Showing posts with label Mangrove. Show all posts
Showing posts with label Mangrove. Show all posts

HUTAN MANGROVE sering disebut Hutan Bakau, Hutan Payau atau Hutan Pasang Surut

Gambar Hutan Mangrove dengan Bentuk Perakaran yang Khusus

Hutan Mangrove sering disebut juga hutan bakau, hutan payau atau hutan pasang surut, merupakan suatu ekosistem peralihan antara darat dan laut. Pengertian dan definisi ini sering dipakai untuk menggambarkan hutan mangrove secara keseluruhan dengan jenis-jenis yang terdapat didalamnya.

Hutan mangrove terdapat di daerah tropis dan sub tropis di sepanjang pantai yang terlindung dan di muara sungai. Sebagai daerah peralihan antara darat dan laut, ekosistem mangrove mempunyai gradien sifat lingkungan yang berat; sehingga hanya jenis-jenis tertentu yang memiliki toleransi terhadap kondisi lingkungan seperti itulah yang dapat bertahan hidup dan berkembang.

Vegetasi hutan mangrove umumnya terdiri dari jenis-jenis yang selalu hijau (evergreen plant) dari beberapa famili. Untuk adaptasi terhadap kondisi yang ekstrim, maka jenis-jenis tersebut mempunyai bentuk-bentuk perakaran yang khusus. Sonneratia spp, Avicennia spp dan Xylocarpus spp mempunyai akar horisontal; Bruguiera spp dan Lumnitzera spp berakar tunjang, sedangkan Ceriops spp tidak mempunyai bentuk perakaran yang khusus tetapi akarnya terbuka dan bagian bawah batangnya mempunyai lenti sel yang besar.

Hutan mangrove di Indonesia tersebar di daerah-daerah pantai dan muara dari banyak pulau yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Jawa, Nusa Tenggara dan yang terluas adalah di Papua.


Artikel Terkait :
  1. Definisi Mangrove
  2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
  3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
  4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
  5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
  6. Suksesi Hutan Mangrove
  7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
  8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
  9. Penyebaran Hutan Mangrove
  10. Struktur Hutan Mangrove
  11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
  12. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
  13. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
  14. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
  15. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
  16. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
  17. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
  18. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
  19. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
  20. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
  21. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
  22. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
  23. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

DEFINISI DAN PENGERTIAN AKAR NAFAS (Pneumatophore)

 Gambar Akar Nafas Jenis Mangrove Sonneratia sp


Definisi dan Pengertian Akar Nafas adalah akar yang tumbuh dan berkembang dengan fungsi sebagai pembantu pernafasan tanaman. Jenis tumbuhan yang memiliki akar nafas, umumnya tumbuh pada media tumbuh yang khusus, seperti pada daerah yang ditumbuhi oleh jenis-jenis mangrove atau pada hutan-hutan rawa.

Jenis penyusun hutan mangrove mempunyai akar nafas dengan bentuk yang bermacam-macam misalnya Genus Sonneratia dan Genus Avicennia mempunyai akar horisontal, Bruguiera berakar lutut, sedang Rhizopora mempunyai akar tunjang.

Jenis vegetasi mangrove mempunyai bentuk khusus yang menyebabkan mereka dapat hidup di perairan yang dangkal yaitu mempunyai akar pendek, menyebar luas dengan akar penyangga atau tundung akarnya yang khas tumbuh dari batang dan atau dahan. Akar-akar dangkal sering memanjang yang disebut ”pneumatofor” ke permukaan subtrat yang memungkinkan mereka mendapatkan oksigen dalam lumpur yang anoksik dimana pohon-pohon ini tumbuh. Daun-daunnya kuat dan mengandung banyak air dan mempunyai jaringan internal penyimpan air dan konsentrasi garamnya tinggi. Beberapa jenis tumbuhan mangrove mempunyai kelenjar garam yang menolong menjaga keseimbangan osmotik dengan mengeluarkan garam (Nybakken, 1988).


Gambar Jenis Akar Mangrove Rhizopora sp 

Selanjutnya :

Artikel Mangrove :
  1. Definisi Mangrove
  2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
  3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
  4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
  5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
  6. Suksesi Hutan Mangrove
  7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
  8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
  9. Penyebaran Hutan Mangrove
  10. Struktur Hutan Mangrove
  11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
  12. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
  13. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
  14. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
  15. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
  16. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
  17. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
  18. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
  19. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
  20. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
  21. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
  22. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
  23. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

PENYEBARAN HUTAN MANGROVE


Diperkirakan sekitar 89 spesies mangrove yang terdapat di dunia, yang terdiri dari 31 genus dan 22 famili. Untuk Indonesia di perkirakan ada sekitar 38 spesies yang tumbuh dan tersebar pada beberapa daerah, seperti Aceh, Riau, Jawa, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya (Supriharyono, 2000).

Hutchinson (1965) mengatakan bahwa pada umumnya faktor-faktor abiotik membentuk garis batas luar dan didalam garis batas tersebut vegetasi dapat bertahan hidup, tetapi faktor-faktor lain dapat menyebabkan suatu vegetasi tidak hadir pada suatu tempat tertentu di dalam garis batas tersebut.




Artikel Terkait :
  1. Definisi Mangrove
  2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
  3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
  4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
  5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
  6. Suksesi Hutan Mangrove
  7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
  8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
  9. Penyebaran Hutan Mangrove
  10. Struktur Hutan Mangrove
  11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
  12. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
  13. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
  14. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
  15. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
  16. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
  17. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
  18. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
  19. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
  20. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
  21. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
  22. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
  23. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

STRUKTUR HUTAN MANGROVE



Hutan mangrove merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin (Nybakken, 1992). Hutan mangrove meliputi pohon-pohon dan semak yang tergolong kedalam 8 famili dan terdiri atas 12 genera tumbuhan berbunga : Avicenia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Lumnitzera, Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan Conocarpus (Bengen, 2000).

Indonesia merupakan salahsatu negara di dunia yang memiliki hutan mangrove dengan keanekaragaman jenis yang tinggi. Tercatat terdapat 202 jenis yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis liana dan 44 jenis epifit. Gause (1997) mengatakan bahwa populasi berbagai jenis dengan keperluan sumber daya yang sama tidak dapat berkonsentrasi untuk waktu yang tidak terbatas dan bahwa hal ini akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman di dalam dan antar habitat. Namun demikian hanya terdapat kurang lebih 47 jenis tumbuhan yang spesifik hutan mangrove.

Paling tidak di dalam hutan mangrove terdapat salah satu jenis tumbuhan sejati penting atau dominan yang termasuk kedalam 4 famili : Rhizophoraceae (Rhizophora, Bruguiera dan Ceriops), Sonneratiaceae (Sonneratia), Aviceniaceae (Avicenia), dan Meliaceae (xylocarpus).



Artikel Terkait :
  1. Definisi Mangrove
  2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
  3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
  4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
  5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
  6. Suksesi Hutan Mangrove
  7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
  8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
  9. Penyebaran Hutan Mangrove
  10. Struktur Hutan Mangrove
  11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
  12. Penyebab Kegagalan Penanaman Mangrove
  13. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
  14. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
  15. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
  16. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
  17. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
  18. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
  19. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
  20. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
  21. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
  22. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
  23. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
  24. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

KOMPOSISI JENIS DAN ZONASI HUTAN MANGROVE



Jenis-jenis mangrove memiliki tuntutan dan siklus hidup yang berbeda-beda, sehingga komposisi hutan mangrove juga berbeda dari suatu tempat ke tempat lain. Hal ini disebabkan karena keberadaan komunitas hutan mangrove sangat bergantung pada faktor ekologisnya, antara lain :
  1. Tipe tanah, keras dan lembek, berpasir atau berlumpur dala berbagai perbandingan.
  2. Salinitas/kadar garam dalam per mil, dari variasi rata-rata harian maupun tahanan, yang secara kasar berkaitan dengan frekwensi.
  3. Lama serta dalamnya penggenangan yang dialami jenis tersebut.
  4. Ketahanan jenis-jenis mangrove terhadap kuat arus dan ombak.
Komposisi hutan mangrove terdiri dari asosiasi Avicenia spp, Sonneratia spp, Rhizophora spp, Bruguiera spp, Ceriops spp, Lumnitzera spp dan Xylocarpus spp. Nipa merupakan batas hutan mangrove dan hutan rawa atau hutan pantai. Susunan formasi dari masing-masing di atas sangat dipengaruhi oleh kadar garam yang semakin ke darat semakin berkurang.

Jenis pohon yang berbeda membentuk zonasi vegetasi antara tempat yang satu dengan yang lain berbeda. Zonasi adalah mintakat atau suatu daerah yang dicirikan oleh suatu organisme atau biota yang hidupnya melimpah dan mendominasi serta seragam pada daerah tertentu, zonasi tumbuhan mangrove mempunyai variasi pada lokasi yang berbeda.

Hutan mangrove memiliki zona tumbuh tertentu. Pembagian zona ini di mulai dari bagian yang paling kuat mengalami pengaruh angin dan ombak yakni zona terdepan yang digenangi air berkadar garam tinggi dan ditumbuhi pohon pionir (Sonneratia spp). Dari depan kebelakang zona tumbuh mangrove antara lain :
    1. Zona yang paling depan yakni ; tumbuhan Avicenia spp (api-api) yang berasosiasi dengan Sonneratia spp, zona ini menghadapi ombak, tanah berlumpur agak lembek dengan salinitas tinggi.
    2. Zona Rhizophora (mange-mange) umumnya didominasi dengan tanaman bakau jenis Rhizophora spp. Pada beberapa tempat berasosiasi dengan jenis seperti Bruguiera sp (tongke).
    3. Zona Bruguiera, umumnya didominasi oleh tanaman bakau jenis Bruguiera spp. Pada beberapa tempat sering dijumpai berasosiasi dengan jenis lain seperti Ceriops tagal. Salinitas sedang.
    4. Zona kering dan nipa. Pada zona ini salinitas airnya sangat rendah dan tanahnya keras serta kurang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Daerah ini umumnya didominasi oleh tumbuhan nipa (Nypa fruticans).


Artikel Terkait :
  1. Definisi Mangrove
  2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
  3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
  4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
  5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
  6. Suksesi Hutan Mangrove
  7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
  8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
  9. Penyebaran Hutan Mangrove
  10. Struktur Hutan Mangrove
  11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
  12. Penyebab Kegagalan Penanaman Mangrove
  13. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
  14. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
  15. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
  16. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
  17. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
  18. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
  19. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
  20. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
  21. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
  22. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
  23. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
  24. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

Definisi Hutan Mangrove


Hutan mangrove merupakan suatu tipe hutan yang tumbuh di daerah pasang surut, terutama di pantai yang terlindung, laguna dan muara sungai yang tergenang pada saat pasang dan bebas dari genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap garam (Kusmana et al, 2003).

Kata mangrove merupakan kombinasi antara bahasa Portugis ”Mangue” dan bahasa Inggris ”grove” (Macnae, 1968 dalam Kusmana et al, 2003). Dalam bahasa inggris kata mangrove digunakan baik untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang surut maupun untuk individu-individu jenis tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut.

Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen dan hutan payau (bahasa Indonesia). Selain itu, hutan mangrove oleh masyarakat Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya yang berbahasa Melayu sering disebut dengan hutan bakau. Penggunaan istilah hutan bakau untuk hutan mangrove sebenarnya kurang tepat dan rancu, karena bakau hanyalah nama lokal dari marga Rhizophora, sementara hutan mangrove disusun dan ditumbuhi oleh banyak marga dan jenis tumbuhan lainnya. Oleh karena itu, penyebutan hutan mangrove dengan hutan bakau sebaiknya dihindari (Kusmana et al, 2003).



Jenis Bakau (Rhizophora sp)


Mangrove tersebar di seluruh lautan tropik dan subtropik, tumbuh hanya pada pantai yang terlindung dari gerakan gelombang; bila keadaan pantai sebaliknya, benih tidak mampu tumbuh dengan sempurna dan menjatuhkan akarnya. Pantai-pantai ini tepat di sepanjang sisi pulau-pulau yang terlindung dari angin, atau serangkaian pulau atau pada pulau massa daratan di belakang terumbu karang di lepas pantai yang terlindung (Nybakken, 1998).

    ekologi pulau marsegu

    Artikel  Mangrove :
    1. Definisi Mangrove
    2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
    3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
    4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
    5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
    6. Suksesi Hutan Mangrove
    7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
    8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
    9. Penyebaran Hutan Mangrove
    10. Struktur Hutan Mangrove
    11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
    12. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
    13. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
    14. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
    15. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
    16. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
    17. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
    18. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
    19. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
    20. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
    21. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
    22. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
    23. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon

      Artikel Terkait :

      Definisi MANGROVE



      Mangrove adalah jenis tumbuhan dikotil yang hidup di habitat payau. Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang buahnya berbiji berbelah dua. Pohon mangga adalah contoh pohon dikotil dan contoh tanaman monokotil adalah pohon kelapa. Kelompok pohon di daerah mangrove bisa terdiri atas suatu jenis pohon tertentu saja atau sekumpulan komunitas pepohonan yang dapat hidup di air asin. Hutan mangrove biasa ditemukan di sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis, antara 32° Lintang Utara dan 38° Lintang Selatan.

      Hutan mangrove merupakan ekosistem yang kompleks terdiri atas flora dan fauna daerah pantai, hidup sekaligus di habitat daratan dan air laut, antara batas air pasang dan surut. Berperan dalam melindungi garis pantai dari erosi, gelombang laut dan angin topan. Tanaman mangrove berperan juga sebagai buffer (perisai alam) dan menstabilkan tanah dengan menangkap dan memerangkap endapan material dari darat yang terbawa air sungai dan yang kemudian terbawa ke tengah laut oleh arus.




      Hutan mangrove tumbuh subur dan luas di daerah delta dan aliran sungai yang besar dengan muara yang lebar. Di pantai yang tidak ada sungainya, daerah mangrovenya sempit. Hutan mangrove mempunyai toleransi besar terhadap kadar garam dan dapat berkembang di daratan bersalinitas tinggi di mana tanaman biasa tidak dapat tumbuh.

      Istilah mangrove tidak selalu diperuntukkan bagi kelompok spesies dengan klasifikasi taksonomi tertentu saja, tetapi dideskripsikan mencakup semua tanaman tropis yang bersifat halophytic atau toleran terhadap garam. Tanaman yang mampu tumbuh di tanah basah lunak, habitat air laut dan terkena fluktuasi pasang surut. Sebagai tambahan, tanaman tersebut mempunyai cara reproduksi dengan mengembangkan buah vivipar yang bertunas (seed germination) semasa masih berada pada pohon induknya.


      Artikel Mangrove:
      1. Definisi Mangrove
      2. Peranan, Manfaat dan Fungsi Hutan Mangrove
      3. Zonasi dan Syarat Pertumbuhan Mangrove
      4. Zonasi Hutan Mangrove Menurut Komposisi Jenis
      5. Jenis Perakaran Akar Nafas (Pneumatophore) Pada Hutan Mangrove.
      6. Suksesi Hutan Mangrove
      7. Manfaat Hutan Mangrove Teluk Kotania Kabupaten Seram Barat Maluku
      8. Jenis - Jenis Tumbuhan Mangrove
      9. Penyebaran Hutan Mangrove
      10. Struktur Hutan Mangrove
      11. Komposisi Jenis dan Zonasi Hutan Mangrove
      12. Penyebab Kegagalan Penanaman Mangrove
      13. Zonasi Hutan Mangrove Andaman
      14. Sistim Silvikultur Hutan Mangrove
      15. Gambar-Gambar Hutan Mangrove
      16. Hutan Mangrove dan Manfaatnya
      17. Keanekaragaman Fauna pada Habitat Mangrove
      18. Perbanyakan Mangrove dengan Sistem Cangkok dalam Upaya Regenerasi Mangrove
      19. Konservasi Mangrove sebagai Pendukung Sumberhayati Perikanan Pantai
      20. Potensi Mangrove Sebagai Tanaman Obat
      21. Kriteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove
      22. Pembuatan Tanaman Rehabilitasi Hutan Mangrove
      23. Vegetasi-vegetasi di Tepi Pantai.
      24. Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon
      Artikel Terkait :

      ENDEMIK DAERAH

      JURNAL PENELITIAN

      Paling Populer