Proses suksesi yang dapat dilihat dalam membangun hutan berkaitan dengan pembangunan hutan Wanaga I di Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta. Bermula dari bentang lahan berbatuan kapur yang kritis dan gundul, pada tahun sekitar 1963-an dimulai proses pembelukaran dengan menebar biji-biji jenis tumbuhan legume (berbuah polong), a.l. lamtoro (Leucaena glauca) dan lamtoro merah (Acacia villosa). Kedua jenis tumbuhan ini termasuk jenis pioneer yang mampu tumbuh dan hidup dengan kondisi tempat tumbuh yang sangat minim.
Dengan perjalanan waktu, ditunjang pengembangaqn infrastruktur berupa pembuatan teras-teras pada lahan berbatu kapur, ternyata mampu menghadirkan jenis tumput-rumputan. Oleh masyarakat setempat, pertumbuhan tanaman legume dan rumput menjadi sumber kehidupan mereka, yaitu untuk memberi makan hewan ternak. Mereka mengembalikan ke areal suksesi dengan membawa kotoran hewan. Kegiatan ini dapat mempercepat proses restorasi lahan menjadi siap ditanami dengqan pohon-pohon berkayu lainnya.
Percobaan pertama dengan mengembangkan tanaman Cendana, dan pada mulanya hanya sedikit yang mampu tumbuh dan hidup. Rupanya pohon cendana yang hidup ini telah menjadi sumber biji yang mampu berkembang secara alami dengan bantuan satwa burung pemakan buah cendana dan membantu menyebarkannya di tempat lain. Saat ini Wanagama I sudah menjadi hutan setelah 40 tahun kemudian mulailah kehadiran satwa Rusa Jawa hidup di Wanagama I.
Tulisan-Tulisan Berkaitan :
Dengan perjalanan waktu, ditunjang pengembangaqn infrastruktur berupa pembuatan teras-teras pada lahan berbatu kapur, ternyata mampu menghadirkan jenis tumput-rumputan. Oleh masyarakat setempat, pertumbuhan tanaman legume dan rumput menjadi sumber kehidupan mereka, yaitu untuk memberi makan hewan ternak. Mereka mengembalikan ke areal suksesi dengan membawa kotoran hewan. Kegiatan ini dapat mempercepat proses restorasi lahan menjadi siap ditanami dengqan pohon-pohon berkayu lainnya.
Percobaan pertama dengan mengembangkan tanaman Cendana, dan pada mulanya hanya sedikit yang mampu tumbuh dan hidup. Rupanya pohon cendana yang hidup ini telah menjadi sumber biji yang mampu berkembang secara alami dengan bantuan satwa burung pemakan buah cendana dan membantu menyebarkannya di tempat lain. Saat ini Wanagama I sudah menjadi hutan setelah 40 tahun kemudian mulailah kehadiran satwa Rusa Jawa hidup di Wanagama I.
Tulisan-Tulisan Berkaitan :
- Definisi Suksesi
- Tahap-Tahap Suksesi
- Tipe-Tipe Suksesi
- Definisi Suksesi Primer
- Definisi Suksesi Sekunder
- Suksesi dalam Pengelolaan Hutan
- Suksesi dalam Komunitas Hewan
- Perkembangan Suksesional Ekosistem
- Suksesi Chronosequence dan Suksesi Toposequence
- Suksesi Siklis dan Suksesi Direksional (searah)
- Suksesi Progresif dan Suksesi Retrogresif
- Suksesi Autogenik dan Suksesi Allogenik.
- Tahap-tahap Perkembangan Suksesi Sekunder
- Suksesi Hutan Mangrove Pulau Marsegu
- Pengelolaan Hutan Berbasis Ekosistem
- Definisi Habitat
- Definisi Homoestatis
- Definisi Ekotipe
- Pengertian Ekosistem
- Pengertian Lingkungan
- Pencemaran Lingkungan
- Ekologi
- Ekologi Hutan
- Parasit
- Predator
- Pemangsaan
- Heterogenitas Ruang
- Persaingan
- Definisi dan Pengertian Hutan
- Klasifikasi Hutan menurut Jenis, Kerapatan dll
- Klasifikasi Pohon dalam Sebuah Hutan
- Definisi Pohon dan Pohon-Pohon Menakjubkan
- Gambar dan Bentuk Pohon Pohon
- Manfaat Hutan dalam Perdagangan Karbon
- Silvikultur Hutan Alam Tropika
- Jenis dan Tipe Hutan di Indonesia
- Tipe-tipe Hutan Tropika
- Struktur Hutan Hujan Tropika
- Faktor-Faktor yang Mengontrol Siklus Hara
- Faktor-Faktor Lingkungan dan Pembangunan Hutan
- Pengelolaan Hutan Tanaman
- Penentuan Kerapatan Tegakan
- Metode Penentuan Kerapatan Tegakan
- Ruang Tumbuh Kerapatan Tegakan Jarak Antar Pohon
- Metode Lain Pengukuran Kerapatan Tegakan
- Evaluasi Berbagai Metode Mengukur Kerapatan Tegakan
- Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Habis
- Keuntungan dan Kerugian Sistem Tebang Pilih
- Proyek Pembuatan Hutan di Gurun Sahara
PENGERTIAN DAN DEFINISI :
- DEFINISI TEGAKAN
- DEFINISI TEGAKAN CAMPURAN
- DEFINISI TEGAKAN MURNI
- DEFINISI TEGAKAN SEUMUR
- DEFINISI TEGAKAN TIDAK SEUMUR
- TIPE-TIPE HUTAN TROPIS
- STRUKTUR HUTAN HUJAN TROPIS
- KONDISI HUTAN TROPIS INDONESIA
- KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA
- GAMBAR KERUSAKAN HUTAN
- GAMBAR FAUNA INDONESIA
- GAMBAR POHON-POHON UNIK
- TAMAN NASIONAL MANUSELA
- PUSAT PENYELAMATAN SATWA
- DEFINISI HUTAN
- DEFINISI HUTAN ALAM
- DEFINISI HUTAN PRIMER
- DEFINISI HUTAN SEKUNDER
- DEFINISI HUTAN TROPIS
- DEFINISI HUTAN RAWA
- DEFINISI HUTAN PERDU
- DEFINISI HUTAN PERAWAN
- DEFINISI HUTAN PEGUNUNGAN
- DEFINISI HUTAN PANTAI
- DEFINISI HUTAN MUSIM
- DEFINISI HUTAN KEMASYARAKATAN
- DEFINISI HUTAN RAKYAT
- DEFINISI HUTAN KONVERSI
- DEFINISI HUTAN LINDUNG
- DEFINISI HUTAN KONSERVASI
- DEFINISI HUTAN PRODUKSI
- DEFINISI HUTAN MANGROVE
- DEFINISI HUTAN KLIMAKS
- DEFINISI HUTAN TANAMAN
- DEFINISI HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)
- DEFINISI HUTAN KOTA
- DEFINISI DEGRADASI HUTAN
- DEFINISI DEFORESTASI
- DEFINISI REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
- DEFINISI KONSERVASI TANAH
- MANFAAT DAN FUNGSI HUTAN LINDUNG
- FORMASI EKOSISTEM HUTAN
- EKOSISTEM HUTAN HUJAN TROPIS
- EKOSISTEM HUTAN MUSIM
- EKOSISTEM HUTAN PANTAI
- EKOSISTEM HUTAN PAYAU ATAU MANGROVE
- EKOSISTEM HUTAN RAWA
- EKOSISTEM HUTAN GAMBUT
- EKOSISTEM HUTAN TANAMAN
No comments:
Post a Comment
Mohon Komentar Untuk Perbaikan Artikel. Terima Kasih