- Zona pengumpulan benih,
- Tegakan benih teridentifikasi,
- Tegakan benih terseleksi,
- Areal produksi benih (APB),
- Tegakan benih provenan dan kebun benih
Sumber benih adalah Suatu tegakah hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman yang ditunjuk atau dibangun khusus untuk dikelola guna memproduksi benih bermutu.
Pohon plus adalah pohon yang diseleksi berdasarkan satu atau lebih criteria seleksi. Kriteria seleksi tergantung jenisnya dan tujuan akhir pemanfaatan pohon.
Sertifikasi sumber benih adalah proses pemberian sertifikat kepada sumber benih yang menginformasikan keadaan sumber benih yang bermutu.
Tegakan Benih Teridentifikasi adalah tegakan alam atau tanaman dengan kualitas rata-rata yang digunakan untuk menghasilkan benih dan lokasinya dapat teridentifikasi dengan tepat.
Tegakan benih Terseleksi adalah suatu tegakan alam atau tanaman dengan pohon fenotipe bagus untuk sifat-sifat penting (missal batang lurus, tidak cacat dan percabangan ringan)
Areal Produksi Benih adalah suatu area[ tegakan benih terseleksi yang kemudian ditingkatkan kualitasnya melalui penebangan pohon-pohon jelek dan dipelihara agar menghasilkan benih berlimpah
Tegakan benih provenan adalah tegakan yang dibangun dari benih yang provenannya tetah teruji dan diketahui keunggulannya.
Kebun benih klon adalah sumber benih yang dibangun dengan bahan vegetatif (misalnya : ranting, tunas, mata tunas dan lain-lain) yang berasal dari pohon plus.
Kebun benih semai adalah sumber benih yang dibangun dengan benih yang berasal dari pohon plus.
Kebun pangkas adalah pertanaman yang dibangun untuk tujuan khusus sebagai penghasil bahan stek. Kebun pangkas dikelola intensif dengam pemangkasan, pemupukan, dsb untuk meningkatkan produksi bahan stek. Kebun pangkas dibangun dari benih atau bahan vegetatif yang dikumpulkan dari pohon plus.
Keberhasilan dan kualitas tanaman sangat tergantung kepada sumber benih yang digunakan. Benih dari Areal Produksi Benih (APB) yang terbaik dapat meningkatkan volume 5-12% dibandingkan benih dari tegakan benih. Penggunaan benih dari kebun benih klonal dapat menghasilkan peningkatan volume 5-10% dibandingkan dengan APB. Sedangkan penggunaan benih dari kebun benih klonal dapat menghasilkan peningkatan volume sebesar 12 % dibandingkan dengan tegakan benih.
Pohon plus jati di Jawa terdapat sebanyak 182 pohon, tersebar di Jawa Tengah sebanyak 111 pohon (8 KPH) dengan produksi benih 55,5 - 333 kg/tahun, di Jawa Timur sebanyak 53 pohon (6 KPH) dengan produksi benih 26,5 - 159 kg/tahun, sedangkan di Jawa Barat sebanyak 18 pohon (8 KPH) dengan produksi benih 9 - 54 kg/tahun.
Artikel Terkait :
- Definsi Sumber Benih
- Definisi Pohon
- Definisi Benih
- Definisi Benih Bermutu
- Definisi Respirasi
- Definisi Silvikultur
- Viabilitas Benih
- Vigor Benih
- Dormansi Benih
- Tipe Dormansi Benih
- Ekstrasi benih
- Perlakuan Awal Dormansi Fisik
- Metabolisme Perkecambahan
- Pengaruh Suhu Selama Penyimpanan Terhadap Daya Kecambah Benih
- Penyimpanan Benih
- Periode Simpan Benih
- Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan Benih
- Kendala Kendala Penyediaan Benih Bermutu Genetik
- Hormon Tumbuhan
- Definisi dan Pengertian Persemaian
- Jenis-Jenis Persemaian
- Pemupukan
- Penyimpanan Benih
- Pemilihan Pohon Induk Plus
- Metode identifikasi dan deskripsi Kebun Benih Pangkas
- Teknik Kultur Jaringan Jati
- Sistim Perbanyakan Tanaman Secara Vegetatif
- Sistim Perbanyakan Tanaman
- Jati (Tectona grandis L.f.)
- Teknik Kultur Jaringan Tanaman Jati
- Usaha Pengembangan Tanaman Jati
- Pengembangan tanaman Sukun (Artocarpus sp)
- Manfaat Tumbuhan Bawah pada Hutan Tanaman Jati
- Hutan Tanaman Shorea smithiana Prospektif, Sehat dan Lestari
- Sifat Botanis dan Penyebaran Pohon Merbau (Intsia bijuga O.K.)
- Karakteristik Pohon Kenari (Canarium amboinense Hoch.)
- Pengembangan Tanaman Buah Rao - Dracontomelon dao Blanco