Dalam usaha merehabilitasi hutan dan meningkatkan pembangunan hutan dimasa datang, keberhasilan sangat ditentukan oleh penyediaan benih yang berkualitas, yaitu unggul secara genetik, tersedia dalam jumlah yang cukup dan yang juga tidak kalah penting adalah kemampuan beradaptasi dengan kondisi lingkungan.
Benih bermutu genetik unggul hanya dapat diperoleh dari sumber benih yang dikelola dengan baik, yaitu menerapkan pengetahuan pemuliaan pohon dalam pengelolaannya. Benih genetik unggul akan dapat meningkatkan kualitas pohon, volume produksi kayu persatuan luas serta dapat memperpendek daur tanaman sehingga dapat menguntungkan dalam pengusahaannya.
Beberapa aspek yang merupakan kendala dalam penyediaan benih bermutu genetik unggul tersebut antara lain:
Benih bermutu genetik unggul hanya dapat diperoleh dari sumber benih yang dikelola dengan baik, yaitu menerapkan pengetahuan pemuliaan pohon dalam pengelolaannya. Benih genetik unggul akan dapat meningkatkan kualitas pohon, volume produksi kayu persatuan luas serta dapat memperpendek daur tanaman sehingga dapat menguntungkan dalam pengusahaannya.
Beberapa aspek yang merupakan kendala dalam penyediaan benih bermutu genetik unggul tersebut antara lain:
- Masih kurangnya sumber-sumber benih seperti kebun benih dan tegakan benih lainnya yang secara khusus memang diperuntukkan untuk menghasilkan benih yang berkualitas genetik tinggi.
- Lemahnya manajemen tentang pembangunan dan pemeliharaan sumber benih, sehingga sumber yang ada belum dimanfaatkan secara baik oleh pengelola, pemilik dan pengguna.
- Lemahnya sistem evaluasi sumber benih sehingga berdampak pada belum optimumnya pemanfaatan sumber benih.
- Aspek lain seperti belum diterapkannya metoda dan atau teknik pembangunan sumber benih yang baik.
Benih yang berkualitas dapat diperoleh dari sumber benih. Tegakan sumber benih bisa berupa tegakan hutan alam atau hutan tanaman yang dibangun dengan jenis tanaman tertentu, yang memiliki nilai ekonomis, komersil yang tinggi, kualitas kayu yang baik dan merupakan tanaman unggulan daerah setempat.
Untuk menjawab kebutuhan benih berkualitas perlu diidentifikasi dan dideskrispsi suatu sumber benih sesuai keputusan Dirjen RLPS No : 101 /Kpts/V/2002 tentang Pedoman Sertifikasi Sumber Benih Tanaman Hutan.
Artikel Terkait :
- Definsi Sumber Benih
- Definisi Pohon
- Definisi Benih
- Definisi Benih Bermutu
- Definisi Respirasi
- Definisi Silvikultur
- Viabilitas Benih
- Vigor Benih
- Dormansi Benih
- Tipe Dormansi Benih
- Ekstrasi benih
- Perlakuan Awal Dormansi Fisik
- Metabolisme Perkecambahan
- Pengaruh Suhu Selama Penyimpanan Terhadap Daya Kecambah Benih
- Penyimpanan Benih
- Periode Simpan Benih
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih
- Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
- Hormon Tumbuhan
- Definisi dan Pengertian Persemaian
- Jenis-Jenis Persemaian
- Pemupukan
- Penyimpanan Benih
- Pemilihan Pohon Induk Plus
- Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
- Teknik Kultur Jaringan Jati
- Sistim Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
- Sistim Perbanyakan Tanaman
- Jati (Tectona grandis L.f.)
- Teknik Kultur Jaringan Tanaman Jati
- Usaha Pengembangan Tanaman Jati
- Pengembangan tanaman Sukun (Artocarpus sp)
- Manfaat Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati
- Hutan Tanaman Shorea smithiana Prospektif, Sehat dan Lestari
- Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau (Intsia bijuga O.K.)
- Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Hoch.)
- Pengembangan Tanaman Buah Rao - Dracontomelon dao Blanco
No comments:
Post a Comment