Showing posts with label DEBIT ALIRAN SUNGAI. Show all posts
Showing posts with label DEBIT ALIRAN SUNGAI. Show all posts

PENGERTIAN DAN DEFINISI ALIRAN RUNOFF



Pengertian dan Definisi Istilah Aliran Runoff dipergunakan untuk menunjukan adanya variasi proses pengumpulan air mengalir yang akhirnya menghasilkan aliran sungai. Variasi proses aliran itu adalah sebagai berikut:
  1. Air hujan yang langsung pada tubuh perairan sungai adalah air hujan yang pertama langsung menjadi satu dengan aliran sungai. 
  2. Aliran di atas permukaan tanah (overland flow) adalah air hujan yang meninggalkan daerah aliran sungai (DAS) setelah terjadi hujan (badai) atau disebut sebagai bagian air dari aliran sungai yang terjadi dari hujan neto yang tidak lagi mengalami infiltrasi ke tanah mineral, dan mengalir di atas permukaan tanah menuju sungai terdekat. 
  3. Aliran permukaan (surface runoff) adalah sinonim dengan overland flow (b), tetapi lebih banyak dipergunakan untuk pengukuran air di pemukaan sungai. 
  4. Aliran langsung di bawah permukaan (sub surface storm flow) bagian aliran sungai yang dipasok dari sumber air di bawah permukaan tanah, dan sampai di saluran sungai secara langsung. Proses ini tidak dapat diamati dengan mata, namun menambah debit sungai. Kadang-kadang dipergunakan kata sinonim, yaitu aliran dalam (interflow), tetapi kata ini sering dipergunakan untukaliran di bawah permukaan tanah yang tidak berada di atas permukaan air tanah. 
  5. Aliran permukaan langsung (direct runoff, strom flow); merupakan total dari ketiga komponen aliran sungai yaitu curah hujan yang langsung tersalur aliran ke sungai di atas permukaan tanah (overland flow, surface runoff), dan aliran cepat di bawah permukaan tanah (sub surface storm flow,interflow) yang umumnya dipergunakan untuk mencirikan banjir akibat karakteristik DAS. 
  6.  f. Aliran dasar ( base flow, grand water outflow): keluaran dari equifer air tanah yang dihasilkan dari air perkolasi vertical melalui profil tanah ke air tanah, dan ditopang oleh aliran perlahan-lahan dari zona aerasi (zone of aeration) pada daerah miring. 

Artikel Terkait :

PENGERTIAN DAN DEFINISI NERACA AIR (WATER BALANCE)


Pengertian dan Definisi dari Neraca air adalah air yang diterima dikurangi air yang hilang, sama dengan air yang tersimpan. Nilai neraca air dapat menjadi positif (+) atau negative (-).

Air yang diterima misalnya curah hujan, dan adanya irigasi sedangkan air yang hilang misalnya evaporasi dan transpirasi, intersepsi, dan air yang mengalir di sungai, dan akhirnya ke laut.

Air merupakan komponen yang penting dalam kehidupan. Namun air yang melimpah pada saat turun hujan dapat mengakibatkan banjir yang membawa bencana.

Artikel Terkait :



PENGERTIAN DAN DEFINISI HASIL HUTAN


Pengertian dan definisi Hasil Hutan adalah semua benda hayati yang berasal dari hutan disebut hasil hutan. Benda hanyati itu dapat berupa nabati atau hewani. Pengertian ini merupakan pengertian secara luas, sedangkan pengertiannya secara sempit adalah yang berupa nabati saja. Hasil hutan nabati dapat dibagi lagi menjadi kayu dan bukan kayu (non kayu).

Selain itu hutan juga menghasilkan produk-produk lain seperti jasa lingkungan. Hutan dikenal sebagai penghasil oksigen yang memberi kehidupan bagi mahluk hidup di bumi, sehingga sering disebut paru-paru dunia. Hasil yang tidak langsung dari hutan yang memberi manfaat seperti
  • Pengatur sistem tata air (debit air, erosi, banjir, kekeringan),
  • Mengontrol pola iklim (suhu, kelembaban, penguapan/evapotranspirasi)
  • Mengontrol pemanasan bumi (Global Warming)
  • Ekowisata (rekreasi, berburu, camping dll)
  • Laboratorium plasma nutfah (taman nasional, kebun raya dll)
  • Pusat pendidikan dan penelitian
  • Sumber bahan pendukung industri-industri kimia (pewarna, terpen, kosmetik, obat-obatan, tekstil dll).
  • Menghasilkan devisa lewat program CDM dan REDD. 

Artikel Terkait :

PENGERTIAN DAN DEFINISI HIDROLOGI

http://tinjauan-pustaka-online.blogspot.com/2015/02/pengertian-dan-definisi-daerah-aliran.html

Pengertian dan Definisi dari Hidrologi adalah suatu ilmu yang mempelajari pergerakan, distribusi dan kualitas air di muka bumi. Kata Hidrologi berasal dari bahasa yunani: Yδρoλoγια, Yδωρ+Λoγos, Hydrologia yang berarti "ilmu air".  Hidrologi juga mempelajari siklus air atau siklus hidrologi dan sumber daya air yang ditujukan untuk kesejahteraan manusia.

Orang yang mempelajari hidrologi disebut Hydrologists. Para ahli Hydrologists memberi masukan informasi yang diperlukan untuk menemukan persediaan air bersih yang cukup, termasuk juga mempelajari banjir dan pencemaran air.

Sebagai tambahan, hydrologists mempelajari sifat fisik dan sifat kimia dari air. Secara alami, air beredar melalui suatu sistem yang disebut siklus air atau siklus hidrologi. Siklus ini dimulai ketika panas dari matahari menyebabkan air samudra menguapkan dan menjadi uap air. Uap air itu terkumpul di Atmosfir secara berangsur-angsur menjadi dingin dan membentuk awan.

Ketika kumpulan air sudah menjadi berat akan jatuh menjadi hujan atau juga berbentuk salju. Kebanyakan hujan dan salju mengalir ke laut tetapi ada yang terserap dan tersimpan di dalam tanah. Ada dua sumber air bersih utama: (1) air permukaan (surface water) dan (2) air tanah (ground water). Air Permukaan mengalir di atas permukaan menuju ke danau, sungai, dan laut. Air tanah meresap sampai atau melalui sela pori-pori kecil batu karang. Sebagian air tanah mengalir lewat aliran air atau sungai bawah tanah.

Hydrologists mempelajari semua itu untuk mendapatkan persediaan sumber air bersih. Mereka membantu memilih lokasi yang terbaik untuk pengeboran sumur-sumur untuk menemukan air tanah di area padang pasir. Para Hydrologists mencoba untuk mencegah atau mengurangi pencemaran air. Mereka mempelajari efek pencemaran dalam pergerakan air sampai terjadinya suatu siklus. Ilmu hidrologi menyediakan informasi cara untuk mengendalikan dan memprediksi terjadinya banjir.

Arsitek dan Insinyur teknik sipil menggunakan informasi ini untuk membantu perencanaan kota dan jalan untuk pengendalian bahaya banjir. Selanjutnya >>> Lihat disini <<<


Artikel Terkait :

DEBIT ALIRAN AIR SUNGAI


Debit Aliran Sungai adalah volume air sungai yang mengalir dalam satuan waktu tertentu.


Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur pemukaan air sungai. Pengukurannya dilakukan tiap hari, atau dengan pengertian yang lain debit atau aliran sungai adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt).

Sungai dari satu atau beberapa aliran sumber air yang berada di ketinggian,umpamanya disebuah puncak bukit atau gunung yg tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian terkumpul dibagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling mudah tergerus air.

Selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian- bagian dipermukaan tanah yg tidak begitu keras, maka mudahlah terkikis, sehingga menjadi alur alur yang tercipta makin hari makin panjang, seiring dengan makin deras dan makin seringnya air mengalir di alur itu.

Semakin panjang dan semakin dalam, alur itu akan berbelok, atau bercabang, apabila air yang mengalir disitu terhalang oleh batu sebesar alur itu, atau batu yang banyak, demikian juga dgn sungai di bawah permukaan tanah, terjadi dari air yang mengalir dari atas, kemudian menemukan bagian-bagan yang dapat di tembus ke bawah permukaan tanah dan mengalir ke arah dataran rendah yg rendah.lama kelamaan sungai itu akan semakin lebar.

Artikel Terkait :

DAM ATAU BENDUNGAN


Dam atau Bendungan adalah penghalang yang dibangun melintang pada aliran sungai, untuk tujuan menampung genangan air.

Sebuah bendungan dibangun di lembah bergantung pada topografi alami untuk menyediakan sebagian besar cekungan. Bendungan biasanya terletak pada bagian yang sempit dari hilir lembah alami. Sisi lembah bertindak sebagai dinding alami dengan bendungan yang terletak pada titik tersempit praktis untuk memberikan kekuatan dan biaya terendah konstruksi praktis.

Pembangunan bendungan di lembah biasanya akan memerlukan pengalihan aliran sungai selama pembanguanan dilakukan, seringkali melalui saluran sementara atau by-pass channel.

Artikel Terkait :

FUNGSI DAERAH ALIRAN SUNGAI


Daerah Aliran Sungai sebagai suatu hamparan wilayah/kawasan yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya ke laut atau ke danau maka fungsi hidrologisnya sangat dipengaruhi jumlah curah hujan yang diterima, geologi yang mendasari dan bentuk lahan.

Fungsi hidrologis yang dimaksud termasuk kapasitas DAS untuk:
  1. mengalirkan air;
  2. menyangga kejadian puncak hujan;
  3. melepas air secara bertahap;
  4. memelihara kualitas air dan
  5. mengurangi pembuangan massa (seperti tanah longsor)

Memahami hubungan antara penggunaan lahan dan aliran air ke daerah hilir memiliki arti yang sangat penting karena permintaan air bagi produksi pertanian, industri dan kebutuhan domestik terus meningkat, sementara suplai tetap. Dalam banyak kasus, kekhawatiran akan dampak penggundulan hutan pada kualitas, kuantitas dan keteraturan aliran air dari hulu, merupakan dasar diterapkannya aturan penggunaan lahan. Suatu aturan penggunaan lahan seringkali mengakibatkan makin terbatasnya kesempatan masyarakat hulu untuk hidup sesuai dengan cara yang mereka inginkan atau anggap cocok.

Keprihatinan atas hilangnya hutan tropis pada hakikatnya merupakan kekhawatiran atas hilangnya 'nilai intrinsik' hutan dan fungsi jasa lingkungan. Penggunaan lahan di daerah hulu, seperti untuk kawasan hutan, pertanian, dan agroforestri, merupakan bagian penting dari fungsi jasa lingkungan. Masyarakat memperoleh pendapatan (subsisten atau manfaat langsung) dari apa yang mereka panen, tanam, dan ambil dari lanskap daerah hulu. Sayangnya, mereka tidak memperoleh hasil apapun dari usaha memelihara agar lanskap selalu dapat menghasilkan fungsi jasa lingkungan bagi para pengguna di luar kawasan dan di daerah hilir. Dengan demikian, pemeliharaan dan peningkatan fungsi jasa lingkungan masih dianggap sekedar eksternalitas dari keputusan pengelolaan lahan yang diambil.

Sumber : Pendekatan Terpadu dalam Menilai Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) Oleh Farida, Kevin Jeanes, Dian Kurniasari,Atiek Widayati,Andree Ekadinata, Danan Prasetyo Hadi, Laxman Joshi, Desi Suyamto dan Meine van Noordwijk

Artikel Terkait :


ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer