Showing posts with label persaingan. Show all posts
Showing posts with label persaingan. Show all posts

PENGERTIAN LINGKUNGAN | Menurut Para Ahli Lingkungan.

http://tinjauan-pustaka-online.blogspot.com/2013/12/pengertian-lingkungan.html
Pengertian dari Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan bahwa Lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, dan kadang-kadang intervensi manusia.

Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal, menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat masing-masing.
Lingkungan terbagi 2 yaitu Biotik dan Abiotik dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.
  2. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan energi.
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis sebagai berikut.
  • Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan. Pada komponen nutrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.
  • Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.



Odum (1993) mengemukakan bahwa semua ekosistem apabila ditinjau dari segi struktur dasarnya terdiri atas empat komponen. Pernyataan yang serupa juga dikemukakan oleh Resosoedarmo dkk. (1986) bahwa ekosistem ditinjau dari segi penyusunnya terdiri atas empat kompoenen, yaitu komponen abiotik, komponen biotik yang mencakup produsen, konsumen, dan pengurai. Masing-masing dari komponen itu diuraikan sebagai berikut:
  1. Komponen Abiotik (benda mati atau nonhayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain sebagainya yang berupa medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan. Menurut Setiadi (1983), komponen biotik dari suatu ekosistem dapat meliputi senyawa dari elemen inorganik misalnya tanah, air, kalsium, oksigen, karbonat, fosfat, dan berbagai ikatan senyawa organik. Selain itu, juga ada faktor­faktor fisik yang terlibat misalnya uap air, angin, dan radiasi matahari.
  2. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau. Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis, sehingga mampu mengasimilasi CO, dan H20 menghasilkan energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat. Energi kimia inilah sebenarnya merupakan sumber energi yang kaya senyawa karbon. Dalam proses fotosintesis tersebut, oksigen dikeluarkan oleh tumbuhan hijau kemudian dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup di dalam proses pemapasan.
  3. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang dan manusia yang makan organisme lain. Jadi, yang disebut sebagai konsumen adalah semua organisme dalam ekosistem yang menggunakan hasil sintesis (bahan organik) dari produsen atau dari organisme lainnya. Berdasarkan kategori tersebut, maka yang termasuk konsumen adalah semua jenis binatang dan manusia yang terdapat dalam suatu ekosistem. Konsumen dapat digolongkan ke dalam: konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen ketiga, dan mikrokonsumen (Resosoedarmo dkk., 1986; Setiadi, 1983).
    • Konsumen pertama adalah golongan herbivora, yaitu binatang yang makan tumbuh-tumbuhan hijau. Contoh organisme yang termasuk herbivora adalah serangga, rodensia, kelinci, kijang, sapi, kerbau, kambing, zooplankton, crustaeeae, dan mollusca.
    • Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora. Karnivora kecil, yaitu binatang yang berukuran tubuh lebih kecil dari karnivora besar dan memakan binatang lain yang masih hidup, misalnya anjing, kucing, mbah, anjing hutan, burung prenjak, burung jalak, dan burung gagak. Omnivora, yaitu organisme yang memakan herbivora dan tumbuh-tumbuhan, misalnya manusia dan burung gereja.
    • Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi). Karnivora besar, yaitu binatang yang memakan atau memangsa karnivora kecil, herbivora, maupun omnivora, misalnya singa, harimau, serigala, dan burung rajawali.
    • Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit, scavenger, dan saproba. Parasit tumbuhan maupun binatang hidupnya bergantung kepada somber makanan dari inangnya. Sedangkan scavenger dan saproba hidup dengan makan bangkai binatang dan tumbuhan yang telah mati.
  4. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan, dan manusia yang telah mati). Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas bakteri dan jamur. Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati, maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer (Setiadi, 1983). Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan humus. Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh produsen (tumbuh-tum­buhan), dan proses dekomposisi itu disebut mineralisasi yang menghasilkan zat hara.
http://beautifullyandhealthy.blogspot.com/2013/11/health-and-beauty-for-girls.html

Faktor-faktor lingkungan yang kemungkinan dapat menjadi penting bagi hidup dan pertumbuhan individu dan masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Tabel. Beberapa Faktor Lingkungan yang terpenting.
No
Faktor Lingkungan
Aspek-Aspek Penting
A
Faktor Abiotik

I
Faktor-Faktor Iklim :
1
Cahaya Intensitas, Kualitas, Lama dan Periodisitas
2
Suhu Derajat, Lama dan Periodisitas.
3
Curah Hujan Kuantitas dan Intensitas, Frekwensi, Distribusi dan Musim
4
Kelembaban Udara Kelembaban Nisbi, Tekanan Uap dan Defisit tekanan uap.
5
Angin Kecepatan, Kekuatan dan Arah, Frekwensi dan Jenis
6
Gas Udara Oksigen, Karbondioksida, gas-gas lain
II
Faktor-Faktor Geografis

Letak Geografis Derajat lintang (Latitude), Derajat Bujur (Longitude), Pulau atau Benua, Jarak dari panti

Topografi Lereng, Derajat dan Arah, Letak tinggi dari permukaan laut (Altitude), Bentuk Lapang.

Geologi Sejarah Geologi, Batuan dan Bahan Induk

Vulkanisme Pengaruh panas, mekanis dan kimia
III
Faktor-Faktor Edafis

Jenis Tanah

Sifat –Sifat Fisik Profil, struktur, tekstur, aerasi, porosistas dan bulk density, kadar air, permeabilias, drainase, infiltrasi, suhu

Sifat –Sifat Kimia pH, Mineral tanah, Senyawa organik tanah, Sifat Base excange

Sifat –Sifat Biologi Bahan Organik, Humus dan serasah, flora tanah, jamur, bakteri, fauna tanah, cacing, rayap.

Erosi
B
Faktor Biotik
I
Faktor Manusia Penebangan, Pembakaran, Aktivitas budidaya, pemupukan dan pengolahan tanah.
II
Faktor Hewan Penyerbukan, Penyebaran Buah dan Biji, Pengaruh Kotoran, Memakan dan merusak bagian tumbuh/tumbuhan, Transmisi Penyakit, Pemadatan Tanah.
III
Faktor Tumbuh-tumbuhan lain Persaingan, Parasitisma, Simbiosis, Alellopathy.





Selanjutnya Pengertian Lingkungan Menurut Wikipedia >>>








Artikel Terkait :

Pencemaran Lingkungan :
  1. Macam dan Jenis Pencemaran Lingkungan
  2. Berdasarkan Lingkungan Tempat Terjadinya
  3. Berdasarkan Bahan dan Tingkat Pencemaran
  4. Parameter Pencemaran Lingkungan
  5. Dampak Pencemaran Lingkungan
  6. Usaha Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

JENIS DAN TIPE INTERAKSI ANTARA SPESIES



Di dalam komunitas terdapat hubungan antara populasi dan juga spesies. Hubungan ini ada yang menguntungkan tetapi ada juga yang merugikan spesies lain. Jenis dan Tipe Interaksi antara spesies dapat digolongkan sebagai berikut :

  1. Neutralisme merupakan interaksi yang tidak ada spesies atau populasi yang dipengaruhi oleh yang lain. Lambang Interaksi (0 , 0)
  2. Kompetisi : tipe gangguan atau campur tangan secara langsung Rintangan atau penghambatan secara langsung dari masing-masing spesies oleh yang lain. Lambang Interaksi ( - , - )
  3. Kompetisi : tipe penggunaan sumberdaya alam Rintangan atau penghambatan secara tidak langsung; pada umumnya terjadi ketika persediaan sumberdaya alam kurang atau terbatas. Lambang Interaksi ( - , -)




  4. Amensalisme : Spesies atau populasi pertama dihambat atau dirintangi, sedangkan spesies atau populasi kedua tidak mendapat akibat apa-apa. Lambang Interaksi ( - , 0 )
  5. Parasitisme : Spesies atau populasi yang pertama adalah parasit yang memperoleh keuntungan sedangkan spesies kedua adalah inang (yang menderita). Lambang interaksi ( + , - )
  6. Predasi (Pemangsaan) : Predator (organisme yang memangsa) mendapat keuntungan, sedangkan prey (organisme yang dimangsa) menderita (dirugikan). Lambang Interaksi ( + , - ).
  7. Komensalisme : Spesies pertama ssebagai komensal mendapat keuntungan, sedangkan spesies kedua adalah inang yang tidak berakibat apa-apa. Lambang Interaksi ( + , 0 ).
  8. Protokooperasi : Interaksi yang menguntungkan kedua belah pihak, tetapi asosiasi bukan merupakan keharusan. Lambang Interaksi ( + , + ).
  9. Mutualisme : Interaksi yang menguntungkan kedua belah pihak, dan asosiasi ini merupakan keharusan. Lambang Interaksi ( + , + ).
Keterangan :
Interaksi ( + ) atau memberikan dampak positif.
Interaksi ( - ) atau memberikan dampak negatif.
Interaksi ( 0 ) atau tidak ada/kosong.

Artikel Terkait :

Persaingan

persaingan
Persaingan (kompetisi) dalam suatu komunitas dapat dikelompokkan menjadi dua jika dilihat dari asalnya yakni persaingan yang berasal dari dalam populasi jenis itu sediri yang disebut intraspesifik dan persaingan yang berasal dari luar populasi tersebut yang disebut ekstraspesifik. Proses persaingan merupakan bagian dari ko-evolusi spesies, karena strategi spesies dalam persaingan merupakan arah seleksi spesies yang menentukan keberhasilan spesies tersebut dalam mempertahankan suatu tingkat kerapatan populasi tertentu dalam lingkungan hidupnya.

Di daerah subtropik seleksi alam lebih banyak ditentukan oleh kondisi lingkungan fisik yang ekstrim, sedangkan di daerah tropik faktor utama yang mengendalikan seleksi alam adalah persaingan antar komponen biologik. Tajamnya kompetisi di daerah tropik telah memaksa spesies-spesies organisme yang hidup di dalamnya untuk memiliki daya adaptasi yang tinggi (Krebs, 1985).

Persaingan terjadi karena kebutuhan yang sama terhadap suatu sumberdaya. Misalkan untuk hewan saling bersaing untuk memperebutkan makanan ataupun ruang tempat beraktivitas. Sedangkan pada tumbuhan bisa terjadi karena kebutuhan yang sama terhadap cahaya, unsur hara, air, ruang dan kebutuhan lainnya.

Dalam masyarakat tumbuh-tumbuhan, seperti layaknya di hutan, akan terjadi persaingan antara individu-individu baik dari satu maupun berbagai jenis (spesies). Hal ini dikarenakan mereka mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang sama, misalnya dalam hal lima mineral, tanah, air, cahaya dan ruang hidup.
Persaingan ini menyebabkan terbentuknya susunan masyarakat tumbuh-tumbuhan yang khas, baik bentuk, macam, jumlah, dan jenis jumilah individunya yang disesuaikan dengan keadaan tempat tumbuhnya.
Jenis pohon tertentu mempunyai suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan jenis pohon lain, termasuk anakannya sendiri. Pengaruh dari zat penghambat tersebut disebut allelopa­thy, yang dapat berupa:
  • Keluarnya zat dari akar untuk menghambat pertumbuhan dari tanaman sejenis atau tanaman lain.
  • Keluarnya zat pada daun tanaman yang kemudian tercuci air hujan dan menghambat pertumbuhan tanaman lain.
  • Adanya kandungan zat pada tanaman yang pada waktu hidup tidak bereaksi apa-apa terhadap tanaman lain, tetapi setelah tanaman tersebut mati zat akan lepas terurai di dalam tanah.



Contoh:
  • Pinus merkusii, yang guguran-guguran daunnya dapat menghambat pertumbuhan jenis jenis lain. Hanya tumbuhan jenis tertentu saja yang mampu bertahan hidup. Misalnya, kirinyuh (Euphatorium ordonatum).
  • Alang-alang (Imperata cylindrica), yang cepat menguasai daerah sehingga tumbuh-tumbuhan lain tidak mampu bertahan hidup, kecuali Vitex pubescen yang tahan api.
  • Pisang (Musa sp.), yang rumpunnya melebar ke tepi pangkalnya, dan jika membusuk akan mengeluarkan zat racun.


Artikel Terkait :



Berbicara Tentang Hutan
big tree
Pohon-Pohon Menakjubkan
Ruang Lingkup Ekologi Hutan
Kuliah Kehutanan
Kuliah Biologi Umum
Kuliah Ekologi Umum
Kuliah Silvikultur
Kuliah Silvikultur Hutan Tropika
Tipe-tipe Hutan Tropis
Faktor-faktor yang mengontrol siklus
hara pada hutan hujan tropis
Proses Fotosintesis
Abrasi Pantai



ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer