktor Tumbuh-tumbuhan lain | Persaingan, Parasitisma, Simbiosis, Alellopathy. |
Selanjutnya Pengertian Lingkungan Menurut Wikipedia >>>
- Pengertian Lingkungan Hidup
- Pengertian Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan
- Artikel dam Makalah Lingkungan Hidup
- Pengertian AMDAL
- Penerapan AMDAL Pada Pembangunan
- Definisi dan Pengertian Audit Lingkungan
- Akibat Kerusakan Hutan
- Kerusakan Hutan Indonesia
- Penyebab Kerusakan Hutan
- Kerusakan Ekosistem
- Penebangan Hutan untuk menyukseskan Gerhan
- Pengertian Global Warming
- Penyebab Global Warming
- Akibat Global Warming
- Cara Mencegah Global Warming
- Protes Pemanasan Global : Greenpeace 600 Orang Bertelanjang Ria
- Gambar Pemanasan Global
- Pengertian Perlindungan Hutan
- Strategi Perlindungan Hutan
- Pengertian Degradasi Hutan
- Pengertian Deforestasi
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Ekologi
- Pengertian Ekologi Hutan
- Pengertian Parasit
- Pengertian Predator
- Pengertian Pemangsaan
- Pengertian Heterogenitas Ruang
- Pengertian Persaingan
- Pengertian Homoestatis
- Pengertian Ekotipe
- Pengertian Ekowisata / Ecotourism
- Formasi Ekosistem Hutan
- Ekosistem Hutan Hujan Tropis
- Ekosistem Hutan Musim
- Ekosistem Hutan Pantai
- Ekosistem Hutan Payau atau Hutan Mangrove
- Ekosistem Hutan Rawa
- Ekosistem Hutan Gambut
Pengertian Abrasi Pantai
Tindakan manusia yang mendorong terjadinya abrasi adalah pengambilan batu dan pasir di pesisir pantai sebagai bahan bangunan. Selain itu penebangan pohon-pohon pada hutan pantai atau hutan mangrove memacu terjadinya abrasi pantai lebih cepat.
- Erosi dan Erodibilitas
- Pengertian Laju Erosi
- Debit Aliran Air Sungai
- DAS Bagian Hulu
- Menyusuri Pantai Piru, Seram Bagian Barat
- Menikmati Suasana Pantai Natsepa Ambon
- Pohon Cemara di Pantai
- Potensi Wisata Bahari
- Ekosistem Hutan Pantai
- Ekosistem Hutan Payau atau Hutan Mangrove
- Ekosistem Hutan Rawa
- Ekosistem Hutan Gambut
- Ekosistem Hutan Hujan Tropis
- Ekosistem Hutan Musim
Definisi dan Pengertian Audit Lingkungan

Pengertian Audit Lingkungan
a. Alat manajemen
Berisi evaluasi (sistematik, terdokumentasi, periodik dan obyektif)
b. Sasaran
1. Mengetahui kinerja
• Organisasi
• Sistem manajemen
• Peralatan
• Penataan Peraturan Perundangan
2. Pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan
Fungsi Audit Lingkungan
a. Upaya peningkatan pentaatan terhadap peraturan : misal baku mutu lingkungan
b. Dokumen suatu usaha pelaksanaan :
• SOP (Prosedur Standar Operasi)
• Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan
• Tanggap Darurat
c. Jaminan menghindari kerusakan lingkungan
d. Realisasi dan keabsahan prakiraan dampak dalam dokumen AMDAL.
e. Perbaikan penggunaan sumberdaya (penghematan bahan, minimasi limbah, identifikasi proses daur hidup).
Manfaat Audit Lingkungan
a. Mengidentifikasi resiko lingkungan
b. Menjadi dasar pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan
c. Menghindari kerugian finansial (penutupan usaha, pembatasan usaha, publikasi pencemaran nama)
d. Mencegah tekanan sanksi hukum
e. Membuktikan pelaksanaan pengelolaan lingkungan dalam proses peradilan
f. Menyediakan informasi
Prinsip Dasar
a. Karakteristik
1. Metodologi Komprehensif
2. Konsep pembuktian dan pengujian
3. Pengukuran dan standar yang sesuai
4. Laporan tertulis
b. Kunci Keberhasilan
1. Dukungan pihak pimpinan
2. Keikutsertaan semua pihak
3. Kemandirian dan obyektifiktas auditor
4. Kesepakatan tentang tata laksana dan lingkup audit
Sumber : Prof. Chafid Fandeli
Pencemaran Lingkungan :
- Macam dan Jenis Pencemaran Lingkungan
- Berdasarkan Lingkungan Tempat Terjadinya
- Berdasarkan Bahan dan Tingkat Pencemaran
- Parameter Pencemaran Lingkungan
- Dampak Pencemaran Lingkungan
- Usaha Penanggulangan Pencemaran Lingkungan
Artikel Terkait :
- Pengertian AMDAL
- Penerapan AMDAL Pada Pembangunan
- Pengertian Lingkungan
- Pengertian Lingkungan Hidup
- Pencemaran Lingkungan
- Dampak Negatif Kegiatan Pertambangan
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Ekologi
- Pengertian Ekologi Hutan
- Pengertian Parasit
- Pengertian Predator
- Pengertian Pemangsaan
- Pengertian Heterogenitas Ruang
- Pengertian Persaingan
- Pengertian Homoestatis
- Pengertian Ekotipe
Paling Populer
-
Secara umum, PERSEMAIAN digolongkan menjadi 2 jenis/tipe yaitu persemaian sementara dan persemaian tetap. Persemaian sementara (Flyng n...
-
Definisi dan Pengertian dari Hak Pengusahaan Hutan (HPH) adalah hak untuk mengusahakan hutan di dalam suatu kawasan hutan produksi yang mel...
-
Definisi dan Pengertian dari Porositas Tanah adalah ruang volume seluruh pori-pori makro dan mikro dalam tanah yang dinyatakan dalam perse...
-
Pengertian dan Definisi dari Hutan Rawa adalah hutan yang tumbuh dan berkembang pada tempat yang selalu tergenang air tawar atau secara musi...
-
Struktur Morfologi dan Anatomi Akar tumbuhan tampak dari luar seperti : tudung akar, batang akar, cabang akar (pada dikotil), dan bulu ak...
-
Pengertian dan Definisi dari Hutan Konversi adalah hutan yang ditetapkan untuk berbagai tujuan dan kepentingan pembangunan di luar bidang ke...
-
Pengertian dan definisi dari Ekosistem Air adalah ekosistem yang faktor lingkungan eksternalnya didominasi oleh air sebagai habitat dari...
-
Definisi dan Pengertian Perambah Hutan adalah orang atau kelompok masyarakat yang memasuki hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya denga...
-
Definisi Komputer merupakan kata dari bahasa Yunani – COMPUTARE – . Computare artinya memperhitungkan atau menggabungkan bersama-sama. K...
-
Pengertian dari Hutan Alam adalah hutan yang ditumbuhi pohon-pohon secara alami dan sudah ada sejak dulu kala. Hutan alam yang dapat ber...