Showing posts with label respirasi. Show all posts
Showing posts with label respirasi. Show all posts

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROSES RESPIRASI

Secara sederhana respirasi dapat diartikan suatu proses pernafasan yang menghirup oksigen (02)  dari udara dan mengeluarkan karbondioksida (CO2)  ke udara. Sehingga respirasi adalah adalah proses yang berlawanan dengan fotosintesis.

Gambar. Proses Fotosintesis dan Respirasi pada Tumbuhan.

Respirasi pada tumbuhan adalah proses reaksi karbohidrat (CH2O) dengan oksigen (02) menghasilkan air (H2O) dan energi kimia, kemudian karbondioksida (CO2) dilepaskan ke udara.

Reaksi Kimia Respirasi

Dalam proses respirasi ada faktor-faktor yang mempengaruhinya dan faktor-faktor ini dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor internal dalam respirasi adalah faktor yang berasal dari dalam tumbuhan sendiri, seperti :

a.       Jumlah plasma dalam sel.
Jaringan-jaringan meristematik (jaringan yang masih muda)  terdapat sel-sel yang masih penuh dengan plasma dengan viabilitas tinggi biasanya mempunyai kecepatan respirasi yang lebih besar daripada jaringan-jaringan yang lebih tua dengan jumlah plasmanya sudah lebih sedikit.

b.      Jumlah substrat respirasi dalam sel.
Jumlah substrat respirasi pada tumbuhan merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang sedikit akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Sebaliknya, tumbuhan dengan kandungan substrat yang banyak akan melakukan respirasi dengan laju yang tinggi. Substrat utama respirasi adalah karbohidrat.

c.        Umur dan tipe tumbuhan.
Tingkat respirasi yang terjadi pada tumbuhan muda akan lebih tinggi dari tumbuhan yang sudah dewasa atau lebih tua. Hal ini dikarenakan pada tumbuhan muda jaringannya juga masih muda dan sedang berkembang dengan baik. Umur tumbuhan juga akan memepengaruhi laju respirasi. Laju respirasi tinggi pada saat perkecambahan dan tetap tinggi pada fase pertumbuhan vegetatif awal (di mana laju pertumbuhan juga tinggi) dan kemudian akan menurun dengan bertambahnya umur tumbuhan.


Gambar. Proses Respirasi pada Tumbuhan.

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal dalam respirasi merupakan faktor yang berasal dari luar sel atau lingkungan, yaitu:

a.       Suhu.
Secara umum pada batas-batas tertentu kenaikan suhu menyebabkan pula kenaikan laju respirasi. Kecepatan reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing spesies tumbuhan. Namun, kenaikan suhu yang melebihi batas minimum kerja enzim, akan menurunkan laju respirasi karena enzim respirasi tidak dapat bekerja dengan baik pada suhu tertalu tinggi.
b.      Kandungan O2 udara.
Pengaruh kadar oksigen dalam atmosfer terhadap kecepatan respirasi akan berbeda-beda tergantung pada jaringan dan jenis tumbuhan, tetapi meskipun demikian makin tinggi kadar oksigen di atmosfer maka makin tinggi kecepatan respirasi tumbuhan.
c.       Kandungan CO2 udara.
Semakin tinggi konsentrasi karbondioksida diperkirakan dapat menghambat proses respirasi. Konsentrasi karbondioksida yang tinggi menyebabkan stomata menutup sehingga tidak terjadi pertukaran gas atau oksigen tidak dapat diserap oleh tumbuhan. Pengaruh hambatan yang telah diamati pada respirasi daun mungkin disebabkan oleh hal ini.
d.      Kandungan air dalam jaringan.
Pada umumnya dengan naiknya kandungan air dalam jaringan kecepatan respirasi juga akan meningkat. Ini nampak jelas pada biji yang sedang berkecambah.
e.       Cahaya.
Cahaya akan mendorong laju respirasi pada jaringan tumbuhan yang berklorofil karena cahaya berpengaruh pada tersedianya substrat respirasi yang dihasilkan dari proses fotosintesis.
f.       Luka dan stimulus mekanik.
Luka atau kerusakan jaringan (stimulus mekanik) pada jaringan daun menyebabkan laju respirasi naik untuk sementara waktu, biasanya beberapa menit hingga satu jam. Luka memicu respirasi tinggi karena tiga hal, yaitu:
1)      oksidasi senyawa fenol terjadi dengan cepat karena pemisahan antara substrat dan oksidasenya dirusak;
2)      proses glikolisis yang normal dan katabolisme oksidatif meningkat karena hancurnya sel atau sel-sel sehingga menambah mudahnya substrat dicapai enzim respirasi;
3)      akibat luka biasanya sel-sel tertentu kembali ke keadaan meristematis diikuti pembentukan kalus dan penyembuhan atau perbaikan luka.
g.      Garam-garam mineral.
Bila terjadi penyerapan garam-garam mineral dari dalam tanah, maka laju respirasi akan meningkat. Hal ini dikaitkan dengan energi yang diperlukan pada saat garam/ion diserap dan diangkut. Keperluan energi itu dipenuhi dengan menaikkan laju respirasi. Fenomena ini dikenal dengan respirasi garam.




ARTIKEL TERKAIT :

.:: TRANSPIRASI | Peristiwa air menjadi uap pada tumbuhan ::.


Definisi dan pengertian dari transpirasi adalah Peristiwa perubahan air menjadi uap, yang naik ke udara melalui jaringan hidup tumbuh-tumbuhan, yaitu yang biasa melalui stomata daun, lentisel dan cuticula. Besarnya transpirasi tergantung dari jenis tumbuhan, suhu, kelembaban, kecepatan angin, tekanan udara dan sinar matahari.

Selain itu ada yang menyebutkan transpirasi adalah evaporasi air dari tumbuhan termasuk gerakan air melalui seluruh kesatuan tanah-tumbuhan-atmosfer.

Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi transpirasi adalah :
  1. Cahaya
  2. Suhu
  3. Defisit tekanan uap air
  4. Ketersediaan air
Dari tiga bentuk transpirasi : (1) transpirasi stomata, (2) transpirasi lentisel dan (3) transpirasi cutikula, manakah yang lebih besar tingkat transpirasinya ??? >>> Lihat disini <<<

ARTIKEL TERKAIT :

EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL


Evapotranspirasi Potensial terjadi apabila :

  1. Evapotranspirasi pada suatu daerah sempit di tengah-tengah daerah yang luas, tidak terpisah, seluruh permukaan tertutup vegetasi yang seragam.
  2. Dalam kondisi kelembaban tanah tidak terbatas. Dari batasan di atas ada dua persyaratan apabila kedua persyaratan tersebut dikombinasikan maka batasan akan memberikan gambaran kehilangan air (evapotranspirasi) dari suatu plot di tengah-tengah hutan rimba belantara yang basah dibawah pengaruh meteorologis, energi radiasi, kecepatan angin, suhu, kelembaban udara dan variabel iklim lainnya. Kenyataan konsep evapotranspirasi potensial bervariasi karena konsep tersebut abstrak. Ada versi lain yang beranggapan bahwa evapotranspirasi potensial adalah evapotranspirasi yang terjadi dalam kondisi kelembaban permukaan tidak terbatas (basah) berlangsung pada cuaca setempat, dan kondisi permukaan setempat. Versi ini tidak memperhatikan persyaratan pertama yaitu luas daerah. Harga evapotranspirasi potensial tidak melebihi harga evapotranspirasi permukaan air terbuka.

ARTIKEL TERKAIT :

TRANSLOKASI

http://plantcellbiology.masters.grkraj.org/html/Plant_Cellular_Physiology6-Translocation_Of_Organic_Solutes_files/image023.jpg

Translokasi meliputi gerakan berbagai materi dalam sistem tumbuhan termasuk gas-gas, air, mineral, karbohidrat terlarut dan hormon.

Faktor Lingkungan yang mempengaruhi Translokasi :

  1. Cahaya
  2. Suhu
  3. Air

ARTIKEL TERKAIT :

PERANAN DAN MANFAAT TRANSPIRASI


Peranan dan manfaat dari transpirasi dapat diketahui dari penelitian dan pemikiran cermat yang berhasil menemukan keuntungan dari transpirasi. Transpirasi memberikan manfaat sebagai penunjang pengangkutan mineral, mempertahankan turgiditas optimum dan menghilangkan sejumlah besar panas dari daun. Mineral yang diserap ke dalam akar bergerak ke atas tumbuhan dengan cara tertentu dalam arus transpirasi, yaitu aliran air melalui xylem akibat transpirasi. Transpirasi yang terjadi membantu penyerapan mineral dari tanah dan pengangkutannya dalam tumbuhan. Sebagai contoh hasil penelitian menunjukan Kalsium dan Boron di jaringan tampak sangat peka terhadap laju transpirasi. Tumbuhan yang ditanam dalam rumah kaca yang mempunyai kelembaban tinggi dan udara yang kaya CO2 (membuat stomata cendrung tertutup) dapat menampakan kekahatan (kekurangan) kalsium pada jaringan tertentu. Sebaliknya transpirasi yang terlalu cepat dapat menyebabkan meningkatnya beberapa unsur tertentu, mencapai jumlah kadar yang meracuni.

Selain itu peranan transpirasi dalam tumbuhan untuk menurunkan suhu atau mendinginkan daun. Daun yang tidak melakukan transpirasi akan lebih panas beberapa derajat. Perubahan suhu dari daun menunjukan adanya pertukaran energi dari daun dan lingkungannya.


ARTIKEL TERKAIT :

EVAPORASI


Definisi dan pengertian dari Evaporasi adalah peristiwa perubahan air atau es menjadi uap dan naik ke atmosfir, peristiwa tersebut berlangsung dari semua permukaan, misalnya permukaan tubuh perairan, permukaan tanah, permukaan vegetasi, persawahan dan lain-lain. Kecepatan evaporasi tergantung dari : suhu, kecepatan angin dan tekanan udara.

ARTIKEL TERKAIT :

EVAPOTRANSPIRASI AKTUAL


Evapotranspirasi yang terjadi dibawah pengaruh kondisi tanah, vegetasi dan faktor-faktor cuaca setempat.

Evapotranspirasi aktual diukur dengan Lysimeter, tangki besar berisi tanah dengan tanaman/pohon yang ditanam, untuk menghitung dan menentukan jumlah air yang dipergunakan oleh tanaman (consumptive use atau kebutuhan air oleh tanaman).




ARTIKEL TERKAIT :

EVAPOTRANSPIRASI


Definisi dan pengertian dari evapotranspirasi sebenarnya gabungan dari peristiwa evaporasi dan transpirasi, yang berlangsung bersama-sama. Evapotranspirasi merupakan proses cuaca yang sangat penting dalam perencanaan persediaan air dan dalam perhitungan neraca air dan produksi air dan siklus hidrologis dari suatu wilayah atau DAS.

Evaporasi dan transpirasi merupakan bagian air hujan yang hilang dalam perhitungan necara air.

Evapotranspirasi merupakan terminologi kehilangan air dari permukaan tanah karena proses penguapan melalui permukaan tanah dan vegetasi.

Evapotranspirasi merupakan komponen penggunaan air yang akan diperbesar oleh adanya vegetasi.


ARTIKEL TERKAIT :

Persyaratan Fisiologis Untuk Pohon Tumbuh

pongamia pinnata

Interaksi Lingkungan dengan Persyaratan Fisiologis

Untuk dapat berhasil tumbuh dengan baik, maka pohon harus :

  1. Menghasilkan lebih banyak makanan dengan fotosintesis pada kebutuhannya untuk menopang metabolisme dasar dan kompensasi terhadap respirasi
  2. Mempunyai kontrol yang memadai terhadap rumah tangga air internalnya sehingga air dapat dikonservasi, sel di jaga pada turgor penuh, dan stomata terbuka pada periode cukup selama siang hari untuk produksi karbohidrat.

Pohon-pohon yang masuk dalam golongan jenis Intoleran memerlukan intensitas sinar matahari yang lebih banyak untuk proses Fotosintesis. Jenis Intoleran adalah jenis pohon yang tidak tahan terhadap naungan. Sedangkan jenis Toleran adalah jenis yang dapat bertumbuh dengan baik di bawah naungan pohon lain.

RESPIRASI



Respirasi adalah penggunaan karbohidrat dan produk fotosintesis untuk membangun dan memelihara seluruh jaringan tumbuhan dan memproduksi energi untuk digunakan dalam metabolisme dan penyerapan hara.

Faktor Lingkungan yang berpengaruh terhadap proses respirasi adalah :
  1. Cahaya
  2. Suhu
  3. Atmosfir tanah
  4. Air
  5. Nutrisi
Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses respirasi >>> klik disini <<<



ARTIKEL TERKAIT :

PENGERTIAN DAN DEFINISI FOTOSINTESIS


Pengertian dan Definisi dari Fotosintesis adalah Suatu proses produksi karbohidrat yang berasal dari bahan anorganik melalui transformasi energi matahari menjadi energi kimia. Fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan hijau atau yang sering dikenal dengan Autotrof. Autotrof adalah organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik atau istilah lain dapat memproduksi makanannya sendiri dengan bantuan energi seperti energi cahaya matahari dan kimia.

Kecepatan fotosintesis di pengaruhi oleh faktor tanaman dan faktor lingkungan.
Faktor lingkungan yang mempengaruhi proses fotosintesis adalah :
  1. Cahaya
  2. Suhu
  3. Konsentarsi CO2
  4. Ketersediaan air
  5. Nutrisi
Penjelasan lebih lengkap tentang fotosintesis >>> klik di sini


ARTIKEL TERKAIT :


 
PENGARUH CAHAYA TERHADAP TANAMAN

DEFINISI RESPIRASI

http://tinjauan-pustaka-online.blogspot.com/2013/12/pengertian-respirasi.html
Respirasi adalah proses pernafasan yang menghirup / menghisap oksigen dari udara dan mengeluarkan / melepaskan karbondioksida ke udara.
 

Respirasi pada tanaman adalah proses reaksi karbohidrat (CH2O) dengan oksigen (02) menghasilkan air (H2O) dan energi kimia karbohidrat (CO2) yang dilepaskan ke udara.
 

Energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi tersebut akan dipergunakan dalam proses metabolisme atau energi kimia tersebut akan dipergunakan untuk menggantikan energi yang dipergunakan dalam metabolisme.
Apabila banyak terjadi respirasi pada tanaman; berarti banyak energi yang keluar dan banyak karbohidrat yang terurai. Ini dapat mempengaruhi produksi tanaman tersebut. Selanjutnya >>>


ARTIKEL TERKAIT :

ENDEMIK DAERAH

JURNAL PENELITIAN

Paling Populer