Pengertian dan Definisi dari Hutan Per4w4n adalah Hutan yang belum mengalami pengaruh oleh aktivitas manusia. Hutan ini masih asli, belum mengalami penebangan tegakan. Hutan per4w4n ini sering disebut juga Hutan Primer karena didalamnya belum terjadi kegiatan eksploitasi hutan.
Hutan per4w4n merupakan jenis hutan yang telah mencapai usia yang panjang dan menunjukkan ciri-ciri biologis yang unik. Hutan yang berusia tua biasanya berisi pohon-pohon yang besar dan sudah tua, dan batang yang besar. Kematian individu pohon menciptakan rumpang atau celah dalam lapisan kanopi utama, memungkinkan cahaya dapat menembus kanopi utama dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi fotosintesis di bawah naungan tersebut.
Itulah mengapa di bawah naungan hutan berusia tua tumbuhan dapat berkembang walaupun dalam keterbatasan. Hutan yang sudah tua dan spesifik, biasanya memiliki lapisan struktur secara vertikal maupun horisontal dari berbagai jenis pohon, kelas umur, dan ukuran, serta akar banir yang terbentuk pada tanah dengan berbagai jenis jamur. Hutan berusia tua secara struktural beragam sehingga ditemukan keragaman habitat yang lebih tinggi dari hutan dalam tahap pertumbuhan lainnya.
Dengan demikian, keragaman jenis juga lebih tinggi dapat dipertahankan di hutan berusia tua, atau setidaknya keanekaragaman hayati yang berbeda dari jenis hutan lainnya. Banyak tegakan hutan tua terancam oleh perusakan habitat karena penebangan kayu yang berlebihan. Kerusakan yang dilakukan mengurangi keanekaragaman hayati, yang mempengaruhi tidak hanya hutan tua itu sendiri, tetapi juga spesies asli yang hidup pada habitat hutan tersebut.
Artikel Terkait :
Hutan per4w4n merupakan jenis hutan yang telah mencapai usia yang panjang dan menunjukkan ciri-ciri biologis yang unik. Hutan yang berusia tua biasanya berisi pohon-pohon yang besar dan sudah tua, dan batang yang besar. Kematian individu pohon menciptakan rumpang atau celah dalam lapisan kanopi utama, memungkinkan cahaya dapat menembus kanopi utama dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi fotosintesis di bawah naungan tersebut.
Itulah mengapa di bawah naungan hutan berusia tua tumbuhan dapat berkembang walaupun dalam keterbatasan. Hutan yang sudah tua dan spesifik, biasanya memiliki lapisan struktur secara vertikal maupun horisontal dari berbagai jenis pohon, kelas umur, dan ukuran, serta akar banir yang terbentuk pada tanah dengan berbagai jenis jamur. Hutan berusia tua secara struktural beragam sehingga ditemukan keragaman habitat yang lebih tinggi dari hutan dalam tahap pertumbuhan lainnya.
Dengan demikian, keragaman jenis juga lebih tinggi dapat dipertahankan di hutan berusia tua, atau setidaknya keanekaragaman hayati yang berbeda dari jenis hutan lainnya. Banyak tegakan hutan tua terancam oleh perusakan habitat karena penebangan kayu yang berlebihan. Kerusakan yang dilakukan mengurangi keanekaragaman hayati, yang mempengaruhi tidak hanya hutan tua itu sendiri, tetapi juga spesies asli yang hidup pada habitat hutan tersebut.
Artikel Terkait :
- DEFINISI HUTAN
- DEFINISI HUTAN ALAM
- DEFINISI HUTAN PRIMER
- DEFINISI HUTAN SEKUNDER
- DEFINISI HUTAN RAWA
- DEFINISI HUTAN PERDU
- DEFINISI HUTAN PER4W4N
- DEFINISI HUTAN PEGUNUNGAN
- DEFINISI HUTAN PANTAI
- DEFINISI HUTAN MUSIM
- DEFINISI HUTAN KEMASYARAKATAN
- DEFINISI HUTAN KONVERSI
- DEFINISI HUTAN LINDUNG
- DEFINISI HUTAN MANGROVE
- DEFINISI HUTAN KLIMAKS
- DEFINISI HUTAN TANAMAN
- DEFINISI HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
- DEFINISI HUTAN KOTA
- DEFINISI DEGRADASI HUTAN
- DEFINISI DEFORESTASI
- DEFINISI REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
- DEFINISI KONSERVASI TANAH
- MANFAAT DAN FUNGSI HUTAN LINDUNG
- FORMASI EKOSISTEM HUTAN
- EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS
- EKOSISTEM HUTAN MUSIM
- EKOSISTEM HUTAN PANTAI
- EKOSISTEM HUTAN PAYAU ATAU MANGROVE
- EKOSISTEM HUTAN RAWA
- EKOSISTEM HUTAN GAMBUT
- EKOSISTEM HUTAN TANAMAN
No comments:
Post a Comment