HUTAN INDONESIA : Kekayaan Alam yang Sangat Berharga


Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang beruntung diberikan kekayaan alam termasuk hutan yang sangat berharga dari Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan demikian hutan perlu dijaga dan dikelola dengan bijak wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Tanpa hutan apakah yang terjadi dengan bangsa Indonesia? Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan "Masyarakat Indonesia akan jauh lebih miskin kalau bukan karena manfaat hutan"
Indonesia terletak di wilayah tropis dengan daerah yang luas dari Sabang sampai Merauke dan memiliki biodiversitas yang tinggi dan khas.

Biodiversitas Indonesia termasuk tertinggi di dunia, melampaui daerah tropis di Amerika dan Afrika. Semua ini terbentuk karena Indonesia merupakan negara kepulauan, dimana setiap pulau, daerah, dan tapak mempunyai kekhususan tersendiri. Masing-masing tempat mempunyai karakteristik yang berbeda dan menghasilkan beragam flora dan fauna yang spesifik dan endemik.

Kekayaan Biodiversitas yang ada membutuhkan upaya pengelolaan, pengamanan, perlindungan dan pemanfaatan yang bijaksana memperhatikan lingkungan hidup agar tetap lestari untuk menjamin fungsinya sebagai penyangga kehidupan dan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa. Semua hal yang dilakukan untuk menjaga dan melestarikan flora dan fauna agar tidak hilang dari muka bumi Indonesia dan tetap terpelihara lestari sehingga tidak terjadi Kerusakan Hutan.

Pada saat ini luas kawasan hutan di Indonesia berkisar 130 juta hektar, 43 juta hektar merupakan hutan primer dan 42 juta hektar diantaranya sudah tidak berhutan lagi serta berkisar 48 juta hektar bekas tebangan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) baik yang masih beroperasi maupun yang tidak beroperasi lagi. Data dari Direktur Bina Rencana Pemanfaatan hutan produksi sampai dengan bulan Desember 2009, luas pemanfaatan kawasan hutan produksi di Indonesia 82.407.828 hektar, pemanfaatan dalam bentuk IUPHHK berkisar 35.377.895 hektar ( ± 49.93 % dari luas hutan produksi).



Artikel Terkait :



No comments:

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer