Showing posts with label hutan tanaman. Show all posts
Showing posts with label hutan tanaman. Show all posts

TEGAKAN CAMPURAN | Terdiri Lebih dari Satu Jenis Pohon Dominan


Pengertian dan definisi dari Tegakan Campuran adalah suatu tegakan yang susunannya terdiri lebih dari satu jenis pohon dominan. Tegakan campuran mempunyai banyak keuntungan secara biologis dan ekonomis, disamping ada juga kekurangan-kekurangannya.

Keuntungan atau Kelebihan Tegakan Campuran antara lain adalah :
  1. Tempat tumbuh dapat dimanfaatkan lebih baik oleh akar, dan menambah daya tahan tehadap angin apabila jenis berakar dangkal dicampur dengan jenis berakar dalam.
  2. Daur hara lebih baik, karena proses dekomposisi yang lebih cepat dari campuran berbagai jenis daun.
  3. Ruang tajuk dapat dimanfaatkan dengan penutupan yang lebih baik, khususnya bila campuran terdiri dari jenis toleran dan intoleran.
  4. Iklim mikro tegakan sehat dan lebih tahan terhadap jenis gangguan
Kekurangan atau Kelemahan dari tegakan campuran antara lain adalah:
  1. tidak semua merupakan jenis yang tinggi nilainya,
  2. pengelolaannya tidak mudah,
  3. pemungutan hasilnya memerlukan biaya yang tinggi, dan
  4. cara permudaannya lebih sulit.

Artikel Terkait :


TEGAKAN MURNI | Pohon-Pohon yang Homogen


Pengertian dan Definisi dari Tegakan Murni adalah suatu tegakan yang disusun oleh 90% atau lebih, pohon dominan dan kodominan dari jenis yang sama (Pohon-Pohon Homogen). Tegakan hutan murni terbentuk karena satu atau lebih faktor, yang antara lain:
  1. Kondisi iklim yang begitu berat, misalnya iklim yang sangat dingin, sehingga hanya sedikit jenis saja yang mampu tumbuh dalam areal tersebut. Dalam kondisi seperti itu sangat memungkinkan terbentuknya tegakan murni.
  2. Kondisi tempat tumbuh yang khusus, misalnya pada daerah rawa-rawa, dengan tingkat keasaman tanah yang tinggi, tanah dengan kandungan magnesium yang tinggi, sehingga hanya jenis-jenis tertentu yang mampu bertahan untuk tumbuh.
  3. Adanya bencana alam seperti kebakaran, angin topan, epidemi hama, atau penyakit, dan banjir, memungkinkan hanya sedikit jenis yang mampu tumbuh dan berkembang pada kondisi tempat tumbuh seperti itu.
  4. Jenis agresif yang sangat toleran, sehingga mampu menaungi setiap jenis pesaing.
  5. Hutan tanaman yang memang sejak semula ditanam dengan berbagai pertimbangan ditanam secara monokultur, maka tegakan murni sudah tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan baik dilihat dari aspek ekologis maupun ekonomis.

    Keuntungan atau kelebihan dari tegakan murni antara lain adalah:
    • bahwa keseluruhan kawasan hutan dapat diperuntukan bagi jenis yang paling bernilai sesuai dengan kondisi tempat tumbuh.
    • Pengelolaannya relatif sederhana dan murah.
    • Biaya pemanenan hasil dan pemasarannya juga lebih murah, dan
    • cara mempermudahnya juga lebih sederhana.
    Sedang kelemahan atau kekurangannya antara lain adalah bahwa
    • tegakan murni kurang fleksibel dalam memenuhi perubahan permintaan pasar,
    • mialiestetis dan rekreasi umumnya kurang menarik,
    • kurang mendukung kehidupan satwa liar yang beragam, dan
    • peka terhadap berbagai jenis gangguan hama dan penyakit.

Artikel Terkait :

PENGERTIAN PEMOTONGAN CABANG (PRUNNING)


 

Pengertian dari Pemotongan Cabang (Prunning) adalah suatu tindakan pemeliharaan tegakan dengan cara memotong cabang-cabang dari batang pohon-pohon yang relative muda, dengan tujuan agar dapat diperoleh batang yang bebas dari mata kayu, dengan kualitas yang lebih baik. Memang cabang-cabang tersebut sebetulnya dapat tanggal secara alamiah khususnya apabila jarak antara pohon rapat, namun demikian telah diketahui bahwa rapatnya jarak antar pohon, juga akan dapat mengurangi volume produksi yang laku dijual dari suatu tegakan.



 

Perlakuan yang berupa pemotongan cabang merupakan suatu kegiatan pemeliharaan tegakan, yang memerlukan dana cukup mahal, dengan hasil yang nilainya sangat rendah, sebagai kayu bakar, atau mungkin tidak laku dijual. Biaya pemotongan cabang tentunya bervariasi, mulai dari yang murah sampai yang sangat mahal, tergantung dari jumlah pohon yang dipangkas per hektar, juga jumlah dan ukuran dari cabang, tinggi pemotongan cabang, kecepatan pertumbuhan, tingkat suku bunga yang dibebankan pada investasi modal, serta waktu yang diperlukan, sampai dengan tegakan tersebut siap panen.


Karena hasil dari pemotongan cabang niainya sangat rendah, maka kegiatan ini lebih cendrung sebagai bagian dari investasi modal. Tindakan tersebut dapat diterima secara ekonomis, apabila biaya yang diperlukan  nilainya lebih rendah dari selisih antara nilai batang yang dipotong cabangnya, dengan yang tidak dipotong pada akhir daur, walaupun prediksi untuk hal ini bukan merupakan sutu hal mudah.


Dari penelitian yang ada, dilaporkan bahwa tindakan pemotongan cabang pada beberapa jenis tertentu dengan waktu tertentu, telah memberikan keuntungan finansial yang lebih dibanding dengan yang tidak. Pemotongan cabang biasanya dilakukan terhadap pohon-pohon yang relatif muda, dan hanya cabang-cabang  yang berada pada bawah dari batang. Karena bagian batang inilah yang mempunyai nilai paling tinggi,  dan biaya pemotongan cabang akan semakin tinggi dengan semakin tingginya letak cabang tersebut.

DEFINISI DAN PENGERTIAN CABUTAN (TANAMAN)

 

Definisi dan Pengertian Cabutan adalah salah satu cara pembiakan vegetatif tanaman dengan mengambil bibit atau mencabut bibit dari tempat tumbuhnya, tanpa menyertakan tanah yang melingkupi tanaman tersebut. Cabutan merupakan bentuk bibit yang berasal dari pembiakan generatif (berasal dari biji).




Pada waktu pemindahan semai biasanya terjadi kerusakan akar yang mengakibatkan sistem perakaran dengan bagian di atas tanah tidak seimbang.




Bibit-bibit tersebut akan cepat kering dan kehilangan daya hidupnya karena air dan karbohidrat terus terbuang lewat penguapan, sementara sistem perakarannya belum berfungsi. Ada beberapa cara untuk mengatasi hal itu antara lain :
  1. dengan mengurangi daun terutama daun muda yang mempunyai lapisan kutikula tipis;
  2. pemangkasan cabang atau batang, tetapi cara ini mengandung resiko karena adanya luka-luka bekas potongan akan memudahkan masuknya patogen penyebab penyakit.
  3. bibit yang dipindahkan dibungkus jadi satu dan diusahakan agar akar-akarnya tertutup rapat sedang bagian atas dibiarkan terbuka;
  4. pada waktu pengangkutan diusahakan semai dalam kondisi basah/lembab, biasanya tanah diikutsertakan atau dibiarkan terbuka, tetapi kelembabannya harus tetap terjaga.




PENGERTIAN DAN DEFINISI TEGAKAN HUTAN


Pengertian dan Definisi Tegakan Hutan adalah suatu skala unit ekosistem hutan yang dapat diidentifikasi relatif lebih homogen. Komposisi, struktur, dan fungsi ekologis di dalam tegakan cukup mirip. Bentuk pengelolaan dan pemanfaatan dapat diterapkan secara seragam dan tidak ada perubahan parameter ekologi sesuai yang diinginkan.

Dalam kehutanan konvensional, "tegakan" sebagian besar ditentukan oleh karakteristik kayu, yang pada gilirannya didorong oleh variabel ekonomi jangka pendek . Namun, dalam rangka untuk merencanakan dan melaksanakan pemanfaatan hutan bertanggung jawab secara ekologis menggunakan pendekatan berbasis ekosistem, tegakan ditentukan dalam kaitannya dengan faktor-faktor ekosistem secara keseluruhan. Hal ini diperlukan untuk mempertahankan berfungsi hutan secara keseluruhan pada level tegakan dan lansekap.

Dengan kata lain, batas-batas tegakan tidak ditentukan oleh kriteria manajemn yang kaku seperti ukuran kayu dan kualitas kayu, tetapi oleh spektrum penuh parameter ekosistem yang telah dibentuk oleh pola gangguan alam dan yang mencerminkan pergerakan energi, unsur hara, air, dan hewan yang masuk dan keluar dari suatu ekosistem tertentu.

Pendekatan berbasis ekosistem harus selalu mempertimbangkan bahwa apa yang terjadi pada tegakan atau skala yang terlihat juga akan berdampak pada berbagai skala lainnya, dari lanskap sampai bagian terkecil.

DEFINISI TENTANG HUTAN :

.

TEGAKAN SEUMUR


Pengertian dan Definisi dari Tegakan Seumur adalah Tegakan yang semua pohonnya ditanam pada tahun yang sama, atau pada waktu yang bersamaan. Tegakan ini umumnya ditandai dengan tajuk yang seragam. Pohon kecil merupakan pohon yang tertekan, prose regenerasi terjadi pada periode yang pendek. Kemungkinan terjadinya erosi lebih besar selama periode regenerasi, dan pada waktu tegakan masih muda. Bahaya gangguan terhadap hama, penyakit, dan api besar.

Keuntungan dan kelebihan dari tegakan seumur adalah :
  • pengelolaan inventerisasi dan pemungutan hasil, sederhana;
  • memungkinkan untuk penggunaan alat-alat besar dan tingkat efisiensi yang lebih tinggi;
  • dan biaya lebih murah;
  • pemendekan daur dengan melalui pemeliharaan yang intensif; dan jenis unggul;
  • tingkat pertumbuhannya lebih seragam; dan
  • tebang antara, lebih mudah dilaksanakan.

Beberapa kelemahan dan kekurangan tegakan seumur antara lain adalah:
  • perlunya dilakukan tebangan antara penjarangan dan pemeliharaan yang terus-menerus,
  • untuk mendapatkan tegakan akhir yang baik,
  • sehingga perlu ada dana pengeluaran yang kontinyu,
  • serta nilai estetis, dan rekreasi yang umumnya lebih rendah.

Artikel Terkait :


TEGAKAN TIDAK SEUMUR


Pengertian dan Definisi dari Tegakan Tidak Seumur adalah tegakan yang tersusun oleh pohon-pohon setiap umur, mulai dari tingkat semai, pancang tiang dan pohon masak tebang. Tegakan tidak seumur ditandai dengan tajuk yang terputus dan tidak seragam; pohon-pohon kecil merupakan semai dan sapihan muda; proses regenerasi yang tidak menentu; kemungkinan terjadinya erosi kecil; bahaya terhadap berbagai gangguan seperti kebakaran, hama dan penyakit, juga kecil.

Kelebihan dan keuntungan pengelolaan tegakan tidak seumur terutama bersifat ekologis. Sungguh pun demikian ada juga keuntungan yang sifatnya ekonomis, seperti:
  • dapat menghasilkan uang dalam interval waktu yang pendek;
  • kurang diperlukan anggaran khusus untuk tindakan pemeliharaan tegakan;
  • keluwesan yang lebih tinggi dalam pemanenan hasil;
  • kemudahan dan kepastian dalam permudaan alamnya;
  • serta tahan terhadap berbagai jenis gangguan.

Adapun kerugian dan kelemahan pengelolaan tegakan tidak seumur yang sifatnya ekonomis adalah:
  • biaya pemungutan hasil,
  • biaya administrasi, dan biaya pemeliharaan jalan yang lebih tinggi;
  • kualitas hasil panen yang kurang baik;
  • saat pengaturan pertumbuhan dan hasil yang tidak mudah.

Artikel Terkait :



HUTAN TANAMAN

hutan tanaman

Pengertian dan Definisi Hutan Tanaman adalah hutan yang dibangun dengan teknik silvikultur dan ditanami jenis-jenis tanaman tertentu untuk tujuan pelestarian lingkungan dan menjadi suplai bahan baku industri. Hutan tanaman yang dikelola dan diusahakan dapat dibagun oleh suatu lembaga ataupun perorangan.

Di Pulau Jawa dan Madura, Pengelolaan sumber daya hutan termasuk pembangunan hutan tanaman dikelola oleh suatu Badan Usaha Milik Negara berbentuk Perusahaan Umum yang disebut Perhutani. Telah diketahui dengan luas bahwa hutan tanaman di pulau Jawa didomimasi oleh jenis tanaman Jati (Tectona grandis) dan merupakan sisa peninggalan jaman penjajahan Belanda. Hutan-hutan tanaman ini masih terus dikelola oleh Perhutani untuk memproduksi kayu bahan baku Industri.

Pada pekarangan dan lahan-lahan milik rakyat dapat ditanami jenis-jenis pohon hutan yang dijadikan hutan tanaman. Hutan tanaman seperti ini ditanam oleh perorangan atau kelompok masyarakat sebagai suatu usaha meningkatkan pendapatan. Pembuatan hutan tanaman yang dilakukan biasanya ditumpangsarikan dengan tanaman pertanian atau lebih dikenal dengan istilah "Agroforestri".

Hutan Tanaman yang diperuntukan sebagai penghasil bahan baku Industri dinamakan Hutan Tanaman Industri. Hutan tanaman dapat ditanam secara monokultur atau polikultur. Penanaman secara monokultur hanya mempergunakan satu jenis tanaman, sedangkan secara polikultur mempergunakan berbagai jenis tanaman.

Bebrapa manfaat dan tujuan pembangunan hutan tanaman dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Sebagai pemasok bahan baku bagi kebutuhan industri hasil hutan.
  • Memperbaiki lingkungan hidup agar menjadi sehat dan lestari
  • Meningkatkan produktivitas lahan dan hutan
  • Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat
  • Memperluas lapangan kerja.

Artikel Terkait :

HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)


Definisi dan Pengertian dari Hutan Tanaman Industri atau HTI adalah hutan tanaman yang dikelola dan diusahakan berdasarkan prinsip pemanfaatan yang optimal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Penarapan kedua prinsip itu selalu diupayakan agar dapat berjalan selaras dan seimbang. Dalam pembangunan nasional, sebagai yang digariskan dalam Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1990, tujuan pengusahaan HTI adalah :
  1. Menunjang pengembangan industri hasil hutan dalam negeri guna meningkatkan nilai tambah dan devisa.
  2. Meningkatkan produktivitas lahan dan lingkungan, serta memperluas lapangan kerja dan lapangan usaha.

Tujuan tersebut dijabarkan lebih jauh sebagaimana yang diformulasikan oleh Ditjen Pengusahaan Hutan (1991), bahwa tujuan pembangunan HTI antara lain adalah untuk :

  1. Membangunan hutan tanaman yang secara ekonomis menguntungkan, secara ekologis sehat, dan secara sosial bermanfaat bagi masyarakat setempat.
  2. Meningkatkan produktivitas hutan dalam arti meningkatkan riap ( growth per ha/tahun), sehingga diperoleh volume akhir daur (yield) yang tinggi.
  3. Memenuhi kebutuahan bahan baku industri yang ada (existing industry), serta yang akan dikembangkan.

Sasaran pada akhir jangka waktu pembangunan HTI, diarahkan pada pembentukan hutan yang tertata denagan baik, terutama dalam hal pengelolaannya, komposisi dan struktur hutannya, serta lingkungan biofisik dan sosial ekonominya. Sedangkan sasaran yang akan dicapai pada setiap periode lima tahun, adalah pembentukan penutupan lahan dengan tumbuhan hutan yang berkualitas, perampungan penataan kawasan, serta konsolidasi unit HTI dengan mengantisipasi pembangunan regional dan pembangunan kehutanan daerah, termasuk pembangunan dan pengembangan indistri perkayuan.

Pengusahaan HTI pada hakekatnya merupakan alokasi sumber daya antar waktu. Sumberdaya tersebut berupa sumber daya alam (hutan, tanah dan air) tenaga kerja, modal, sarana/prasarana dan kemampuan manejerial yang profesional.

Pengusahaan HTI merupakan suatu asaha yang berjangka panjang, sehingga perlu dikelola sebaik-baiknya dengan menerapkan prinsip-prinsip ekonomi dalam pengusahaanya agar mampu memberikan keuntungan secara terus-menerus secara lestari.

Pengusahaan HTI sangat bergantung pada keadaan alam dan memerlukan waktu panjang, serta mengandung resiko kegagalan yang tidak kecil, terutama apabila tidak dilengkapi dengan sarana pengendalian yang memadai. Karena sifat usaha yang demikian itu, maka perencanaan yang matang yang meliputi seluruh tahap pengusahaan, merupakan salah satu persyaratan untuk bisa mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan.


Artikel Terkait :


ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer