Showing posts with label Kebun Benih. Show all posts
Showing posts with label Kebun Benih. Show all posts

ZONA PENGUMPULAN BENIH

Pengertian dan Definisi Zona Pengumpulan Benih dalam Kamus Pemuliaan Pohon adalah zona pepohonan dengan komposisi genetik (ras) relatif seragam yang ditentukan melalui uji keturunan berbagai sumber benih.






Cakupan areal biasanya ditentukan dengan batas geografi, iklim  dan kondisi pertumbuhan. Suatu ras geografik tunggal mungkin dapat dibagi kedalam beberapa zona.





Zona Pengumpulan Benih merupakan salah satu klasifkasi Sumber Benih yang terendah, dari beberapa klasifikasi yang telah ditentukan.

Klasifikasi Sumber Benih :
  1. Zona pengumpulan benih,
  2. Tegakan benih teridentifikasi,
  3. Tegakan benih terseleksi,
  4. Areal produksi benih (APB),
  5. Tegakan benih provenan dan kebun benih

Artikel Terkait :







PEMBIAKAN VEGETATIF DENGAN MENGGUNAKAN STEK


Pengertian dan definisi dari stek adalah suatu perlakuan pemisahan, pemotongan beberapa bagian tanaman (akar, batang, daun dan tunas) dengan tujuan agar bagian-bagian itu membentuk akar. Dengan dasar itu maka muncullah istilah stek akar, stek batang, stek daun, dan sebagainya. Definisi lain dari stek adalah salah satu cara pembiakan tanaman tanpa melalui proses penyerbukan (generatif) tetapi dengan jalan pemotongan batang, cabang, akar muda, pucuk, atau daun dan menumbuhkannya dalam media padat atau cair sebelum dilakukan penyapihan.

Tanaman yang dihasilkan dari stek biasanya mempunyai sifat persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan sifat-sifat lainnya. Selain itu kita juga memperoleh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang mempunyai akar, batang, dan daun yang relatif singkat.

Stek batang adalah tipe stek yang paling umum dipakai dalam bidang kehutanan. Stek batang didefinisikan sebagai pembiakkan tanaman dengan menggunakan bagian batang yang dipisahkan dari induknya, sehingga menghasilkan tanaman yang sempurna. Stek batang sebaiknya diambil dari bagian tanaman ortotrof sehingga diharapkan dapat membentuk suatu batang yang pokok dan lurus keatas.

Keuntungan dari stek batang adalah pembiakkan ini lebih efisien jika dibandingkan dengan cara lain karena cepat tumbuh dan penyediaan bibit dapat dilakukan dalam jumlah yang besar. Sedangkan kesulitan yang dihadapi adalah selang waktu penyimpanan relatif pendek antara pengambilan dan penanaman.

 

Artikel Terkait :

 

 

Kebun Benih


Kebun Benih adalah Suatu tanaman benih klon atau bibit dari biji pohon pilihan biasanya dengan kualitas genetik yang sudah terjamin. Tanaman isolasi dari pengurangan penyerbukan dari luar, penebangan pohon yang tidak diinginkan dan dikelola sejak dini untuk memproduksi benih skala besar.
  1. Kebun Benih Semai (Seedling Seed Orchard / SSO); Kebun benih dibangun dari induk terpilih melalui penyerbukan alam atau terkontrol.
  2. Kebun Benih Klonal (Clonal Seed Orchard / CSO ); Kebun benih dibangun dari klon terpilih dan diperbanyak dari sambungan, okulasi, cangkok atau stek akar dan batang.
  3. Kebun Benih Semai Ekstensif (Extensive Seedling Seed Orchard / ESSO ); Tegakan dibangun dengan bahan khusus dari campuran seimbang benih tidak kurang dari 60 induk terbaik (disarankan yang daya gabung dan sifat unggulnya telah terbukti) dan secara berangsur-angsur dijarangi. Identitas famili tidak dipertahankan di lapangan. lihat Arboretum pemuliaan, Benih Pohon yang bersertifikat, Klon, Isolasi, Zona dilusi serbut sari, Areal produksi benih, Benih dari tegakan terseleksi.

Pemilihan Pohon Induk Plus


Dalam kegiatan pemilihan pohon induk/plus faktor yang perlu diperhatikan adatah pohon induk yang ditunjuk adalah pohon yang memiliki tingkat pertumbuhan di atas rata-rata dan berfenotipe unggul. Untuk memilih pohon induk, langkah-langkah yang dilakukan adalah :


a. Penentuan Titik Awal

Titik awal yang telah ditentukan pada peta kerja dicari pada titik ikatan alam atau ikatan lain yang memungkinkan. Titik awal merupakan tanda dimulainya pembuatan jalur batas areal.


b. Pembuatan Jalur Survey

Batas areal diusahakan berbentuk persegi empat dengan membuat rintisan pada patok batas inventarisasi dan identifikasi. Jalur survey, dibuat mengikuti jalur klon dan ulangan pada setiap klon (K1 U1, K1 U2, K1 U3 dan seterusnya). Pembuatan jalur kedua pada klon kedua dan seterusnya harus sejajar dengan jalur pertama dengan arah yang sama pula. Jumlah jalur yang dibuat disesuaikan dengan jumlah klon yang diinventarisasi dan diidentifikasi.


c. Pengukuran dan Pengamatan pohon

Pengukuran dan pengamatan pohon dilakukan terhadap letak/posisi pohon, klon, jumlah pohon, diameter pohon, tinggi pohon, fenotipe pohon (bentuk batang dan kondisi pohon.

Tinggi Total Pohon

Tinggi pohon diukur dengan clinometer dan diolah datanya dengan menggunakan rumus :


T = t1 + { (a3-a1) x h } / 100


Keterangan:

T1= Tinggi Galah Ukur

a1 = Sudut Pengukuran dari Galah Ukur

a3 = Sudut Pengukuran ke Puncak Pohon

h = Jarak Pengukuran.

• Diameter

Ø = П x R

Keterangan :

Ø = Diameter Pohon

П = Constanta Untuk jari -jari Lingkaran ( 3,14 )

R = Keliling Lingkaran.

ü Kelurusan Batang

ü Kesilindrisan

ü Permukaan batang

ü Cacat


Apabila dalam pengamatan terdapat pohon yang memenuhi kriteria pohon induk/plus selanjutnya dilakukan penomoran dan penandaan pohon Induk/Plus dengan cat pada batang pohon pada ketinggian ±130 cm.


Artikel Terkait :

  1. Definisi Benih
  2. Definisi Benih Bermutu
  3. Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
  4. Definsi Sumber Benih
  5. Viabilitas Benih
  6. Vigor Benih
  7. Dormansi Benih
  8. Tipe Dormansi Benih
  9. Perlakuan Awal Dormansi Fisik
  10. Metabolisme Perkecambahan
  11. Pengaruh Suhu Selama Penyimpanan Terhadap Daya Kecambah Benih
  12. Penyimpanan Benih
  13. Periode Simpan Benih
  14. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih





Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas


Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas diuraikan sebagai berikut :


a. Aksesibilitas.

Faktor penting yang perlu dipertimbangkan adalah letak dan posisi calon lokasi yang sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau dan didatangi, ketersedian faktor ini akan memberikan kemudahan dalam upaya pemeliharaan, pengambilan stek (produksi) serta kemudahan dalam pengangkutan stek, penjarangan, dan pekerjaan penting lainnya. Aksesibiltas yang baik ditunjukan dengan adanya jalan penghubung yang dapat dilalui oleh kendaraan roda 2 (dua) maupun 4 (empat). Tegakan diterima sebagai calon sumber benih jika mudah dikunjungi, dekat jalan, dan topografi datar.


b. Jumlah Pohon

Pada hutan tanaman jumlah dan jarak antar pohon tidak menjadi syarat penilaian. Untuk Kebun Benih Pangkas jumlah klon minimal 20 Klon.


c. Fenotipe

Tegakan diterima sebagai calon sumber benih jika kuatitasnya termasuk rata-rata hingga di atas rata-rata. Penentuan kualitas tegakan dilakukan terhadap bentuk, kelurusan dan kesilindrisan batang. Tegakan termasuk di atas rata-rata jika lebih banyak pohon yang menunjukkan ciri-ciri tersebut.


d. Pembungaan dan Pembuahan

Karena Kebun Benih Pangkas hanya menghasilkan stek dan bukan benih, maka Penilaian pembuangaan dan pembuahan pada Kebun Benih Pangkas tidak diperlukan. Untuk menghitung produksi stek digunakan rumus sebagai berikut :

P = E(RM x F)S dimana

P = planlet yang dihasilkan

E = sumber jaringan (eksplan)

RM= rate of multiplication (rata-rata 2,5)

F = kegagalan (failed) berupa kematian, kontaminasi, dll

s = jumlah periode multiplikasi (sub kultur)


e. Keamanan

Tegakan diterima sebagai calon sumber benih jika bebas dari perambahan, penyerobotan, penebangan liar, tebang pilih, gangguan ternak, dan kebakaran. Seringkati informasi gangguan terhadap tegakan dapat dilihat di lapangan dan diinformasikan oleh pemilik.


f. Kesehatan Pohon

Tegakan diterima sebagai calon sumber benih jika bebas atau sedikit serangan hama dan penyakit, yang terlihat dari ciri-ciri kematian pohon yang acak dalam jumlah kecil dan tidak mengelompok.



Sumber Gambar : al-zaytun.tripod.com




Artikel Terkait :


Definisi Sumber Benih

Definisi dan Pengertian Sumber benih adalah suatu individu atau tegakan baik yang tumbuh secara alami (hutan alam) ataupun yang ditanam (hutan tanaman) yang digunakan (ditunjuk, dibangun dan dikelola sebagai sumber benih). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 85/Kpts-II/ 2001, ada 6 klas atau kategori sumber benih tanaman hutan sebagai berikut:
  1. Zona pengumpulan benih,
  2. Tegakan benih teridentifikasi,
  3. Tegakan benih terseleksi,
  4. Areal produksi benih (APB),
  5. Tegakan benih provenan dan kebun benih

Sumber benih adalah Suatu tegakah hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman yang ditunjuk atau dibangun khusus untuk dikelola guna memproduksi benih bermutu.

Pohon induk adalah suatu pohon yang berada pada hutan alam dimana benih atau bahan vegetatifnya diambil untuk dikembangkan.
Pohon plus adalah pohon yang diseleksi berdasarkan satu atau lebih criteria seleksi. Kriteria seleksi tergantung jenisnya dan tujuan akhir pemanfaatan pohon.
Sertifikasi sumber benih adalah proses pemberian sertifikat kepada sumber benih yang menginformasikan keadaan sumber benih yang bermutu.
Tegakan Benih Teridentifikasi adalah tegakan alam atau tanaman dengan kualitas rata-rata yang digunakan untuk menghasilkan benih dan lokasinya dapat teridentifikasi dengan tepat.
Tegakan benih Terseleksi adalah suatu tegakan alam atau tanaman dengan pohon fenotipe bagus untuk sifat-sifat penting (missal batang lurus, tidak cacat dan percabangan ringan)
Areal Produksi Benih adalah suatu area[ tegakan benih terseleksi yang kemudian ditingkatkan kualitasnya melalui penebangan pohon-pohon jelek dan dipelihara agar menghasilkan benih berlimpah
Tegakan benih provenan adalah tegakan yang dibangun dari benih yang provenannya tetah teruji dan diketahui keunggulannya.
Kebun benih klon adalah sumber benih yang dibangun dengan bahan vegetatif (misalnya : ranting, tunas, mata tunas dan lain-lain) yang berasal dari pohon plus.
Kebun benih semai adalah sumber benih yang dibangun dengan benih yang berasal dari pohon plus.
Kebun pangkas adalah pertanaman yang dibangun untuk tujuan khusus sebagai penghasil bahan stek. Kebun pangkas dikelola intensif dengam pemangkasan, pemupukan, dsb untuk meningkatkan produksi bahan stek. Kebun pangkas dibangun dari benih atau bahan vegetatif yang dikumpulkan dari pohon plus.
Keberhasilan dan kualitas tanaman sangat tergantung kepada sumber benih yang digunakan. Benih dari Areal Produksi Benih (APB) yang terbaik dapat meningkatkan volume 5-12% dibandingkan benih dari tegakan benih. Penggunaan benih dari kebun benih klonal dapat menghasilkan peningkatan volume 5-10% dibandingkan dengan APB. Sedangkan penggunaan benih dari kebun benih klonal dapat menghasilkan peningkatan volume sebesar 12 % dibandingkan dengan tegakan benih.
Pohon plus jati di Jawa terdapat sebanyak 182 pohon, tersebar di Jawa Tengah sebanyak 111 pohon (8 KPH) dengan produksi benih 55,5 - 333 kg/tahun, di Jawa Timur sebanyak 53 pohon (6 KPH) dengan produksi benih 26,5 - 159 kg/tahun, sedangkan di Jawa Barat sebanyak 18 pohon (8 KPH) dengan produksi benih 9 - 54 kg/tahun.

Artikel Terkait :

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer