Showing posts with label FAUNA. Show all posts
Showing posts with label FAUNA. Show all posts

KLASIFIKASI KATEGORI SPESIES LANGKA MENURUT IUCN RED LIST

IUCN (International Union for Conservation of Nature) Red List of Threatened Species atau disingkat IUCN Red List (Daftar Merah IUCN) adalah daftar yang membahas status konservasi berbagai jenis makhluk hidup seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan yang dikeluarkan oleh IUCN. Daftar ini dikeluarkan pertama kali pada tahun 1948 dan merupakan panduan paling berpengaruh mengenai status keanekaragaman hayati.

IUCN kembali mengeluarkan rilis terbaru dari daftar merah spesies yang terancam (IUCN Red List of Threatened Species) dalam rangkaian acara IUCN World Parks Congress di Sydney, Australia, pada tanggal 17 November 2014. Update daftar bertepatan dengan ulang tahun IUCN yang ke-50.

Daftar merah IUCN tersebut dibuat berdasarkan 76.199 spesies yang diteliti kondisinya, dan menyimpulkan sebanyak 22.413 spesies dalam kondisi terancam punah. Hampir setengah dari spesies yang diteliti berada dalam kawasan lindung. Oleh karena itu, IUCN menghimbau perbaikan manajemen kawasan lindung untuk untuk menghentikan penurunan keanekaragaman hayati lebih lanjut.



Setiap update dari IUCN Red List memberikan petunjuk bahwa planet bumi terus kehilangan keanekaragaman yang luar biasa dari kehidupan, terutama karena tindakan destruktif untuk memuaskan selera kita yang berkembang dari sumber daya alam.

Kawasan lindung dan kawasan konservasi dapat memainkan peran penting dalam menjaga dan melestarikan spesies-spesies yang terancam punah. Para ahli memperingatkan bahwa spesies terancam punah (Endangered Species) kurang terdapat dalam kawasan lindung, dan pada kawasan yang tidak dilindungi menurun dua kali lebih cepat. Tanggung jawab kita adalah untuk meningkatkan jumlah kawasan lindung dan kawasan konservasi serta memastikan pengelolaanya efektif sehingga dapat berkontribusi untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati planet kita.

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki daftar panjang tentang satwa yang terancam punah. Pada tahun 2003, World Conservation Union mencatat 147 spesies mamalia, 114 burung, 91 ikan dan 2 invertebrata termasuk dalam hewan-hewan yang terancam punah.



Di dalam pelaksanaan CITES, jenis-jenis fauna dan dlora langka yang terancam punah dikelompokkan dalam tiga golongan dan disusun dalam suatu daftar lampiran (Appendix I,II, dan III). Lampiran (Appendix) yang memuat jenis-jenis fauna dan flora ini berkembang dari waktu ke waktu; dapat bertambah, berkurang atau berpindah katagori, dengan penetapan perubahan yang dilakukan pada setiap sidang pleno dari negara peserta CITES yang dilaksanakan dua tahun sekali. Saat ini daftar Appendix CITES telah mencatat lebih dari 2400jenis binatang dan sekitar 30.000 jenis tumbuhan yang terbagi ke dalam ketiga kriteria itu. Rincian mengenai katagori masing-masing Appendix tersaji berikut ini.
  • Appendix I : Memuat semua jenis flora dn fauna langka seluruh dunia yang terancam kepunahannya oleh adanya kegiatan perdagangan. Perdagangan dari spesimen jenis-jenis ini perlu diawasi secara ketat dan hanya dapat diijinkan dalam keadaan yang luar biasa sifatnya.
  • Appendix II : Semua jenis walaupun saat ini tidak terancam punah, akan tetapi mungkin menjadi terancam punah jika kegiatan perdagangan meluas. Oleh karena itu perlu peraturan untuk menjaga kelestariannya.
  • Appendix III : Meliputi jenis-jenis yang ditentukan oleh masing-masing negara peserta untuk diatur dalam batas kewenangannya.

Klasifikasi atau Kategori Status Konservasi dalam IUCN Redlist. Kategori konservasi berdasarkan IUCN Redlist versi 3.1 meliputi Extinct (EX; Punah); Extinct in the Wild (EW; Punah Di Alam Liar); Critically Endangered (CR; Kritis), Endangered (EN; Genting atau Terancam), Vulnerable (VU; Rentan), Near Threatened (NT; Hampir Terancam), Least Concern (LC; Berisiko Rendah), Data Deficient (DD; Informasi Kurang), dan Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi).
  1. Extinct (EX; Punah) adalah status konservasi yag diberikan kepada spesies yang terbukti (tidak ada keraguan lagi) bahwa individu terakhir spesies tersebut sudah mati. Dalam IUCN Redlist tercatat 723 hewan dan 86 tumbuhan yang berstatus Punah. Suatu spesies dinyatakan "punah" jika tidak ada keraguan lagi bahwa individu terakhir telah mati setelah survei keseluruhan gagal mencatat satu individu pun yang masih hidup. Survei keseluruhan dilakukan pada habitatnya yang diketahui pada waktu yang tepat (diurnal, musiman, tahunan) di semua riwayat wilayahnya, berdasarkan siklus hidup dan bentuk kehidupan spesies tersebut. Contoh satwa Indonesia yang telah punah diantaranya adalah; Harimau Jawa dan Harimau Bali.
  2. Extinct in the Wild (EW; Punah Di Alam) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang hanya diketahui berada di tempat penangkaran atau di luar habitat alami mereka. Suatu spesies dinyatakan "punah di alam liar" (extinct in the wild) jika diketahui hanya hidup dalam pembiakan, penangkaran, maupun sebagai populasi natuarlisasi di luar wilayah penyebaran aslinya. Dikatakan punah di alam liar jika setelah survei menyeluruh yang dilakukan di habitatnya yang diketahui, pada waktu yang tepat (diurnal, musiman, tahunan) di semua habitatnya di alam, berdasarkan siklus hidup dan bentuk kehidupan spesies tersebut. Dalam IUCN Redlist tercatat 38 hewan dan 28 tumbuhan yang berstatus Extinct in the Wild.
  3. Critically Endangered (CR; Kritis) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang menghadapi risiko kepunahan di waktu dekat. Dalam IUCN Redlist tercatat 1.742 hewan dan 1.577 tumbuhan yang berstatus Kritis. Contoh satwa Indonesia yang berstatus kritis antara lain; Harimau Sumatra, Badak Jawa, Badak Sumatera, Jalak Bali, Orangutan Sumatera, Elang Jawa, Trulek Jawa, Rusa Bawean.
  4. Endangered (EN; Genting atau Terancam) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar yang tinggi pada waktu yang akan datang. Dalam IUCN Redlist tercatat 2.573 hewan dan 2.316 tumbuhan yang berstatus Terancam. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Banteng, Anoa, Mentok Rimba, Maleo, Tapir, Trenggiling, Bekantan, dan Tarsius.
  5. Vulnerable (VU; Rentan) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di alam liar pada waktu yang akan datang. Dalam IUCN Redlist tercatat 4.467 hewan dan 4.607 tumbuhan yang berstatus Rentan. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Kasuari, Merak Hijau, dan Kakak Tua Maluku.
  6. Near Threatened (NT; Hampir Terancam) adalah status konservasi yang diberikan kepada spesies yang mungkin berada dalam keadaan terancam atau mendekati terancam kepunahan, meski tidak masuk ke dalam status terancam. Dalam IUCN Redlist tercatat 2.574 hewan dan 1.076 tumbuhan yang berstatus Hampir Terancam. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Alap-alap Doria, Punai Sumba,
  7. Least Concern (LC; Berisiko Rendah) adalah kategori IUCN yang diberikan untuk spesies yang telah dievaluasi namun tidak masuk ke dalam kategori manapun. Dalam IUCN Redlist tercatat 17.535 hewan dan 1.488 tumbuhan yang berstatus Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Ayam Hutan Merah, Ayam Hutan Hijau, dan Landak.
  8. Data Deficient (DD; Informasi Kurang), Sebuah takson dinyatakan “informasi kurang” ketika informasi yang ada kurang memadai untuk membuat perkiraan akan risiko kepunahannya berdasarkan distribusi dan status populasi. Dalam IUCN Redlist tercatat 5.813 hewan dan 735 tumbuhan yang berstatus Informasi kurang. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Punggok Papua, Todirhamphus nigrocyaneus,
  9. Not Evaluated (NE; Belum dievaluasi); Sebuah takson dinyatakan “belum dievaluasi” ketika tidak dievaluasi untuk kriteria-kriteria di atas. Contoh satwa Indonesia yang berstatus Terancam antara lain; Punggok Togian,

Klasifikasi atau Kategori status konservasi berdasarkan UICN Red List dapat memberikan gambaran tentang kepunahan populasi makhluk hidup di bumi ini.

.:: DEFINISI DAN PENGERTIAN PENANGKARAN ::.

Definisi dan Pengertian dari Penangkaran adalah pembiakan satwa dan flora di luar habitat (tempat aslinya), dengan campur tangan (budidaya) manusia. Penangkaran merupakan usaha/kegiatan yang berkaitan dengan penangkaran satwa liar atau tumbuhan alam, yang dapat meliput kegiatan penangkaran sampai pada kegiatan pemasaran dari hasil penangkarannya. Penangkaran di Indonesia yang telah dilakukan, dan sudah komersial, adalah seperti penangkaran terhadap buaya, ikan siluk, dan monyet. Sementara itu penangkaran yang sedang diusahakan adalah terhadap jenis anoa, banteng, badak, jalak bali, dan penyu.



PENANGKARAN FLORA DAN FAUNA ENDEMIK SULAWESI 

Pada tanggal 29 Agustus 2012 Balai Penelitian Kehutanan Manado (BPK Manado) melakukan terobosan yang sangat signifikan dalam kegiatan konservasi yaitu dengan meresmikan kandang fauna endemik serta penyerahan Satwa langka tahap II yaitu 1 (satu) ekor Anoa dan 2 (dua) ekor Rusa oleh Bupati Bolaang Mongondow Utara Drs. H. Hamdan Datunsolang. Penyerahan tahap I telah dilakukan pada bulan Oktober 2011.

Menurut Ir. Novianto Bambang W, M.Si populasi Anoa satwa yang hanya ada di Sulawesi diperkirakan kini tersisa 5.000 ekor saja. "Memang sesuai dengan UU No 5 tahun 1990, dilarang untuk memiliki dan memelihara satwa yang dilindungi kecuali untuk keperluan penelitian ilmu pengetahuan dan penyelamatan satwa yang bersangkutan," kata Bambang. 

Anoa juga masuk dalam daftar CITES 2008, Appendix I yang berarti sangat dilindungi serta masuk dalam IUCN Red List of Threatened Animal 2009 yang dikategorikan sebagai satwa langka yang dikhawatirkan akan punah.




PENGELOLAAN PENANGKARAN JALAK BALI (Leucopsar Rothscildi) DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT

Jalak bali (Leucopsar rothscildi) sebagai satwa langka yang merupakan salah satu makhluk tersisa penghuni bumi, saat ini secara hidupan liar populasinya berada pada kondisi menghawatirkan, keberadaannya cenderung mengarah pada situasi terancam bahaya punah. Data terakhir pada Desember 2006 populasi dialam liar tercatat hanya tersisa sebanyak 6 ekor. Padahal mahkluk yang satu ini memperoleh perhatian cukup serius dari pemerintah Republik Indonesia, yaitu dengan ditetapkannya makhluk tersebut sebagai satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang. Perlindungan hukum untuk menyelamatkan satwa tersebut ditetapkan berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 tanggal 26 Agustus 1970. dalam konvensi perdagangan internasional bagi jasad liar CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of  Wild Fauna and Flora) Jalak Bali terdaftar pada Apendix I, yaitu kelompok yang terancam kepunahan dan dilarang untuk diperdagangkan, Bertitik dari permasalahan tersebut di atas  langkah yang ditempuh didalam merespon pentingnya mempertahankan keberadaan hidupan liar Jalak Bali dari ancaman bahaya punah, maka pihak Taman Nasional Bali Barat memandang perlu untuk menyikapi melalui kegiatan nyata konstruktif agar populasi yang sedang terpuruk tersebut dapat pulih kembali. Aksi alternatif terpilih yang ditempuh adalah dengan cara meliarkan kembali secara bertahap sub populasi buatan ke habitatnya. Dengan demikian pengadaan individu sebagai cikal bakal lepas-liar menjadi sangat prioritas dan merupakan bagian terpenting tidak terpisahkan dari keseluruhan konsep program pemulihan populasi liar, yaitu melalui penyelenggaraan kegiatan penangkaran yang dikelola secara intensif dan profesional.





PUSAT REHABILITASI DAN PENYELAMATAN SATWA MASIHULANG - PULAU SERAM 

Pada Pulau Seram di Provinsi Maluku terdapat Pusat Rehabilitasi dan Penyelamatan Satwa Masihulan dengan luas 3, 6 Ha terbagi dalam 3 (tiga) area dengan fungsi berbeda terhadap setiap jenis satwa burung yang ada didalamnya. Lokasi ini merupakan tempat penangkaran satwa burung hasil sitaan dari masyarakat. Jenis – jenis burung yang terdapat disini antara lain; burung bayan, Nuri ternate, Mambruk, kakatua ternate, dan kakatua galarita. Juga terdapat seekor ular phiton yang terbesar setaman nasional seluruh indonesia, yang ditemukan masyarakat sekitar. Selanjutnya >>>


DAFTAR PENANGKARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
s/d Tahun 1998/1999


No. Propinsi/
Nama Perusahaan
Surat Ijin Penangkar Jenis yang Ditangkar
 I. SUMUT
1 Inti Aquarium 418/Kpts-VI/96 - -
2 PT. Anugrah Sawindo 335/Kpts-VI/1998 Satwa Rusa Sambar
Rusa Bawean
Kijang
Kancil
3 Salimin 145/Kpts-VI/1998 Satwa Rusa
4 UD. Alian Ruswan - Satwa Buaya (Crocodilus porosus)
 II. RIAU
1 PT. Piranti Gemilang - Flora/Anggrek Dendrobium (4 jenis)
2 CV. Sumatera Aquaprima 431/Kpts-VI/1998 Ikan Siluk Golden red
Silver/green
Super red
3 UD. Wan Boon 270/Kpts-VI/1998 Ikan Siluk -
4 PT. Bina Tangkar Perdana 339/Kpts-VI/1998 Satwa Rusa
5 PT. Perkasa Jagat Kurnia - Buaya Crocodylus novaeguine
 III. LAMPUNG
1 PT. Prestasi Fauna N 77/Kpts-VI/1994 Primata Macaca fascicularis
 IV. DKI JAKARTA
1 Taman Anggrek Indonesia Permai 100/Kpts/DJ-VI/1996 Anggrek Acenthephippium (2 jenis)
Aerides odoratum
Anoectichilus r
Apendiculla rosea
Arundina gramini flora
Ascocentrum (2 jenis)
Bulbophyllum (65 jenis)
Calanthe (2 jenis)
Ceratochilus biglandu
Chelosnitele (2 jenis)
Chilochista javanica
Chiolistelee sulfures
Cirrhopetalum (4 jenis)
Cleisostoma (4 jenis)
Coelogyne (14 jenis)
Corybas pictus
Cymbidium (10 jenis)
Cyperorchis lancifolium
Dendrobium (66 jenis)
Dendrochillium (7 jenis)
Dimorphorchis lowii
Dipodium (2 jenis)
Epigenium (3 jenis)
Eria (10 jenis)
Eulophia zollingeri
Flikingeria sp
Goodyera reticulata
Gramatophyllum stapelli
Hymenorchis javanica
Liparis (6 jenis)
Luisia (2 jenis)
Lycopodium (4 jenis)
Macodes (3 jenis)
Malaxis (2 jenis)
Maleola (3 jenis)
Micropella callosa
Microsacus javensis
Nervilla plicata
Pecteilis susannae
Paraphalaenopsis (53 jenis)
Phayus (2 jenis)
Pholidota (2 jenis)
Plocoglottis javanica
Ptroceras javanica
Rhynchostylis retusa
Sarcoglyphis comberii
Schoenorchis (2 jenis)
Spathoglottis (2 jenis)
Thrixpermum merguen
Tricoglotis (3 jenis)
Tuberolabium odoratiss
Vanda (5 jenis)
2 PT. Isaku Arawane 76/Kpts-VI/1996 Arawana -
3 PT. Istana Arwana Indah 167/Kpts-VI/1996 Arawana Banjar hijau
Banjar red
Golden red
Irian
4 PT. Munjul Prima Utama 206/Kpts-VI/1991 Arawana Bibit
Anak
5 CV. Ramlie - Reptilia/Buaya Crocodilus novaguinea
6 Fa. Hasco - Aves/Burung Psittrichas fulgidus
Eclectus roratus
7 CV. Terraria Indonesia 544/Kpts-VI/1994 Reptilia Soa (2 jenis)
Sanca (3 jenis)
Kadal Panama
Biawak hijau (Varanus sp)
8 CV. Indo Terrarium 35/Kpts-VI/1993 Reptilia Sanca (3 jenis)
Ular sawah
Biawak (Varanus sp)
9 CV. Cahaya Baru 104/Kpts/DJ-VI/1996 Reptilia Soa payung
Sanca (2 jenis)
Kadal Panama
10 PT. Sundjaya Citra Makmur 116/Kpts/DJ-VI/1997 Reptilia Ular tanah
Ular taliwangsa
Kura leher panjang (Irja)
Ular lanang sapi
King cobra
Ular cobra
Sanca (2 jenis)
Biawak (3 jenis)
Ular pelangi
11 CV. Prestasi 14/Kpts/DJ-VI/1997 Reptilia Kura darat (2 jenis)
Sanca (7 jenis)
Ular karpet
Kadal Panama Merauke
Biawak (10 jenis)
12 Fa. Hasco 652/Kpts-VI/1995 Reptilia Kura-kura babi
Soa payung
Soa-soa Ambon
Sanca (6 jenis)
Kadal Panama
Biawak (4 jenis)
Ular boa (2 jenis)
Ular patola
Ular phiton
Ular karpet
13 CV. Pasundan 314/Kpts/DJ-VI/1995 Reptilia Soa payung
Sanca (7 jenis)
Soa-soa Ambon
Kadal Panama
Biawak (6 jenis)
Kura darat (2 jenis)
Ular karpet
14 CV. Hermaco 1089/Kpts-VI/1992 Reptilia Sanca (3 jenis)
Kadal Panama
 V. JAWA BARAT
1 PT. Megaflora Indah 35/Kpts/DJ-VI/1998 Anggrek Phalaenopsis (5 jenis)
2 Bintang Delapan H. - Anggrek Phalaenopsis (2 jenis)
3 PT. Ciapus Prima S. - Anggrek Dendrobium
4 CV. Dua Ikan Selaras 270/Kpts-VI/1993 - -
5 PT. Seloka Swara Yudha 466/Kpts-VI/1994 - -
6 CV. Inquatex 67/Kpts/DJ-VI/1991 Primata Macaca fascicularis
7 CV. Labsindo 150/Kpts/DJ-VI/1995 Primata Macaca fascicularis
8 PSSP IPB 16/Kpts/DJ-VI/1993 Primata Macaca fascicularis
Macaca nemestrina
9 CV. Universal Fauna 22/Kpts/DJ-VI/1996 Primata Macaca (3 jenis)
Presbitys cristata
Hylobates syndactylus
10 PT. Wanara Satwaloka 112/Kpts/DJ-VI/1993 Primata Macaca (2 jenis)
11 Yayasan Sosial Tani M 572/Kpts-VI/1997 Aves/Burung Merak hijau
Ayam hutan hijau
 VI. JAWA TIMUR
1 CV. Foresta 149/Kpts/DJ-VI/1997 Anggrek -
2 CV. Simanis Orchids N 77/Kpts/DJ-VI/1997 Anggrek Aerides odoratum
Ascocentrum miniatum
Bulbophyllum (50 jenis)
Chilochista javanica
Cirrhopetalum (4 jenis)
Coelogyne (12 jenis)
Cymbidium (3 jenis)
Dendrodium (33 jenis)
Epigenium (3 jenis)
Eria (7 jenis)
Liparis (4 jenis)
Lycopodium (4 jenis)
Macodes unknow
Maliola (2 jenis)
Paraphalaenopsis (3 jenis)
Phalaenopsis (40 jenis)
Pholidota imbricata
Rhynchostylis retusa
Schoenorchis juncifolia
Tricoglotis pusila
Vanca (2 jenis)
3 Soejoediman 260/Kpts-VI/1987 Satwa Rusa (Carvaus timor)
4 PT. Perkebunan Cengkeh 73/Kpts-VI/1987 Satwa Rusa (Carvaus timor)
5 Abdullah 235/Kpts-VI/1989 Satwa Rusa (Carvaus timor)
Kijang (Muntiacus muntjak)
6 Kutzhaini 445/Kpts-VI/1989 Satwa Rusa (Carvaus timor)
7 PT. Surya Wisata 31/Kpts-VI/1990 Satwa Rusa (Carvaus timor)
8 PT. Gudang Garam 205/Kpts-VI/1987 Satwa Rusa (Carvaus timor)
9 Carto - Satwa Rusa Bawean
10 Zaini - Satwa Rusa (Carvaus timor)
11 Cuk Sutoyo HS 49/Kpts-VI/1990 Satwa Rusa (Carvaus timor)
12 Herman H. Hendra 129/Kpts-VI/1989 Satwa Rusa Bawean
13 Tukidjo 31/Kpts-VI/1990 Satwa Rusa (Carvaus timor)
14 TNI AU Iswahyudi 137/Kpts-VI/1987 Satwa Rusa (Carvaus timor)
15 Suparlan 253/Kpts-VI/1987 Satwa Rusa (Carvaus timor)
16 Heru Erlangga 416/Kpts-II/1998 Satwa Cendrawasih
 VII. KALIMANTAN BARAT
1 CV. Asian 494/Kpts-VI/1995 Arawana Merah
Hijau
2 PD. Bintang Kalbar 164/Kpts-VI/1995 Arawana Induk
Calon induk
Merah
Kuning banjar
Kuning riau
Hijau
3 PD. Penempat Permai 649/Kpts-VI/1996 Arawana Merah
Hijau
Kuning banjar
4 PT. Dinamika Kapuas 649/Kpts-VI/1996 Arawana Induk
Anakan
Merah
Kuning banjar
Kuning riau
Hijau
Arwana irian
5 CV. Jaya 69/Kpts-VI/1996 Arawana Merah
6 CV. Karya Semujan 17/Kpts-VI/1996 Arawana Merah
Hijau
7 PT. Landak Permai Lestari 16/Kpts-VI/1996 Arawana Merah
Hijau
8 Lilie Siman 123/Kpts-VI/1997 Arawana Merah
9 Lim Kim Tjoa 124/Kpts-VI/1997 Arawana Merah
Hijau
10 PT. Sinar Ambawang 160/Kpts-VI/1993 Arawana Merah
11 PT. Sumber Jayabaru S 154/Kpts-VI/1995 Arawana Merah
12 PT. Wajok Intilestari 163/Kpts-VI/1995 Arawana Merah
 VIII. IRIAN JAYA
1 CV. Hakiki - Arawana Arwana Irian
2 CV. Laksamana - Arawana Arawana Irian
3 CV. Tritunggal Abadi - Arawana Arawana Irian
4 CV. Tunas Edera - Arawana Arwana Irian
5 Inhutani II - Insekta Ornithoptera (5 jenis)
Trides oblongomacula
6 CV. Bintang Diai - - -
7 CV. Bintang Mas - Reptilia/Buaya Crocodylus (2 jenis)
 IX. MALUKU
1 PT. Ikas Ambonia 269/Kpts-VI/1998 Insekta Ornithoptera (5 jenis)
Troides (5 jenis)
2 CV. Mutiara Mas 543/Kpts-VI/1996 - Lola
3 UD. Utan Tel Varat 574/Kpts-VI/1998 - Lola
 X. SULAWESI TENGAH
1 Kelompok Penangkar Sinar Kupu-kupu 59/Kpts/DJ-VI/1998 Insekta Papilio (5 jenis)
 XI. BALI
1 PT. Ikas 706/Kpts-VI/1997 Insecta Cethosia myrina
Ornithoptera (8 jenis)
Troides (13 jenis)
2 CV. Sidharta 240/Kpts-VI/1997 Satwa Rusa (Carvus timorensis)
Kijang (Muntiacus muntjak)
Rusa Bawean
Rusa tutul
3 PT. Anak Burung T. 637/Kpts-VI/1997 Aves/Burung Kakatua (13 jenis)
Bayan (7 jenis)
Nuri merah kepala hitam
Kasturi raja
Nuri raja (7 jenis)
Amazon (2 jenis)
Macaw (5 jenis)
Nuri Kupang
Nuri stella (2 jenis)
Nuri seram (2 jenis)
Geofry
Serindit
Nuri Ternate
Nuri dua mata
Nuri Irian
Nuri Sulawesi
Perkici (8 jenis)
Betet (5 jenis)
4 PT. Bali Exotica Fauna 356/Kpts-VI/1994 Aves/Burung Cacatua galerita e.
Kasuari
Bayan (5 jenis)
Dara mahkota
Nuri merah kepala hitam
Lorius (2 jenis)
Merak
Kakatua raja
Kasturi raja
Nuri raja
Amazon (3 jenis)
Nuri Kupang
Macaw (4 jenis)
Cockatoe (5 jenis)
Parrot (2 jenis)
Geofry
Opopsitta diopthalma
Nuri Sulawesi
Priotinurus mada
Betet (2 jenis)
5 PT. Taman Burung Citra Bali 263/Kpts-VI/1995 Aves/Burung Kakatua (3 jenis)
Kasuari
Cendrawasih (7 jenis)
Burung raja
Bayan (2 jenis)
Mambruk (3 jenis)
Nuri merah kepala hitam
Burung dewata (2 jenis)
Merak
Kasturi raja
6 CV. Herpafauna 161/Kpts/DJ-VI/1995 Reptilia Ular tikus
Ular sanca (9 jenis)
Ular karpet
Kadal Panama Merauke
Biawak (9 jenis)
Bandotan puspo
Soa payung
Soa-soa Ambon
Kadal Panama
 XII. SULAWESI SELATAN
1 CV. Appana Galung 86/Kpts-VI/1996 - Lola (Trochus niloticus)
2 CV. Hayam Huruk - - Rusa (Cervus timorensis)
 XIII. SULAWESI TENGGARA
1 CV. Satria Timur 26/Kpts-VI/1997 - Lola (Trochus niloticus)
2 UD. Mola Indah 21/Kpts/DJ-VI/1998 - Penyu hijau (Chelonia m)
3 Usaha Sama Kita 19/Kpts/DJ-VI/1998 - Penyu hijau (Chelonia m)
 XIV. JAWA TENGAH
1 PT. sinar Kartosuryo - - Rusa (Cervus timorensis)
 XV. KALIMANTAN TIMUR
1 PT. Makmur Abadi Permai - - Crocodylus porosus

Artikel Terkait :

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer