Gelombang elektromagnetik (EM) yang dihasilkan matahari dipancarkan (radiated) dan masuk ke dalam atmosfer bumi. Interaksi antara radiasi dengan partikel atmosfer bisa berupa penyerapan (absorption), pemencaran (scattering) atau pemantulan kembali (reflectance). Sebagian besar radiasi dengan energi tinggi diserap oleh atmosfer dan tidak pernah mencapai permukaan bumi. Bagian energi yang bisa menembus atmosfer adalah yang “transmitted”. Semua masa dengan suhu lebih tinggi dari 00 Kelvin (-2730C) mengeluarkan (emit) radiasi EM.
Radiometer adalah alat pengukur level energi dalam kisaran panjang gelombang tertentu, yang disebut channel. Penginderaan jauh multispectral menggunakan sebuah radiometer yang berupa deretan dari banyak sensor, yang masing-masing peka terhadap sebuah channel atau band dari panjang gelombang tertentu. Data spectral yang dihasilkan dari suatu target berada dalam kisaran level energi yang ditentukan.
Radiometer yang dibawa oleh pesawat terbang atau satelit mengamati bumi dan mengukur level radiasi yang dipantulkan atau dipancarkan dari benda-benda yang ada di permukaan bumi atau pada atmosfer. Karena masing-masing jenis permukaan bumi dan tipe partikel pada atmosfer mempunyai karakteristik spectral yang khusus (atau spectral signature) maka data ini bisa dipakai untuk menyediakan informasi mengenai sifat target. Pada permukaan yang rata, hampir semua energi dipantulkan dari permukaan pada suatu arah, sedangkan pada permukaan kasar, energi dipantulkan hampir merata ke semua arah. Pada umumnya permukaan bumi berkisar diantara ke dua ekstrim tersebut, tergantung pada kekasaran permukaan.
Contoh yang lebih spesifik adalah pemantulan radiasi EM dari daun dan air. Sifat klorofil adalah menyerap sebagian besar rasdiasi dengan panjang gelombang merah dan biru dan memantulkan panjang gelombang hijau dan near IR. Sedangkan air menyerap radiasi dengan panjang gelombang nampak tinggi dan near IR lebih banyak daripada radiasi nampak dengan panjang gelombang pendek (biru)
Pengetahuan mengenai perbedaan spectral signature dari berbagai bentuk permukaan bumi memungkinkan kita untuk menginterpretasikan citra.
Ada dua tipe deteksi yang dilakukan oleh sensor, yaitu deteksi pasif dan aktif. Banyak bentuk penginderaan jauh yang menggunakan deteksi pasif, dimana sensor mengukur level energi yang secara alami dipancarkan, dipantulkan, atau dikirimkan oleh target. Sensor ini hanya bisa bekerja apabila terdapat sumber energi yang alami, pada umumnya sumber radiasi adalah matahari, sedangkan pada malam hari atau apabila permukaan bumi tertutup awan, debu asap dan partikel atmosfer lain, pengambilan data dengan cara deteksi pasif tidak bisa dilakukan dengan baik. Contoh sensor pasif yang paling dikenal adalah sensor utama pada satelit Landsat, Thematic Mapper, yang mempunyai 7 band atau channel.
Sedangkan pada deteksi aktif, penginderaan jauh menyediakan sendiri sumber energi untuk menyinari target dan menggunakan sensor untuk mengukur refleksi energi oleh target dengan menghitung sudut refleksi atau waktu yang diperlukan untuk mengembalikan energi. Keuntungan menggunakan deteksi aktif adalah pengukuran bisa dilakukan kapan saja. Akan tetapi sistem aktif ini memerlukan energi yang cukup besar untuk menyinari target.
Artikel Terkait :
Radiometer adalah alat pengukur level energi dalam kisaran panjang gelombang tertentu, yang disebut channel. Penginderaan jauh multispectral menggunakan sebuah radiometer yang berupa deretan dari banyak sensor, yang masing-masing peka terhadap sebuah channel atau band dari panjang gelombang tertentu. Data spectral yang dihasilkan dari suatu target berada dalam kisaran level energi yang ditentukan.
Radiometer yang dibawa oleh pesawat terbang atau satelit mengamati bumi dan mengukur level radiasi yang dipantulkan atau dipancarkan dari benda-benda yang ada di permukaan bumi atau pada atmosfer. Karena masing-masing jenis permukaan bumi dan tipe partikel pada atmosfer mempunyai karakteristik spectral yang khusus (atau spectral signature) maka data ini bisa dipakai untuk menyediakan informasi mengenai sifat target. Pada permukaan yang rata, hampir semua energi dipantulkan dari permukaan pada suatu arah, sedangkan pada permukaan kasar, energi dipantulkan hampir merata ke semua arah. Pada umumnya permukaan bumi berkisar diantara ke dua ekstrim tersebut, tergantung pada kekasaran permukaan.
Contoh yang lebih spesifik adalah pemantulan radiasi EM dari daun dan air. Sifat klorofil adalah menyerap sebagian besar rasdiasi dengan panjang gelombang merah dan biru dan memantulkan panjang gelombang hijau dan near IR. Sedangkan air menyerap radiasi dengan panjang gelombang nampak tinggi dan near IR lebih banyak daripada radiasi nampak dengan panjang gelombang pendek (biru)
Pengetahuan mengenai perbedaan spectral signature dari berbagai bentuk permukaan bumi memungkinkan kita untuk menginterpretasikan citra.
Ada dua tipe deteksi yang dilakukan oleh sensor, yaitu deteksi pasif dan aktif. Banyak bentuk penginderaan jauh yang menggunakan deteksi pasif, dimana sensor mengukur level energi yang secara alami dipancarkan, dipantulkan, atau dikirimkan oleh target. Sensor ini hanya bisa bekerja apabila terdapat sumber energi yang alami, pada umumnya sumber radiasi adalah matahari, sedangkan pada malam hari atau apabila permukaan bumi tertutup awan, debu asap dan partikel atmosfer lain, pengambilan data dengan cara deteksi pasif tidak bisa dilakukan dengan baik. Contoh sensor pasif yang paling dikenal adalah sensor utama pada satelit Landsat, Thematic Mapper, yang mempunyai 7 band atau channel.
- Band 1 (0,45 – 0,52 μm ; biru) berguna untuk membedakan kejernihan air dan juga membedakan antara tanah dengan tanaman.
- Band 2 (0,52 – 0,60 μm ; hijau) berguna untuk mendeteksi tanaman.
- Band 3 (0,63 – 0,69 μm, merah) band yang paling berguna untuk membedakan tipe tanaman, lebih daripada band 1 dan 2.
- Band 4 (0,76 – 0,90 μm ; reflected IR) berguna untuk meneliti biomas tanaman , dan juga membedakan batas tanah tanaman dan daratan-air.
- Band 5 (1,55 – 1,75 μm ; reflected IR) menunjukkan kandungan air tanaman dan tanah, berguna untuk membedakan tipe tanaman dan kesehatan tanaman. Juga digunakan untuk membedakan antara awan, salju dan es.
- Band 6 (10,4 – 12,5 μm ; thermal IR) berguna untuk mencari lokasi kegiatan geothermal, mengukur tingakt stress tanaman, kebakaran, dan kelembaban tanah.
- Band 7 (2,08 – 2,35 μm ; reflected IR) berhubungan dengan mineral, rasio antara band 5 dan 7 berguna untuk mendeteksi batuan dan deposit mineral
Sedangkan pada deteksi aktif, penginderaan jauh menyediakan sendiri sumber energi untuk menyinari target dan menggunakan sensor untuk mengukur refleksi energi oleh target dengan menghitung sudut refleksi atau waktu yang diperlukan untuk mengembalikan energi. Keuntungan menggunakan deteksi aktif adalah pengukuran bisa dilakukan kapan saja. Akan tetapi sistem aktif ini memerlukan energi yang cukup besar untuk menyinari target.
Artikel Terkait :
- ANALISIS DATA CITRA PENGINDERAAN JAUH
- INTERAKSI ENERGI PENGINDERAAN JAUH
- SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK PENGINDERAAN JAUH
- RADIASI ELEKTROMAGNETIK SISTEM PENGINDERAAN JAUH
- KOMUNIKASI DAN PENGUMPULAN DATA PENGINDERAAN JAUH
- TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH
- ELEMEN PENGINDERAAN JAUH REMOTE SENSING
- PENGINDERAAN JAUH / REMOTE SENSING
- Trend Teknologi SIG dalam Pengelolaan Sumberdaya A...
- Bagaimana persepektif Sistem Informasi Geografis
- Aplikasi Sistem Informasi Geografis
- Apa yang bisa dijawab oleh SIG?
- Pertimbangan Sistem Informasi
- Informasi dalam SIG (Sistem Informasi Geografis)
- Apa yang bukan SIG (Sistem Informasi Geografis)
- Sistem Informasi Geografis sebagai Ilmu Pengetahua...
- Apa yang spesial dari SIG (Sistem Informasi Geogra...
- Kenapa SIG (Sistem Informasi Geografis) diperlukan...
- Deskripsi Sistem Informasi Geografis
- Geomatika (Sistem Informasi Geografis)
- Pengantar SIG (Sistem Informasi Geografis)
No comments:
Post a Comment