Showing posts with label Hama tanaman. Show all posts
Showing posts with label Hama tanaman. Show all posts

PENGERTIAN DAN FUNGSI FUNGISIDA


Pengertian Fungisida bila dilihat dari asal katanya, merupakan gabungan kata "fungi" dan "sida". Fungi berarti jamur atau kapang dan Sida berarti Racun. Jadi fungisida adalah bahan untuk meracuni atau mematikan jamur yang merupakan penyakit tanaman.

Fungisida adalah Bahan kimia yang dapat mematikan patogen, dapat disemprotkan untuk membunuh patogen yang ada atau untuk mencegah terhadap patogen yang akan datang dari daerah lain.

Telah banyak fungisida digunakan untuk memberantas bermacam-macam penyakit tanaman, tetapi penggunaan di bidang kehutanan masih terbatas, biasanya hanya pada persemaian-persemaian, terutama dalam menghadapi penyakit-penyakit lodoh (damping off).

Fungisida berdasarkan penggunaannya dapat dibagi menjadi :
  • Fungisida pelindung
Fungisida ini digunakan untuk melindungi tanaman atau biji-biji di persemaian agar tidak diserang cendawan
  • Fungisida pemberantas
Fungisida yang digunakan untuk memberantas atau membunuh patogen.
  • Fungisida pengobatan
Fungisida yang digunakan untuk menyembuhkan tanaman yang sedang sakit. Pemakaian fungisida di lapangan biasanya dengan jalan penyemprotan, penghembusan, dan fumigasi.

JENIS HAMA HUTAN


Kerusakan Hutan akibat ulah manusia sudah dirasakan dimana-mana. Namun tidak terlepas dari semua itu kerusakan hutan yang disebabkan oleh hama dan penyakit juga tetap ada. Studi tentang hama dan penyakit hutan membuat berbagai kesimpulan tentang rusaknya hutan akibat hama dan penyakit. Untuk hama hutan sendiri, beberapa ahli membaginya dalam klasifikasi yang berbeda-beda. Sehingga dapat dikelompokan dalam beberapa jenis dan macam hama hutan. Klasifikasi hama hutan dibuat berdasarkan:
  • Bagian pohon yang rusak
  • Jenis tanaman yang rusak
Pembagian hama hutan berdasarkan bagian pohon yang rusak adalah sebagai berikut:

a. serangga perusak daun (Defoliating insects)                                   
serangan serangga mengakibatkan sebagian atau seluruh  bagian dari daun rusak karena dimakan. Biasanya serangga perusak daun ini termasuk di dalam ordo-ordo Lepidoptera, Hymenoptera, dan    Diptera hanya stadium larvanya yang merusak daun, sedangkan dari ordo Coleoptera dan Orthoptera stadium larva dan stadium imagonya yang dapat merusak daun.

b. serangga penggerek kulit pohon (Inner bark boring insects)
Bagian yang dirusak adalah kulit pohon bagian dalam sampai ke kambium. Lubang gerekan serangga dapat merusak atau menutup jalan pengiriman bahan makanan pohon yang di kirim dari daun ke akarnya. Apabila kerusakan yang ditimbulkan sampai melingkari pohon, maka akan dapat membentuk suatu terusan yang mengakibatkan terhalangnya pengiriman makanan dari daun ke akar, sehingga bila akar pohon sampai mati. Serangga pengebor kulit pohon ini biasanya termasuk di dalam ordo Coleoptera.

c. serangga pengebor batang pohon dan kayu (Wood boring insects)
Kerusakan berbentuk lubang-lubang yang mempunyai bermacam-macam ukuran dan bentuk. Lubang-lubang dapat dijumpai, baik pada batang dan cabang yang masih hidup ataupun pada balok-balok dan kayu-kayu kering. Tiap-tiap serangga pengebor kayu mempunyai spesifikasi tersendiri. Ada yang tinggal di dalam  kayu sebagai tempat tinggalnya saja, tetapi kebanyakan hidup dengan makan batang kayu. Beberapa serangga ada yang hanya merusak pohon yang sehat, ada yang merusak pohon yang sedang merana. Serangga pengebor batang atau kayu termasuk ke dalam ordo Coleoptera.

d. serangga pengisap cairan pohon (sapsucking insects)
Kerusakan yang ditimbulkan berbentuk noda-noda, perubahan warna (discoloration), bentuk yang membesar (malformation), atau terhentinya pertumbuhan bagian-bagian tertentu, misalnya daun-daun atau cabang-cabang. Serangga pengisap cairan pohon hampir semuanya termasuk ordo Homoptera, Hymenoptera, Diptera, dan Hiteroptera.

e. serangga perusak pucuk dan cabang (Bud and twig insects)
Kerusakan yang timbul akibat dari pucuk dan cabang yang dirusak merupakan tempat pertumbuhan dari pohon, maka serangga perusak pucuk dan cabang sangatlah merugikan. Penderitaan paling berat ialah bila serangganya mengebor kedalam pucuk pohon. Serangga yang merusak pucuk biasanya termasuk kedalam ordo Lepidotera, Coleoptera, Hemiptera, dan Hymenoptera.

f. serangga perusak anakan (seedling insects)
Pada umumnya seluruh bagian dari anakan merupakan makanan yang digemari oleh bermacam-macam serangga karena bagian-bagian itu masih muda dan lunak. Pada umumnya serangga atau binatang perusak anakan merusak pada malam hari, sehingga pada siang harinya anakan telah putus-putus batang, akar atau daunnya, sedangkan kalau dicari serangga-serangga perusaknya sudah tidak ada lagi.

g. serangga perusak akar (Root Insects)
Pada umumnya bagian akar yang rusak adalah ujung akar tanaman muda yang merupakan bagian yang sangat lunak. Anak-anakan yang dirusak biasanya anakan yang masih berada di tempat persemaian. Di samping serangga, binatang perusak akar yang sering dijumpai adalah cacing bulat (Nematoda). Serangga perusak akar biasanya masuk dalam ordo Coleoptera.

Artikel Terkait :

PERLINDUNGAN HAMA DAN PENYAKIT HUTAN

Gambar. Hama Hutan
Kerusakan hutan bukan saja terjadi karena ulah manusia, salah satu faktor penyebab lain dari kerusakan hutan adalah penyebaran hama dan penyakit. Hama dan penyakit hutan menyerang hutan tanaman maupun hutan alam, namun pengaruh dan dampak tingkat kerusakan pada hutan tanaman yang monokultur akan jauh lebih besar. Ada dua bidang ilmu yang mempelajari tentang kerusakan hutan akibat hama dan penyakit, yaitu Ilmu Hama Hutan dan Ilmu Penyakit Hutan.
Pengertian dan definisi Ilmu Hama Hutan adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal semua binatang yang menimbulkan kerusakan pada pohon atau tegakan hutan dan hasil hutan. Misalnya: kerusakan-kerusakan hutan yang disebabkan oleh serangga, bajing, tikus, babi, cacing, dan binatang-binatang lainnya.
Pengertian dan definisi Ilmu Penyakit Hutan adalah ilmu yang mempelajari hal ikhwal virus, bakteri, cendawan, dan tanaman tingkat tinggi yang dapat menimbulkan kerusakan pada pohon atau tegakan hutan dan hasil hutan. Banyak ahli yang memberikan definisi atau rumusan pengertian mengenai tumbuh-tumbuhan yang dalam keadaan bagaimana yang disebut sakit. Dari definisi dan pengertian yang telah diberikan para ahli dapatlah disimpulkan mengenai rumusan pengertian tentang pohon yang disebut sakit sebagai berikut:
Suatu pohon disebut berpenyakit apabila pada pohon itu terjadi perubahan proses fisiologis yang disebabkan oleh faktor-faktor penyebab penyakit sehingga jelas ditunjukan adanya gejala (simptom). Gejala yang dimaksud disini dalah kelainanatau penyimpangan dari keadaan normal yang ditunjukan oleh pohon atau tanaman.


Artikel Terkait :

MACAM DAN JENIS HAMA HUTAN


Macam-macam jenis hama yang menyebabkan kerusakan hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok. Para ahli hama hutan membagi hama hutan atas dasar pembagian yang berbeda-beda. Dasar pembagian yang sering digunakan adalah
  • Berdasarkan pembagian pohon yang rusak
  • Berdasarkan jenis tanamannya
Pembagian hama hutan berdasarkan bagian pohon yang rusak adalah sebagai berikut:
  1. Serangga perusak daun (Defoliating insects).
    Serangan serangga mengakibatkan sebagian atau seluruh bagian dari daun rusak karena dimakan. Biasanya serangga perusak daun ini termasuk di dalam ordo-ordo Lepidoptera, Hymenoptera, dan Diptera hanya stadium larvanya yang merusak daun, sedangkan dari ordo Coleoptera dan Orthoptera stadium larva dan stadium imagonya yang dapat merusak daun.
  2. Serangga penggerek kulit pohon (Inner bark boring insects)
    Bagian yang dirusak adalah kulit pohon bagian dalam sampai ke kambium. Lubang gerekan serangga dapat merusak atau menutup jalan pengiriman bahan makanan pohon yang di kirim dari daun ke akarnya. Apabila kerusakan yang ditimbulkan sampai melingkari pohon, maka akan dapat membentuk suatu terusan yang mengakibatkan terhalangnya pengiriman makanan dari daun ke akar, sehingga bila akar pohon sampai mati. Serangga pengebor kulit pohon ini biasanya termasuk di dalam ordo Coleoptera.
  3. Serangga pengebor batang pohon dan kayu (Wood boring insects)
    Kerusakan berbentuk lubang-lubang yang mempunyai bermacam-macam ukuran dan bentuk. Lubang-lubang dapat dijumpai, baik pada batang dan cabang yang masih hidup ataupun pada balok-balok dan kayu-kayu kering. Tiap-tiap serangga pengebor kayu mempunyai spesifikasi tersendiri. Ada yang tinggal di dalam kayu sebagai tempat tinggalnya saja, tetapi kebanyakan hidup dengan makan batang kayu. Beberapa serangga ada yang hanya merusak pohon yang sehat, ada yang merusak pohon yang sedang merana. Serangga pengebor batang atau kayu termasuk ke dalam ordo Coleoptera.
  4. Serangga pengisap cairan pohon (Sapsucking insects)
    Kerusakan yang ditimbulkan berbentuk noda-noda, perubahan warna (discoloration), bentuk yang membesar (malformation), atau terhentinya pertumbuhan bagian-bagian tertentu, misalnya daun-daun atau cabang-cabang. Serangga pengisap cairan pohon hampir semuanya termasuk ordo Homoptera, Hymenoptera, Diptera, dan Hiteroptera.
  5. Serangga perusak pucuk dan cabang (Bud and twig insects)
    Kerusakan yang timbul akibat dari pucuk dan cabang yang dirusak merupakan tempat pertumbuhan dari pohon, maka serangga perusak pucuk dan cabang sangatlah merugikan. Penderitaan paling berat ialah bila serangganya mengebor kedalam pucuk pohon. Serangga yang merusak pucuk biasanya termasuk kedalam ordo Lepidotera, Coleoptera, Hemiptera, dan Hymenoptera.
  6. Serangga perusak anakan (Seedling insects)
    Pada umumnya seluruh bagian dari anakan merupakan makanan yang digemari oleh bermacam-macam serangga karena bagian-bagian itu masih muda dan lunak. Pada umumnya serangga atau binatang perusak anakan merusak pada malam hari, sehingga pada siang harinya anakan telah putus-putus batang, akar atau daunnya, sedangkan kalau dicari serangga-serangga perusaknya sudah tidak ada lagi.
  7. Serangga perusak akar (Root Insects)
    Pada umumnya bagian akar yang rusak adalah ujung akar tanaman muda yang merupakan bagian yang sangat lunak. Anak-anakan yang dirusak biasanya anakan yang masih berada di tempat persemaian. Di samping serangga, binatang perusak akar yang sering dijumpai adalah cacing bulat (Nematoda). Serangga perusak akar biasanya masuk dalam ordo Coleoptera.


Artikel Terkait :

Hama Tanaman


Pengertian dari hama tanaman ialah gangguan atau kerugian-kerugian pada tanaman yang disebabkan oleh binatang seperti serangga, cacing, binatang menyusui (rusa, babi hutan, dan lain-lain) binatang mengerat (tikus, tupai, dan lain-lain)

Di persemaian kerusakan semai karena hama sering terjadi, cara memberantasnya dapat dilakukan beberapa jalan, antara lain adalah secara kemiawi, bahan-bahan kimia yang dipakai untuk membunuh serangga disebut insektisida, sedangkan yang dipakai untuk membunuh cacing disebut Nematosida, dan yang dipakai untuk membunuh binatang pengerat disebut rodentisida.

Artikel Terkait :




ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer