Showing posts with label Vegetasi Hutan. Show all posts
Showing posts with label Vegetasi Hutan. Show all posts

STRUKTUR HUTAN | Struktur Vertikal maupun Horisontal


Struktur Hutan terbagai menjadi dua bagian yaitu struktur hutan secara vertikal maupun horisontal. Dalam komunitas hutan selalu terjadi kehidupan bersama saling ketergantungan maupun persaingan sehingga dikenal adanya lapisan-lapisan bentuk kehidupan.

Daniel at al.(1992), menyatakan struktur tegakan atau hutan menunjukkan sebaran umur dan atau kelas diameter dan kelas tajuk. Sementara itu dinyatakan struktur hutan menunjukkan stratifikasi yang tegas antara stratum A, stratum B dan stratum C yang tingginya secara berurutan sekitar 40, 20 dan 10 meter.

Struktur suatu tegakan terdiri dari individu-individu yang membentuk tegakan dalam suatu ruang. Komunitas tumbuhan terdiri dari kelompok tumbuh-tumbuhan yang masing-masing individu mempertahankan sifatnya.
Menurut Kershaw (1974) struktur suatu vegetasi tegakan hutan terdiri atas 3 komponen yaitu :
  • Struktur vegetasi tegakan berupa vegetasi secara vertikal yang merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang, pancang, semai, dan herba penyusun vegetasi.
  • Sebaran horizontal. Jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu individu terhaadap individu lain.
  • Kelimpahan (abudance) setiap jenis dalam suatu komunitas
Stuktur vertikal hutan hujan tropis biasa menunjukan stratifikasi dari dengan beberapa tingkatan, misalnya A, B, C, D dan E. Stratum D dan E merupakan tumbuhan bawah dan herba yang hidup dalam naungan pohon-pohon yang besar.


Artikel Terkait :

DEFINISI DAN PENGERTIAN STRUKTUR DAN KOMPOSISI VEGETASI TUMBUHAN HUTAN


Definisi dan Pengertian struktur dan komposisi vegetasi tumbuhan hutan diberikan oleh beberapa ahli dalam bidang kehutanan. Untuk menjelaskan Struktur dan Komposisi Vegetasi, Mueller-Dombois dan Ellenberg (1974) membagi struktur vegetasi menjadi lima berdasarkan tingkatannya, yaitu: fisiognomi vegetasi, struktur biomassa, struktur bentuk hidup, struktur floristik, struktur tegakan.

Menurut Kershaw (1973), struktur vegetasi terdiri dari 3 komponen, yaitu:
  1. Struktur vegetasi berupa vegetasi secara vertikal yang merupakan diagram profil yang melukiskan lapisan pohon, tiang, sapihan, semai dan herba penyusun vegetasi.
  2. Sebaran, horisotal jenis-jenis penyusun yang menggambarkan letak dari suatu individu terhadap individu lain.
  3. Kelimpahan (abudance) setiap jenis dalam suatu komunitas.
Hutan hujan tropika terkenal karena pelapisannya, ini berarti bahwa populasi campuran di dalamnya disusun pada arah vertikal dengan jarak teratur secara kontinu. Tampaknya pelapisan vertikal komunitas hutan itu mempunyai sebaran populasi hewan yang hidup dalam hutan itu. Sering terdapat suatu atau beberapa populasi yang dalam kehidupan dan pencarian makanannya (Whitmore,1975).

Selanjutnya Kershaw (1973) menyatakan, stratifikasi hutan hujan tropika dapat dibedakan menjadi 5 lapisan, yaitu : Lapisan A (lapisan pohonpohon yang tertinggi atau emergent), lapisan B dan C (lapisan pohon-pohon yang berada dibawahnya atau yang berukuran sedang), lapisan D (lapisan semak dan belukar) dan lapisan E (merupakan lantai hutan). Struktur suatu masyarakat tumbuhan pada hutan hujan tropika basah dapat dilihat dari gambaran umum stratifikasi pohon-pohon perdu dan herba tanah. Kelimpahan jenis ditentukan, berdasarkan besarnya frekwensi, kerapatan dan dominasi setiap jenis. Penguasaan suatu jenis terhadap jenisjenis lain ditentukan berdasarkan Indeks Nilai Penting, volume, biomassa, persentase penutupan tajuk, luas bidang dasar atau banyaknya individu dan kerapatan (Soerianegara dan Indrawan,1988).

Kerapatan adalah jumlah individu suatu jenis tumbuhan dalam suatu luasan tertentu, misalnya 100 individu/ha. Frekwensi suatu jenis tumbuhan adalah jumlah petak contoh dimana ditemukannya jenis tersebut dari sejumlah petak contoh yang dibuat. Biasanya frekwensi dinyatakan dalam besaran persentase. Basal area merupakan suatu luasan areal dekat permukaan tanah yang dikuasai oleh tumbuhan. Untuk pohon, basal areal diduga dengan mengukur diameter batang (Kusmana, 1997).

Suatu daerah yang didominasi oleh hanya jenis-jenis tertentu saja, maka daerah tersebut dikatakan memiliki keanekaragaman jenis yang rendah. Keanekaragaman jenis terdiri dari 2 komponen; Jumlah jenis dalam komunitas yang sering disebut kekayaan jenis dan Kesamaan jenis. Kesamaan menunjukkan bagaimana kelimpahan species itu (yaitu jumlah individu, biomass, penutup tanah, dan sebagainya) tersebar antara banyak species itu (Ludwiq and Reynolds, 1988).




Tulisan - Tulisan Berkaitan :
  1. Analisis Vegetasi Untuk Pengelolaan Hutan Lindung Pulau Marsegu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku
  2. Ekologi Hutan - Mempelajari Ekosistem Hutan
  3. Struktur Hutan Hujan Tropika
  4. Definisi dan Pengertian Hutan
  5. Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
  6. Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
  7. Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
  8. Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
  9. Silvikultur Hutan Alam Tropika
  10. Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
  11. Tipe-tipe Hutan Tropika
  12. Perbandingan Struktur Hutan Alam dan Struktur Hutan Tanaman (Hutan Kendal)
  13. Penilaian Kesehatan Hutan
  14. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Hutan
  15. Diversitas serangga pada beberapa tipe penggunaan lahan di Kawasan Bukit Mandiangin Tahura Sultan Adam Kalimantan Selatan

PROSES SUKSESI TUMBUHAN | KLIMAKS IKLIM


Klimaks iklim merupakan tingkat terakhir dari suatu proses Suksesi, baik primer maupun sekunder dengan komposisi dan struktur alam ditentukan oleh faktor-faktor iklim, dengan vegetasi dominan yang stabil. Jenis dominan ini tidak dapat diganti oleh tumbuhan lain, kecuali kalau terjadi perubahan iklim, atau adanya gangguan dari luar.

Secara umum, kondisi klimaks iklim bagi suatu daerah yang cukup air, adalah berupa hutan. Apabila kurang cukup air maka akan berupa padang rumput, semak belukar atau savana. Apabila kondisinya terlalu kering maka akan dapat berupa Gurun Pasir.

Dalam suatu ekosistem hutan, terdapat suatu Tahapan Suksesi yang mencapai klimaks. Jenis-jenis pionir pada akhirnya akan diganti oleh jenis-jenis yang kurang agresif, yang menyelinap di bawah kanopi.

Ciri-ciri bahwa hutan dalam tingkatan klimaks adalah : vegetasi dalam keadaan stabil, jenis dominan akan mengganti dirinya sendiri, tidak ada jenis dominan baru yang masuk, kondisi tanahnya mantap; dan komposisi jenisnya seragam untuk daerah-daerah yang mempunyai tipe iklim sama.

Sulit untuk mengenali suatu hutan klimaks yang sebenarnya, karena vegetasi yang stabil dalam suatu daerah yang luas mungkin akan sering mengalami gangguan-gangguan seperti adanya berbagai macam aktivitas manusia, kebakaran yang berulang-ulang serta adanya penggembalaan. Adanya gangguan-gangguan eksternal secara terus-menerus, akan menghasilkan vegetasi yang seolah-oleh telah sampai pada kondisi klimaks. Kondisi vegetasi ini dikenal dengan istilah "sub klimaks".

Tulisan-Tulisan Berkaitan :
  1. Definisi Suksesi
  2. Tahap-Tahap Suksesi
  3. Tipe-Tipe Suksesi
  4. Definisi Suksesi Primer
  5. Definisi Suksesi Sekunder
  6. Suksesi Tumbuhan | Suksesi Hutan
  7. Suksesi dalam Pengelolaan Hutan
  8. Suksesi dalam Komunitas Hewan
  9. Perkembangan Suksesional Ekosistem
  10. Suksesi Chronosequence dan Suksesi Toposequence
  11. Suksesi Siklis dan Suksesi Direksional (searah)
  12. Suksesi Progresif dan Suksesi Retrogresif
  13. Suksesi Autogenik dan Suksesi Allogenik.
  14. Tahap-tahap Perkembangan Suksesi Sekunder
  15. Suksesi Hutan Mangrove Pulau Marsegu
  16. Definisi Habitat
  17. Definisi Homoestatis
  18. Definisi Ekotipe
  19. Pengertian Ekosistem
  20. Pengertian Lingkungan
  21. Pencemaran Lingkungan
  22. Ekologi
  23. Ekologi Hutan
  24. Parasit
  25. Predator
  26. Pemangsaan
  27. Heterogenitas Ruang
  28. Persaingan
  29. Definisi dan Pengertian Hutan
  30. Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
  31. Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
  32. Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
  33. Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
  34. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon
  35. Silvikultur Hutan Alam Tropika
  36. Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
  37. Tipe-tipe Hutan Tropika
  38. Struktur Hutan Hujan Tropika
  39. Faktor-Faktor yang Mengontrol Siklus Hara
  40. Faktor-Faktor Lingkungan dan Pembangunan Hutan
  41. Pengelolaan Hutan Tanaman
  42. Penentuan Kerapatan Tegakan
  43. Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
  44. Ruang Tumbuh Kerapatan Tegakan Jarak Antar Pohon
  45. Metode Lain Pengukuran Kerapatan Tegakan
  46. Evaluasi Berbagai Metode Mengukur Kerapatan Tegakan
  47. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Habis
  48. Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Pilih
  49. Proyek Pembuatan Hutan di Gurun Sahara

BERBAGAI METODE DAN TEKNIK SURVEY ANALISIS VEGETASI


Dalam mempelajari dan menganalisis vegetasi dapat dipergunakan berbagai metode survey vegetasi.

Supaya data penelitian yang akan diperoleh bersifat valid, maka sebelum melakukan penelitian dengan metoda sampling harus ditentukan terlebih dahulu metode sampling yang akan digunakan, jumlah, ukuran dan peletakan satuan-satuan unit contoh.

Pemilihan metode sampling yang akan digunakan bergantung pada keadaan morfologi jenis tumbuhan dan penyebarannya, tujuan penelitian dan biaya serta tenaga yang tersedia.

Hal - hal yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Bentuk Unit Sampling
  2. Ukuran Kuadrat
  3. Jumlah Unit Sampling
Selain itu Parameter Kuantitatif dalam deskripsi vegetasi juga harus diperhatikan secara seksama. Untuk kepentingan deskripsi vegetasi ada tiga macam parameter kuantitatif vegetasi yang sangat penting diukur dari suatu tipe komunitas tumbuhan yaitu:
  1. Kerapatan (density)
  2. Frekwensi
  3. Cover (Kelindungan)

Kemudian Metode dan Teknik Analisis Vegetasi yang dipakai dipertimbangkan sesuai jenis, tujuan dan luas areal yang akan diteliti. Metode analisis atau survey vegetasi yang dapat dipakai adalah sebagai berikut :


1. Metode dengan Petak

1.1. Teknik Sampling Kuadrat (Quadrat Sampling Technique)

1.3. Metode Garis Berpetak

2.2. Metode Titik Pusat Kuadran (Point Centered Quartered Method)

2.4. Metode Garis Sentuh (Line Intercept Method)


Pengertian Hutan | DEFINISI HUTAN

Pengertian hutan atau definisi hutan yang diberikan Dengler adalah suatu kumpulan atau asosiasi pohon-pohon yang cukup rapat dan menutup areal yang cukup luas sehingga akan dapat membentuk iklim mikro yang kondisi ekologis yang khas serta berbeda dengan areal luarnya (Anonimous 1997).

Hutan adalah suatu areal yang luas dikuasai oleh pohon, tetapi hutan bukan hanya sekedar pohon. Termasuk di dalamnya tumbuhan yang kecil seperti lumut, semak belukar dan bunga-bunga hutan. Di dalam hutan juga terdapat beranekaragam burung, serangga dan berbagai jenis binatang yang menjadikan hutan sebagai habitatnya.

http://www.silvikultur.com/klasifikasi_pohon_hutan.html

Menurut Spurr (1973), istilah hutan dianggap sebagai persekutuan antara tumbuhan dan binatang dalam suatu asosiasi biotis. Asosiasi ini bersama-sama dengan lingkungannya membentuk suatu sistem ekologis dimana organisme dan lingkungan saling berpengaruh di dalam suatu siklus energi yang kompleks.

Pohon tidak dapat dipisahkan dari hutan, karena pepohonan adalah vegetasi utama penyusun hutan tersebut. Selama pertumbuhannya pohon melewati berbagai tingkat kehidupan sehubungan dengan ukuran tinggi dan diameternya.

Definisi Hutan

Iklim, tanah dan air menentukan jenis tumbuhan dan hewan yang dapat hidup di dalam hutan tersebut. Berbagai kehidupan dan lingkungan tempat hidup, bersama-sama membentuk ekosistem hutan. Suatu ekosistem terdiri dari semua yang hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik) pada daerah tertentu dan terjadi hubungan didalamnya.

Ekosistem hutan mempunyai hubungan yang sangat kompleks. Pohon dan tumbuhan hijau lainnya menggunakan cahaya matahari untuk membuat makanannya, karbondioksida diambil dari udara, ditambah air (H2O) dan unsur hara atau mineral yang diserap dari dalam tanah.

Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, mendefinisikan hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan lain tidak dapat dipisahkan.

Hutan merupakan suatu masyarakat tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup dalam lapisan dan permukaan tanah, yang terletak pada suatu kawasan dan membentuk suatu ekosistem yang berada dalam keadaan keseimbangan dinamis.

Definisi Hutan


Dengan demikian berarti berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan yaitu:
  1. Hidrologis, artinya hutan merupakan gudang penyimpanan air dan tempat menyerapnya air hujan maupun embun yang pada akhirnya akan mengalirkannya ke sungai-sungai yang memiliki mata air di tengah-tengah hutan secara teratur menurut irama alam. Hutan juga berperan untuk melindungi tanah dari erosi dan daur unsur haranya.
  2. Iklim, artinya komponen ekosistem alam yang terdiri dari unsur-unsur hujan (air), sinar matahari (suhu), angin dan kelembaban yang sangat mempengaruhi kehidupan yang ada di permukaan bumi, terutama iklim makro maupun mikro.
  3. Kesuburan tanah, artinya tanah hutan merupakan pembentuk humus utama dan penyimpan unsur-unsur mineral bagi tumbuhan lain. Kesuburan tanah sangat ditentukan oleh faktor-faktor seperti jenis batu induk yang membentuknya, kondisi selama dalam proses pembentukan, tekstur dan struktur tanah yang meliputi kelembaban, suhu dan air tanah, topografi wilayah, vegetasi dan jasad jasad hidup. Faktor-faktor inilah yang kelak menyebabkan terbentuknya bermacam-macam formasi hutan dan vegetasi hutan.
  4. Keanekaan genetik, artinya hutan memiliki kekayaan dari berbagai jenis flora dan fauna. Apabila hutan tidak diperhatikan dalam pemanfaatan dan kelangsungannya, tidaklah mustahil akan terjadi erosi genetik. Hal ini terjadi karena hutan semakin berkurang habitatnya.
  5. Sumber daya alam, artinya hutan mampu memberikan sumbangan hasil alam yang cukup besar bagi devisa negara, terutama di bidang inciustri. Selain itu hutan juga memberikan fungsi kepada masyarakat sekitar hutan sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Selain kayu juga dihasilkan bahan lain seperti damar, kopal, gondorukem, terpentin, kayu putih dan rotan serta tanaman obat-obatan.
  6. Wilayah wisata alam, artinya hutan mampu berfungsi sebagai sumber inspirasi, nilai estetika, etika dan sebagainya.

Menurut Marsono (2004) secara garis besar ekosistem sumberdaya hutan terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu:
  1. Tipe Zonal yang dipengaruhi terutama oleh iklim atau disebut klimaks iklim, seperti hutan tropika basah, hutan tropika musim dan savana.
  2. Tipe Azonal yang dipengaruhi terutama oleh habitat atau disebut klimaks habitat, seperti hutan mangrove, hutan pantai dan hutan gambut.

Definisi Hutan Mangrove


Sebagian besar hutan alam di Indonesia termasuk dalam hutan hujan tropis. Banyak para ahli yang mendiskripsi hutan hujan tropis sebagai ekosistem spesifik, yang hanya dapat berdiri mantap dengan keterkaitan antara komponen penyusunnya sebagai kesatuan yang utuh. Keterkaitan antara komponen penyusun ini memungkinkan bentuk struktur hutan tertentu yang dapat memberikan fungsi tertentu pula seperti stabilitas ekonomi, produktivitas biologis yang tinggi, siklus hidrologis yang memadai dan lain-lain. Secara de facto tipe hutan ini memiliki kesuburan tanah yang sangat rendah, tanah tersusun oleh partikel lempung yang bermuatan negatif rendah seperti kaolinite dan illite. Kondisi tanah asam ini memungkinkan besi dan almunium menjadi aktif di samping kadar silikanya memang cukup tinggi, sehingga melengkapi keunikan hutan ini. Namun dengan pengembangan struktur yang mantap terbentuklah salah satu fungsi yang menjadi andalan utamanya yaitu ”siklus hara tertutup” (closed nutrient cycling) dan keterkaitan komponen tersebut, sehingga mampu mengatasi berbagai kendala/keunikan tipe hutan ini (Marsono, 1997). Apakah Anda sudah tahu tentang Hutan Hujan Tropis <<< Lihat disini >>>

Baca Selanjutnya :








DEFINISI TENTANG HUTAN :

DEFINISI POHON

miracle tree

Pohon atau juga disebut pokok ialah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Pohon dibedakan dari semak melalui penampilannya. Semak juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak. Dengan demikian, pisang bukanlah pohon sejati karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu. Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.

Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi). Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan.

Dalam bahasa sehari-hari, pengertian pohon agak lebih luas, yang dalam botani disebut "pohon semu". Contoh paling umum dari kasus ini adalah "pohon" pisang.


miracle tree


Artikel Terkait :

Istilah Tumbuhan, Vegetasi dan Flora.

Erythrina variegata

Istilah tumbuh-tumbuhan digunakan karena tumbuhnya liar dan bersifat alami, sedangkan tanaman untuk jenis yang dibudidayakan. Dari dua istilah tersebut, terdapat istilah lain yaitu "Flora" dan "Vegetasi".
pongamia

 

Flora adalah kumpulan suatu jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat dalam suatu daerah tertentu, sedangkan vegetasi adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang terdiri dari individu-individu jenis atau kumpulan populasi jenis.

miracle tree

 

Definisi Pohon adalah tumbuhan dengan batang dan cabang yang berkayu. Pohon memiliki batang utama yang tumbuh tegak, menopang tajuk pohon. Pohon dapat dibedakan dari semak melalui penampilannya. Semak juga memiliki batang berkayu, tetapi tidak tumbuh tegak. Dengan demikian, pisang bukanlah pohon sejati karena tidak memiliki batang sejati yang berkayu. Jenis-jenis mawar hias lebih tepat disebut semak daripada pohon karena batangnya walaupun berkayu tidak berdiri tegak dan habitusnya cenderung menyebar menutup permukaan tanah.

Batang merupakan bagian utama pohon dan menjadi penghubung utama antara bagian akar, sebagai pengumpul air dan mineral, dan bagian tajuk pohon (canopy), sebagai pusat pengolahan masukan energi (produksi gula dan bereproduksi). Cabang adalah juga batang, tetapi berukuran lebih kecil dari berfungsi memperluas ruang bagi pertumbuhan daun sehingga mendapat lebih banyak cahaya matahari dan juga menekan tumbuhan pesaing di sekitarnya. Batang diliputi dengan kulit yang melindungi batang dari kerusakan.

Dalam bahasa sehari-hari, pengertian pohon agak lebih luas, yang dalam botani disebut "pohon semu". Contoh paling umum dari kasus ini adalah "pohon" pisang.

 

Artikel Terkait :

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer