Showing posts with label Pemangsaan. Show all posts
Showing posts with label Pemangsaan. Show all posts

Parasit

http://www.femtalks.com/wp-content/uploads/2008/10/rafflesiaarnflw3.jpg
Parasitisme adalah bentuk simbiosis dari dua individu yang satu tinggal, berlindung atau maka di atau dari individu lainnya yang disebut inang, selama hidupnya atau sebagian dari masa hidupnya.

Bagi parasit, inang adalah habitatnya sedangkan mangsa bagi predator bukan merupakan habitatnya, selain itu pada umumnya parasit memerlukan suatu individu inang bagi pertumbuhannya, apakah dalam jangka waktu sampai dewasa atau hanya sebagian dari stadia hidupnya, sedangkan predator memerlukan beberapa mangsa selama hidupnya.

http://whyfiles.org/shorties/216plants_smell/images/runyon2.jpg

Predator pada umumnya lebih aktif dan mempunyai daur hidup yang lebih panjang, sedangkan parasit tidak banyak bergerak, agak menetap dan cenderung memiliki daur hidup yang pendek. Demikian pula ukuran tubuh predator lebih besar bila dibandingkan dengan mangsanya, sedangkan parasit pada umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila dibandingkan dengan inangnya (Natawigena, 1990).

Predator

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAQjRy18QSTbD4TpBVl1dcLKiSFPHKdZNGd1nl675tPXdihcgmd0NWwii97BAIqWHlOtGZEw7iC5dRtd3dqjzyMEC0belKQWQDJaKuAiU6CgYQVMdCkHtiV4njwVhXoFcmlDB-rnLL2AI8/s400/predator-hunting-3.jpg

http://susty.com/image/male-lion-cub-eating-ox-bloody-carcass-ribs-mane-tail-chitwa-south-africa-wildlife-animal-predator-photo.jpg

Predator adalah binatang atau serangga yang memangsa binatang atau serangga lain.

Istilah predatisme adalah suatu bentuk simbiosis dari dua individu yang salah satu diantara individu tersebut menyerang atau memakan individu lainnya satu atau lebih spesies, untuk kepentingan hidupnya yang dapat dilakukan dengan berulang-ulang. Individu yang diserang disebut mangsa.

Pada tumbuhan dikenal tumbuhan pemangsa serangga yaitu Nepenthes sp

Pemangsaan

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgHi3m5Rd4lmPE1EcDgFHiD9JagpUNO8sg-TIum84xX3XWN6o_nWn6nk7VJ9o0Cjgk-akp1wleck1ZKlTMHs1JEv8HKkT8m4ovXjWlUdQiSLPgk9Lstt4VARkzhiiK3041oJn__qEYS6Pr/s1600/ecosystem_predation.jpg

Keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh hubungan fungsional tingkat tropik atau pemangsaan. Pemangsaan dan persaingan saling menunjang dalam mempengaruhi kenaekaragaman spesies. Pemangsaan besar pengaruhnya terhadap keanekaragaman spesies-spesies yang dimangsa sedang fluktuasi keanekaragaman jenis pemangsa lebih banyak dipengaruhi oleh faktor persaingan. Efesiensi pemangsaan berpengaruh langsung terhadap keanekaragaman jenis dengan mempertahankan monopolisasi syarat-syarat lingkungan utama oleh suatu jenis. Sedangkan efesiensi pemangsaan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain frekuensi makan, selera pemangsa terhadap rasa mangsa, kerapatan mangsa, kualitas makanan dan adanya inang alternatif (Odum, 1988).

Kondisi daerah tropik memungkinkan keberadaan hewan pemangsa dan parasit dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan di subtropik, dan aktivitasnya menekan populasi inang. Turunnya populasi inang membuat kompetisi antar sesama inang menjadi lebih longgar. Pada kondisi ini sangat mungkin terjadi pertambahan jenis inang yang lain, dan kemudian sekaligus menyebabkan bertambahnya jenis pemangsa dan parasit di dalam ekosistem tersebut (Odum, 1988).



Artikel Terkait :




ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer