Showing posts with label Manfaat Hutan. Show all posts
Showing posts with label Manfaat Hutan. Show all posts

BAHAN PEWARNA ALAMI

Bahan pewarna alami masih dipergunakan oleh industri batik sampai sekarang ini, sedangkan dalam industry tekstil lainnya, kebanyakan sudah menggunakan bahan pewarna sintetis. Bahan pewarna sintetis mudah didapat, banyak macamnya, mudah pemakaiannya, dan yang terpenting adalah sudah diketahui sifatnya.
Jenis pohon yang sering dipakai sebagai sumber pewarna batik adalah : Soga jambal (Peltophorum pterocarpum Backer). Bahan pewarna yang di ambi dari kulit kayu Ceriops cendellenana Am. Bewarna merah.


 Peltophorum pterocarpum Backer.

Bahan pewarna yang dambil dari kulit yang telah ditumbuk berwarna merah sawo. Soga tinggi yang di ambil dari kulit kayu  Ceriops candellenana Am. Berwarna merah. Soga tegaran yang diambil dari bagian kayu Cudrania javanenses Tec. Berwarna kuning.

Bahan lain tanaman yang dapat memberi warna pada pembatikan yaitu : soga Jawa, soga kenet, blendek trembolo, getah dari binatang Tachardia lacca Kerr. Yang hidup pada pohon kesambi (Schlechera Oleosa Merr, daun teh (Thea sinensis Linn) dan gambir ( Terra japonica).

DEFINISI DAN PENGERTIAN HASIL HUTAN NON KAYU


Definisi dan pengertian dari hasil hutan non kayu adalah semua jenis hasil hutan, kecuali kayu. Pengertian kayu adalah termasuk kayu bakar.

Hasil hutan non kayu secara umum dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu :
  1. Golongan nabati (segala bentuk hasil diperoleh dari tumbuh-tumbuhan).
  2. Golongan hewani (berupa hewan, bagian dari hewan dan yang dihasilkan dari hewan)
Hasil hutan non kayu golongan nabati termasuk dalam pengertian hasil hutan non kayu secara sempit dibagi dalam golongan :
  • bahan karet atau lateks
  • gula, kanji dan sebagainya,
  • minyak dan lemak,
  • resin (harsa atau arpus)
  • bahan penyamak
  • alkoloid
  • dan lain-lain.

Artikel Terkait :

PENGERTIAN DAN DEFINISI HASIL HUTAN


Pengertian dan definisi Hasil Hutan adalah semua benda hayati yang berasal dari hutan disebut hasil hutan. Benda hanyati itu dapat berupa nabati atau hewani. Pengertian ini merupakan pengertian secara luas, sedangkan pengertiannya secara sempit adalah yang berupa nabati saja. Hasil hutan nabati dapat dibagi lagi menjadi kayu dan bukan kayu (non kayu).

Selain itu hutan juga menghasilkan produk-produk lain seperti jasa lingkungan. Hutan dikenal sebagai penghasil oksigen yang memberi kehidupan bagi mahluk hidup di bumi, sehingga sering disebut paru-paru dunia. Hasil yang tidak langsung dari hutan yang memberi manfaat seperti
  • Pengatur sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan),
  • Mengontrol pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan/evapotranspirasi)
  • Mengontrol pemanasan bumi (Global Warming)
  • Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)
  • Laboratorium plasma nutfah (taman nasional, kebun raya dll)
  • Pusat pendidikan dan penelitian
  • Sumber bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-obatan, tekstil dll).
  • Menghasilkan devisa lewat program CDM dan REDD. 

Artikel Terkait :

DEFINISI DAN PENGERTIAN PERAMBAH HUTAN


Definisi dan Pengertian Perambah Hutan adalah orang atau kelompok masyarakat yang memasuki hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaat sumber dan potensi dari hutan.

Sedangkan pengertian dari Perambahan adalah kegiatan memungut hasil hutan baik kayu ataupun bukan kayu yang dilakukan secara tidak sah dan tanpa izin pihak kehutanan.

Perambah hutan  adalah salah satu pihak yang sering dipersalahkan dalam kerusakan hutan. Perambahan hutan dalam kelompok kecil atau besar dengan intensitas yang tinggi dapat merusak hutan. Mereka melakukan penebangan hutan untuk di jual kayunya. Pohon-pohon ditebang tanpa dipikirkan akibat yang ditimbulkan dari gundulnya hutan.

Selain memungut hasil hutan, perambah hutan juga membuka lahan dengan cara menebang dan membakar hutan untuk dijadikan tempat bercocoktanam. Setelah lahan dirasakan tidak produktif lagi maka mereka akan berpindah mencari lahan baru untuk dibuka kembali.

MANFAAT HUTAN UNTUK MENCEGAH BANJIR DAN KEKERINGAN


Tingkat curah hujan yang tinggi akibat pengaruh Badai Siklon Tropis di Indonesia membuat beberapa tempat di landa banjir.  Sangat menyedihkan sekali, mengapa setiap tahun banjir pasti terjadi di tempat kita. Belajar dari pengalaman yang ada tentu kita harus lebih bijak lagi untuk menata lingkungan hidup kita.

Bisakah ketika hujan datang, lebih banyak air yang terserap dan tersimpan di dalam tanah dibandingkan yang mengalir langsung ke laut. Bahkan air yang mengalir ini membawa berbagai material dari darat akibat tingginya proses erosi yang terjadi.


Air bisa diserap lebih banyak ke dalam tanah bila terdapat vegetasi di permukaan bumi. Semakin banyak vegetasi semakin tinggi tingkat penyerapan air ke dalam tanah atau yang dikenal dengan istilah infiltrasi. Vegetasi tersebut bisa berbentuk tumbuhan apa saja, terutama pohon-pohon yang rapat dengan cakupan areal yang luas. Suatu tempat yang ditumbuhi pepohonan dan mempunyai iklim mikro yang berbeda dengan di lingkungan sekitarnya, sering didefinisikan dengan “Hutan”.

Hutan memang mempunyai banyak manfaat, baik langsung maupun tidak langsung. Salah satunya adalah mencegah terjadinya banjir karena dengan kerapatan pohon pada areal yang cukup luas, penyerapan air ke dalam tanah dapat lebih baik dan disimpan di selah-selah perakaran pohon. Hutan sebagai pengatur tata air atau hidro-orologis dapat berfungsi dengan baik.


Air hujan yang jatuh tidak serta merta mengalir ke laut lewat aliran permukaan atau perkolasi, tetapi lebih lama dapat disimpan di dalam tanah.  Debit air pada sungai tidak terlalu meningkat dengan drastis ketika hujan datang, tetapi dapat dikontrol pelepasannya secara perlahan.

Ketika musim panas datang walaupun hujan tidak turun berbulan-bulan, air yang tersimpan di dalam tanah masih dapat dipergunakan. Inilah manfaat hutan yang memberi jaminan pada saat musim panas sehingga tidak terjadi kekeringan.

Namun apa yang terjadi sekarang ini sangat berbeda. Ketika hujan datang dengan curah hujan yang tinggi, daerah kita dilanda banjir bahkan sampai terjadi bencana banjir bandang. Bencana ini memakan korban harta bahkan sampai korban jiwa. Pada saat musim panas, daerah kita dilanda kekeringan, orang harus pergi mencari air sampai ber mil-mil jauhnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1aIhEJgOaknriZkP3GUDADcuYXxairC9suw1W2ZYh_O0967j8kyF9yjjpswDLuqr0QZ2Lg7m5V3oy3sQZhypGPeKnuu7P-yk8csXSFyb8cUbSgMWoIlMpDNtKZlZjbfJHL0oLBlOr4uc/s1600/5452_Tsunami.jpg

Karena itu, marilah kita pelihara hutan kita dan menjaga lingkungan tetap sehat. Tanam pohon bila daerah kita sudah menjadi lahan kritis yang sudah tidak terdapat vegetasi diatasnnya. Belajarlah bagaimana cara menanam pohon yang baik dan benar. Lihat >>> www.silvikultur.com


Artikel Terkait :




PENGERTIAN KEHUTANAN


Pengertian Kehutanan adalah ilmu mengelola sumber daya hutan untuk kepentingan manusia. Praktek kehutanan membantu menjaga pasokan yang cukup dari kayu untuk kayu pertukangan, kayu lapis, kertas, dan produk kayu lainnya. Selain itu juga pengertian kehutanan mencakup pengelolaan nilai sumber daya hutan seperti air, satwa liar, daerah penggembalaan, dan daerah rekreasi.

Secara umum, hutan memberikan manfaat maksimal ketika dikelola dengan tujuan memberikan beberapa keuntungan sekaligus. Konsep ini disebut "multiple use forest management" atau pengelolaan hutan dengan manfaat ganda. Selain menghasilkan produk kayu, hutan-hutan ini dapat menyediakan air bersih bagi masyarakat, makanan dan tempat tinggal bagi satwa liar; lahan penggembalaan ternak, dan tempat rekreasi untuk berkemah, pejalan kaki, dan piknik.

Masing-masing orang mempunyai kepentingan yang berbeda terhadap hutan. Sebagai contoh, perusahaan yang memproduksi produk kayu mengelola hutan mereka terutama untuk produksi kayu yang komersil. Atau hutan dapat dilindungi sebagai suatu kawasan lindung maupun kawasan konservasi.

Negara-negara yang memiliki hutan mempunyai satu badan pemerintah untuk mengelola lahan hutan dan melakukan penelitian-penelitian. Di Indonesia pengelolaan hutan oleh pemerintah dibawah koordinasi Departemen Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia mempunyai alamat website http://www.dephut.go.id.

Artikel Terkait :

.:: HUTAN ::. PENGERTIAN | FUNGSI | MANFAAT | NILAI | KERUSAKAN


Sudahkah anda pergi ke Hutan? Jika pernah apa yang dirasakan disana. Pengertian hutan sendiri memberikan makna suatu yang beragam. Ada yang takut kalau mendengar istilah hutan karena menyangkut suatu yang menyeramkan, banyak binatang buas dan terisolasi jauh dari keramaian. Namun hutan tidaklah seperti yang dibayangkan. Hutan dengan pohon-pohon yang sejuk dimana terdapat batang, cabang, ranting dan daun sebagai bagian-bagian suatu pohon yang membuat tampak indah.
Definisi dari hutan merupakan suatu areal yang luas ditumbuhi dengan pohon-pohon. Namun hutan bukan sekedar pohon saja, di dalamnya terdapat tumbuhan yang lebih kecil dan sederhana seperti lumut, semak, dan bunga-bungaan hutan. Selain itu terdapat berbagai jenis burung, serangga, dan satwa lainnya yang menjadikan hutan sebagai tempat hidupnya. Begitu makhluk kecil yang hanya dapat dilihat di bawah mikroskop juga menjadikan hutan sebagai tempat hidupnya.

Iklim, tanah, dan air mempengaruhi macam jenis tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di hutan tersebut. Makhluk hidup dan lingkungannya bersama-sama membentuk ekosistem hutan. Ekosistem terdiri dari semua makhluk hidup (biotik) dan tak hidup (abiotik) di daerah tertentu diamana terjadi hubungan ketergantungan di antara mereka.



Ekosistem hutan merupakan suatu ekosistem yang sangat kompleks. Pohon-pohon dan tumbuhan hijau lainnya menggunakan sinar matahari untuk memproduksikan makanannya sendiri dari udara, air dan mineral dalam tanah. Tumbuhan merupakan sumber makanan bagi hewan tertentu. Hewan ini, pada gilirannya, akan dimakan oleh hewan lain. Setelah tumbuhan dan hewan mati, jasadnya diuraikan oleh bakteri dan organisme lain, seperti protozoa dan jamur. Proses ini menjadi manfaat mengembalikan mineral kepada tanah, di mana dapat kembali digunakan oleh tumbuhan untuk memproduksikan makanannya.

Walaupun ada kematian individu dari komponen ekosistem, tetapi hutan itu sendiri bertahan hidup. Jika hutan tersebut dikelola dengan bijaksana, maka menyediakan sumber kayu terus menerus dan banyak produk lainnya.
Sebelum manusia mulai membuka hutan untuk ladang pertanian dan perkotaan, hutan tersebar mencakup sekitar 60 persen dari luas daratan bumi.
Saat ini hutan yang tersisa hanya sekitar 30 persen dari luas lahan di muka bumi. Hutan sangat bermacam-macam dari satu bagian bumi ke bagian bumi yang lain. Misalnya hutan hujan tropika di Asia Tenggara dengan hutan pinus di Amerika Utara.

Pentingnya Hutan

Hutan selalu memberikan manfaat dan arti yang sangat penting bagi manusia. Manusia purbakala mendapat makanan mereka dengan cara berburu dan mengumpulkan bahan dari tumbuhan hutan. Banyak dari orang hidup di dalam hutan dan merupakan bagian dari alam itu. Dengan perkembangan peradaban, orang-orang mulai menetap di kota. Tetapi tetap saja mereka masih pergi ke hutan untuk berburu dan mengambil produk kayu dari hutan.

Saat ini ketergantungan manusia terhadap hutan semakin dirasakan. Beberapa nilai hutan yang memberikan manfaat untuk kehidupan manusia sebagai berikut:
  1. nilai ekonomi,
  2. nilai lingkungan, dan
  3. nilai kepuasan.
Ilmu kehutanan mempelajari bagaimana meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai tersebut dengan cara pengelolaan yang bijaksana dari lahan hutan.
  • Nilai Ekonomis.
Fungsi Hutan dalam menyediakan banyak produk. Kayu dari pohon hutan menyediakan lembaran kayu, kayu lapis, rel kereta, dan kayu olahan. Kayu juga digunakan dalam pembuatan mebel, alat pegangan, dan ribuan produk lainnya. Di beberapa bagian dunia, kayu berfungsi sebagai bahan bakar utama untuk memasak.

Berbagai proses manufaktur mengubah kayu menjadi sejumlah besar produk yang berbeda. Kertas merupakan salah satu produk yang paling berharga terbuat dari kayu. Produk kayu olahan lainnya termasuk plywood, papan serat, panel-panel kayu dan lain-lain.

Hutan menyediakan produk penting selain kayu. Lateks, yang digunakan dalam membuat karet, terpentin dan berasal dari pohon hutan. Berbagai lemak, perekat, minyak, dan lilin yang digunakan dalam pabrik juga dihasilkan dari pohon. Dalam beberapa komunitas masyarakat primitif, tumbuhan dan hewan hutan sebagai penyedia makanan utama mereka.

Tidak seperti kebanyakan sumber daya alam lainnya, seperti batu bara, minyak bumi, dan mineral tambang, sumber daya hutan dapat diperbaharui. Selama masih ada hutan, orang dapat mengandalkan sumber-sumber hasil hutan.
  • Nilai Lingkungan.
Hutan-hutan yang ada membantu memelihara dan meningkatkan kelestarian lingkungan dalam beberapa cara. contohnya, tanah hutan menyimpan sejumlah besar air dari curah hujan. Dengan demikian mencegah limpasan air yang cepat yang dapat menyebabkan erosi dan banjir. Selain itu, hujan disaring saat melewati tanah dan menjadi air tanah. Air tanah mengalir melalui tanah dan menyediakan sumber air bersih untuk memberikan fungsi sungai, danau, dan sumur. Dari penjelasan di atas dapat dipahami fungsi orologis hutan sebagai pengatur tata air, yang memungkinkan tidak terjadi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.

Tumbuhan hutan, seperti semua tumbuhan hijau, membantu memperbaharui atmosfer. Pohon dan tumbuhan hijau lainnya memproduksikan makanan, dan menghasilkan oksigen. Tumbuhan hijau juga menyerap karbon dioksida dari udara. Manusia dan hampir semua makhluk hidup lainnya membutuhkan oksigen. Jika tumbuhan hijau tidak terus menerus memberikan persediaan oksigen, hampir semua kehidupan dibumi akan punah. Jika karbondioksida terus meningkat di atmosfer maka akan mengakibatkan perubahan iklim bumi.

Hutan juga merupakan habitat bagi banyak tumbuhan dan satwa yang dapat hidup di tempat lain. Tanpa hutan, berbagai jenis satwa tidak bertahan hidup.

http://www.higgiblog.com/wp-content/uploads/2010/02/ecotourism1.jpg

  • Nilai Kepuasan dan Estetika.
Keindahan alam dan ketenangan di dalam hutan memberikan sesuatu yang khusus dari nilai kepuasan. Kawasan hutan yang sangat luas telah dijadikan sarana untuk nilai kepuasan masyarakat. Banyak orang menggunakan hutan untuk kegiatan seperti berkemah, mendaki gunung, dan perburuan. Lainnya mengunjungi hutan untuk menikmati pemandangan dan bersantai dalam keindahan hutan yang tenang.


Kerusakan Hutan
Aktivitas manusia memiliki dampak luar biasa pada hutan-hutan alam. Sejak pertanian dimulai sekitar 11.000 tahun yang lalu, area hutan yang luas telah dibuka untuk lahan pertanian dan pemukiman. Mulai tahun 1800-an, hamparan luas hutan juga telah lenyap karena penebangan dan polusi industri. Kerusakan hutan dan pengurangan jumlah luasan hutan disebut “deforestasi”.


Saat ini deforestasi sangat parah terjadi di seluruh belahan dunia, bahkan di hutan tropis yang paling terpencil seperti Hutan Indomalaya, Hutan Afrika Tengah, Hutan Amazon dan hutan boreal. Pada tahun 1940-an, hutan tropis mencakup sekitar 8,7 juta mil persegi (22,5 juta kilometer persegi) daratan bumi. Saat ini, hutan tropis yang tersisa setengah dari luas daerah itu. Jutaan hektar atau berhektar-hektar hutan tropis dirusak setiap tahun. Sejak 1800, wilayah besar hutan subtropis juga telah dibuka. Banyak bagian timur Amerika Utara, misalnya, memiliki kurang dari 2 persen hutan terdegradasi yang tersisa.

deforestation

Polusi industri memegang peranan penting penyebab utama deforestasi. Pabrik sering melepaskan gas beracun ke udara dan limbah berbahaya ke dalam danau dan sungai. Polusi udara dapat bersenyawa dengan hujan atau presipitasi lainnya dan jatuh ke bumi sebagai hujan asam. Hujan asam dan tubuh air tercemar dapat menghambat pertumbuhan tanaman atau bahkan mematikan tumbuhan-tumbuhan yang ada di hutan.

Deforestasi besar-besaran menciptakan banyak kelompok-kelompok kecil hutan tersisa, pulau yang terisolasi. Karena luasan hutan semakin kecil, maka kemampuan untuk mempertahankan kehidupan berbagai spesies tumbuhan menurun. Banyak hutan yang terdegradasi begitu parah oleh kegiatan penebangan dan tidak dilakukan regenerasi penanaman kembali hutan yang telah ditebang.
PRODUCTION FOREST

Musnahnya hutan telah menciptakan banyak masalah ekologi. Sebagai contoh, air hujan biasanya diserap oleh hutan sehingga tidak menyebabkan banjir. Ketika hutan ditebang terjadi banjir dan tanah longsor. Selain itu, kawasan hutan terus berkurang atau menurunkan, produksi oksigen dari fotosintesis juga menurun. Oksigen sangat penting bagi kelangsungan hidup organisme penghirup oksigen. Pada saat yang sama, karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan jumlahnya menurun yang dipergunakan untuk fotosintesis, sehingga jumlah karbon dioksida yang dilepaskan ke udara semakin meningkat. Hal ini menyebabkan cahaya panas dari matahari terperangkap pada permukaan bumi dan tidak dipantulkan kembali ke angkasa. Banyak ilmuwan percaya bahwa efek rumah kaca penyebab pemanasan global dan menjadi ancaman bagi kondisi iklim.
Kerusakan ekosistem hutan juga merusak banyak habitat makhluk hidup. Tak terhitung spesies fauna dan flora telah punah oleh deforestasi, dan banyak lagi yang dibunuh setiap tahun semakin meningkat.

Untuk mengatasi masalah ini, masyarakat dan pemerintah telah mencari solusi cara melestarikan hutan alam primer agar tidak terganggu oleh manusia. Perlindungan tersebut memungkinkan para ilmuwan dapat melakukan penelitian jangka panjang tentang bagaimana pertumbuhan hutan alam primer dan mempertahankan berbagai flora dan fauna yang hidup di sana. Penelitian-penelitian yang dimaksud sebagai informasi penyusunan makalah hutan, artikel hutan dan paper yang dapat menjadi bahan masukan bagi pemanfaatan hutan secara lestari.

Artikel Terkait :
 
Kerusakan Hutan :

Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove untuk Kehidupan


Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove dari berbagai sudut pandang baik itu manfaat ekologi, manfaat ekonomi, manfaat fisik, manfaat biologi dan manfaat kimia maupun manfaat sosial sangat dirasakan dalam kehidupan masyarakat pesisir. Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan dan membuktikan bahwa hutan mangrove memegang peranan penting bagi kehidupan di pesisir. Adapun manfaat dan fungsi tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :
  1. Habitat satwa langka
    Hutan mangrove sering menjadi habitat jenis-jenis satwa. Lebih dari 100 jenis burung hidup disini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan hutan mangrove merupakan tempat mendaratnya ribuan burung pantai ringan migran, termasuk jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semipalmatus)
  2. Pelindung terhadap bencana alam
    Vegetasi hutan mangrove dapat melindungi bangunan, tanaman pertanian atau vegetasi alami dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam melalui proses filtrasi.
  3. Pengendapan lumpur
    Sifat fisik tanaman pada hutan mangrove membantu proses pengendapan lumpur. Pengendapan lumpur berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air, karena bahan-bahan tersebut seringkali terikat pada partikel lumpur. Dengan hutan mangrove, kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur erosi.
  4. Penambah unsur hara
    Sifat fisik hutan mangrove cenderung memperlambat aliran air dan terjadi pengendapan. Seiring dengan proses pengendapan ini terjadi unsur hara yang berasal dari berbagai sumber, termasuk pencucian dari areal pertanian.
  5. Penambat racun
    Banyak racun yang memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau terdapat di antara kisi-kisi molekul partikel tanah air. Beberapa spesies tertentu dalam hutan mangrove bahkan membantu proses penambatan racun secara aktif
  6. Sumber alam dalam kawasan (In-Situ) dan luar Kawasan (Ex-Situ)
    Hasil alam in-situ mencakup semua fauna dan hasil pertambangan atau mineral yang dapat dimanfaatkan secara langsung di dalam kawasan. Sedangkan sumber alam ex-situ meliputi produk-produk alamiah di hutan mangrove dan terangkut/berpindah ke tempat lain yang kemudian digunakan oleh masyarakat di daerah tersebut, menjadi sumber makanan bagi organisme lain atau menyediakan fungsi lain seperti menambah luas pantai karena pemindahan pasir dan lumpur.
  7. Transportasi
    Pada beberapa hutan mangrove, transportasi melalui air merupakan cara yang paling efisien dan paling sesuai dengan lingkungan.
  8. Sumber plasma nutfah
    Plasma nutfah dari kehidupan liar sangat besar manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untukmemelihara populasi kehidupan liar itu sendiri.
  9. Rekreasi dan pariwisata
    Hutan bakau memiliki nilai estetika, baik dari faktor alamnya maupun dari kehidupan yang ada di dalamnya. Hutan mangrove yang telah dikembangkan menjadi obyek wisata alam antara lain di Sinjai (Sulawesi Selatan), Muara Angke (DKI), Suwung, Denpasar (Bali), Blanakan dan Cikeong (Jawa Barat), dan Cilacap (Jawa Tengah). Hutan mangrove memberikan obyek wisata yang berbeda dengan obyek wisata alam lainnya. Karakteristik hutannya yang berada di peralihan antara darat dan laut memiliki keunikan dalam beberapa hal. Para wisatawan juga memperoleh pelajaran tentang lingkungan langsung dari alam. Pantai Padang, Sumatera Barat yang memiliki areal mangrove seluas 43,80 ha dalam kawasan hutan, memiliki peluang untuk dijadikan areal wisata mangrove.
    Kegiatan wisata ini di samping memberikan pendapatan langsung bagi pengelola melalui penjualan tiket masuk dan parkir, juga mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya dengan menyediakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, seperti membuka warung makan, menyewakan perahu, dan menjadi pemandu wisata.
  10. Sarana pendidikan dan penelitian
    Hutan mangrove dimanfaatkan dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan pendidikan.
  11. Memelihara proses-proses dan sistem alami
    Hutan mangrove sangat tinggi peranannya dalam mendukung berlangsungnya proses-proses ekologi, geomorfologi, atau geologi di dalamnya.
  12. Penyerapan karbon
    Proses fotosentesis mengubah karbon anorganik (C02) menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi. Pada sebagian besar ekosistem, bahan ini membusuk dan melepaskan karbon kembali ke atmosfer sebagai (C02). Akan tetapi hutan bakau justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang tidak membusuk. Karena itu, hutan mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap karbon dibandingkan dengan sumber karbon.
  13. Memelihara iklim mikro
    Evapotranspirasi hutan mangrove mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut, sehingga keseimbangan iklim mikro terjaga.
  14. Mencegah berkembangnya tanah sulfat masam
    Keberadaan hutan mangrove dapat mencegah teroksidasinya lapisan pirit dan menghalangi berkembangnya kondisi alam.


Artikel Terkait :
  1. Definisi Mangrove
  2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
  3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
  4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
  5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
  6. Suksesi Hutan Mangrove
  7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
  8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
  9. Penyebaran Hutan Mangrove
  10. Struktur Hutan Mangrove
  11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
  12. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
  13. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
  14. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
  15. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
  16. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
  17. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
  18. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
  19. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
  20. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
  21. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
  22. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
  23. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

Manfaat Ekonomi dan Dampak Ekologis Pengusahaan Hutan


Manfaat ekonomi dan dampak ekologis pengusahaan hutan selalu muncul bersamaan dan dipastikan akan memacu pertumbuhan ekonomi, namun di sisi lain akan menimbulkan dampak penurunan kualitas hutan dan lingkungannya, kecuali prinsip pest management practices benar-benar dilakukan sehingga kerusakan hutan diharapkan hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, dalam kegiatan pengusahaan hutan yang perlu ditegaskan adalah bagaimana asas kelestarian dapat diwujudkan sehingga keuntungan ekonomi dan kepentingan ekologi dapat diraih. Hal tersebut hanya dapat dicapai jika dibarengi dengan pemilihan sistem silvikultur yang tepat, kemampuan dan profesionalisme rimbawan, pembiayaan serta kemauan dan etikad baik dari pihak pengusaha dalam memenuhi kewajibannya (Hadisaputro, 2000).

Mengingat hutan produksi yang dikelola dengan sistem TPTI di Indonesia masih belum mencerminkan pada asas kelestarian, maka dapat berdampak buruk pada tegakan tinggal. Salah satu dampak negatif dari pelaksanaan penebangan dalam sistem TPTI adalah terjadinya kerusakan pada tegakan lain disekitar pohon ditebang.

Leutournean (1979) mengemukakan bahwa kegiatan eksploitasi berperan sebagai kunci dalam mata rantai kegiatan pendayagunaan sumber daya hutan, sayangnya di negara-negara berkembang justru kegiatan ini yang terlemah.


Artikel Terkait :

DEFINISI DAN PENGERTIAN :

MANFAAT HUTAN

Sejak jaman nenek moyang manusia, hutan telah dijadikan sebagai lahan untuk mencari nafkah hidup. Sejak itu pula telah ada kearifan lokal manusia untuk melindungi dan melestarikan hutan dan lingkungannya sehingga hutan tetap menjadi primadona penopang kehidupan mereka.
Hutan diketahui memiliki manfaat yang langsung maupun tidak langsung bagi kehidupan manusia, seperti yang dikemukakan sebagai berikut.

1. Manfaat langsung
1.1. Sumber bahan/konstruksi bangunan (rumah, jembatan, kapal, perahu, bantalan kereta api, tiang listrik, plywood, particle board, panel-panel dll).
1.2. Sumber bahan pembuatan perabot rumah (meubel, ukiran, piring, senduk, mangkok dll).
1.3. Sumber bahan pangan (sagu, umbian, sayuran, dll).
1.4. Sumber protein (madu, daging, sarang burung, dll).
1.5. Sumber pendukung fasilitas pendidikan (pinsil dan kertas).
1.6. Sumber bahan bakar (kayu api, arang dll).
1.7. Sumber oksigen (pernapasan manusia, respirasi hewan)
1.8. Sumber pendapatan (penjualan hasil hutan kayu dan non kayu)
1.9. Sumber obat-abatan (daun, kulit, getah, buah/biji)
1.10. Habitat satwa (makan, minum, main, tidur) 

manfaat hutan sumber kayu

2. Manfaat tidak langsung

2.1. Pengatur sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan)
2.2. Kontrol pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan)
2.3. Kontrol pemanasan bumi
2.4. Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)
2.5. Laboratorium plasma nutfah (taman nasional, kebun raya dll)
2.6. Pusat pendidikan dan penelitian
2.7. Sumber bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-obatan, tekstil dll).
2.8. Menghasilkan devisa lewat program CDM dan REDD.
manfaat hutan sebagai habitat satwa

Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis. Dengan demikian berarti berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan yaitu:

1. Hidrologis,
artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.

2. Iklim,
artinya komponen ekosistern alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air), sinar matahari (suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.

manfaat hutan unsur iklim

3. Kesuburan tanah,
artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad jasad hidup. Faktor­-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.

4. Keanekaragaman genetik,
artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.

5. Sumber daya alam,
artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin, kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.

6. Wilayah wisata alam,
artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai estetika, etika dan sebagainya.

Manfaat Hutan

Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan:
  1. menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional;
  2. mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, yang seimbang dan lestari;
  3. meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai;
  4. meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat secara partisipatif, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu menciptakan ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan terhadap akibat perubahan eksternal; dan
  5. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Sampai saat ini manusia tergantung dari hutan bahkan semakin dirasakan manfaatnya terutama dalam (1) nilai ekonomi, (2) nilai lingkungan dan (3) nilai kepuasan.


Artikel Terkait :

DEFINISI TENTANG HUTAN :



Manfaat Hutan Mangrove

Hutan Mangrove memberikan perlindungan kepada berbagai organisme baik hewan darat maupun hewan air untuk bermukim dan berkembang biak. Hutan Mangorove dipenuhi pula oleh kehidupan lain seperti mamalia, amfibi, reptil, burung, kepiting, ikan, primata, serangga dan sebagainya. Selain menyediakan keanekaragaman hayati (biodiversity), ekosistem Mangorove juga sebagai plasma nutfah (geneticpool) dan menunjang keseluruhan sistem kehidupan di sekitarnya. Habitat Mangorove merupakan tempat mencari makan (feeding ground) bagi hewan-hewan tersebut dan sebagai tempat mengasuh dan membesarkan (nursery ground), tempat bertelur dan memijah (spawning ground) dan tempat berlindung yang aman bagi berbagai ikan-ikan kecil serta kerang (shellfish) dari predator.
Beberapa manfaat hutan mangrove dapat dikelompokan sebagai berikut:
Manfaat / Fungsi Fisik :
1. Menjaga agar garis pantai tetap stabil
2. Melindungi pantai dan sungai dari bahaya erosi dan abrasi.
3. Menahan badai/angin kencang dari laut
4. Menahan hasil proses penimbunan lumpur, sehingga memungkinkan terbentuknya lahan baru.
5. Menjadi wilayah penyangga, serta berfungsi menyaring air laut menjadi air daratan yang tawar
6. Mengolah limbah beracun, penghasil O2 dan penyerap CO2.

Manfaat / Fungsi Biologi :
1. Menghasilkan bahan pelapukan yang menjadi sumber makanan penting bagi plankton, sehingga penting pula bagi keberlanjutan rantai makanan.
2. Tempat memijah dan berkembang biaknya ikan-ikan, kerang, kepiting dan udang.
3. Tempat berlindung, bersarang dan berkembang.biak dari burung dan satwa lain.
4. Sumber plasma nutfah & sumber genetik.
5. Merupakan habitat alami bagi berbagai jenis biota.

Manfaat / Fungsi Ekonomi :
1. Penghasil kayu : bakar, arang, bahan bangunan.
2. Penghasil bahan baku industri : pulp, tanin, kertas, tekstil, makanan, obat-obatan, kosmetik, dll
3. Penghasil bibit ikan, nener, kerang, kepiting, bandeng melalui pola tambak silvofishery
4. Tempat wisata, penelitian & pendidikan.



Artikel Terkait :
  1. Definisi Mangrove
  2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
  3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
  4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
  5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
  6. Suksesi Hutan Mangrove
  7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
  8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
  9. Penyebaran Hutan Mangrove
  10. Struktur Hutan Mangrove
  11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
  12. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
  13. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
  14. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
  15. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
  16. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
  17. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
  18. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
  19. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
  20. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
  21. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
  22. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
  23. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer